Suami Istri Bercumbu Saat Puasa

0
259

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz… Saya mau bertanya, Maaf tadz mohon ijin.
Ada yang cerita katanya ada kultum bahwa selama puasa suami istri boleh tiduran bersama cipika cipiki tidak apa apa asal tidak melakukan hubungan intim.
Apa benar tadz? Mohon dijelaskan tadz.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Benar, itu dilakukan Rasulullah dan para sahabat, namun bagi yg tdk mampu menahan diri tetap hindari. Bagi yg bisa, silahkan.

Dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘Anha:

كان يباشر و هو صائم ، ثم يجعل بينه و بينها ثوبا . يعني الفرج

“Rasulullah bermubasyarah (bercumbu) padahal sedang puasa, lalu dia membuat tabir dengan kain antara dirinya dengan kemaluan (‘Aisyah).” (HR. Ahmad No. 24314, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan: shahih. Lihat Ta’liq Musnad Ahmad No. 24314)

Misalnya, Ibnu Mas’ud, sahahat nabi, pakar Al Quran dikalangan sahabat:

عَنْ عَمْرِو بن شُرَحْبِيلَ،”إِنَّ ابْنَ مَسْعُودٍ كَانَ يُبَاشِرُ امْرَأَتَهُ نِصْفَ النَّهَارِ، وَهُوَ صَائِمٌ”.

“Dari ‘Amru bin Syurahbil: “Sesungguhnya Ibnu Mas’ud pernah mubasyarah (bercumbu) dengan isterinya pada tengah siang, padahal dia sedang puasa.” (HR. Ath Thabarani, Al Mu’jam Al Kabir, No. 9573. Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz. 6, Hal. 212. Katanya: “Ini adalah jalan yang paling shahih dari Ibnu Mas’ud.”)

Imam Ibnu Hazm Al Andalusi berkata:

” و من طريق صحاح عن سعد بن أبي وقاص أنه سئل أتقبل و أنت صائم ؟
قال : نعم ، و أقبض على متاعها

“Dari jalan yang shahih dari Sa’ad bin Abi Waqqash, bahwa dia ditanya: “Apakah engkau mencium (isteri) ketika sedang puasa?” Dia menjawab: “Ya, bahkan aku menggenggam kemaluannya segala.” (Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, 6/212. Darul Fikr. Tahqiq: Ustadz Ahmad Muhammad Syakir)

Imam Ibnu Hazm Rahimahullah meriwayatkan:

عن سعيد بن جبير أن رجلا قال لابن عباس : إني تزوجت ابنة عم لي جميلة ، فبني بي في رمضان ، فهل لي – بأبي أنت و أمي – إلى قبلتها من سبيل ؟ فقال له ابن عباس : هل تملك نفسك ؟ قال : نعم ، قال : قبل ، قال : فبأبي أنت و أمي هل إلى مباشرتها من سبيل ؟ ! قال : هل تملك نفسك ؟ قال : نعم ، قال :
فباشرها ، قال : فهل لي أن أضرب بيدي على فرجها من سبيل ؟ قال : و هل تملك نفسك؟ قال : نعم ، قال : اضرب . ” و هذه أصح طريق عن ابن عباس “

“ Dari Said bin Jubeir bahwa ada seorang laki-laki berkata kepada Ibnu Abbas: ‘Aku menikahi seorang putri anak paman saya, ia seorang yang cantik. Saya membawanya pada bulan Ramdhan. Maka bolehkah bagi saya menciumnya?’ maka Ibnu Abbas menjawab: “Apakah engkau bisa menahan hawa nafsu?’ dia menjawab: ‘Ya,’
Ibnu Abbas berkata: “Ciumlah!”
Laki-laki itu betanya lagi: ‘Bolehkah saya bercumbu dengannya?’
Ibnu Abbas bertanya: ‘Bisakah engkau meredam nafsumu?’
Laki-laki itu menjawab: ‘Ya.’
Ibnu Abbas berkata: ‘Bercumbulah.”
Laki-laki itu bertanya lagi: ‘Bolehkah tangan saya memegang kemaluannya?’
Ibnu Abbas bertanya: ‘Bisakah engkau meredam nafsumu?’
Laki-laki itu menjawab: ‘Ya.’
Ibnu Abbas berkata: ‘Peganglah.”

Ibnu Hazm berkata: “Ini adalah sanad yang paling shahih dari Ibnu Abbas.” (Imam Ibnu Hazm, Al Muhalla, Juz. 6, Hal. 212 Darul Fikr)

Namun para ulama menyatakan makruh jika sampai muncul syahwat. Syaikh Sayyid Sabiq Rahimahullah berkata:

ولا فرق بين الشيخ
والشاب في ذلك، والاعتبار بتحريك الشهوة، وخوف الانزال، فإن حركت شهوة شاب، أو شيخ قوي، كرهت. وإن لم تحركها
لشيخ أو شاب ضعيف، لم تكره، والاولى تركها. وسواء قبل الخد أو الفم أو غيرهما. وهكذا المباشرة باليد والمعانقة لهما حكم القبلة

Dalam hal ini, tak ada perbedaan antara anak muda dan orang tua, yang menjadi pelajaran adalah munculnya syahwat (rangsangan) itu, dan kekhawatiran terjadinya inzal (keluarnya mani). Maka, munculnya syahwat, baik anak muda dan orang tua yang masih punya kekuatan, adalah makruh.. Namun, jika tidak menimbulkan syahwat, baik untuk orang tua atau anak muda yang lemah, maka tidak makruh, dan lebih utama adalah meninggalkannya. Sama saja, baik mencium pipi, atau mulut, atau lainnya.

Begitu pula mubasyarah (hubungan-cumbu) dengan tangan atau berpelukan, hukumnya sama dengan mencium. (Fiqhus Sunnah, 1/461)

Selengkapnya:

Silsilah Panduan Shaum Ramadhan (Bag. 7)

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here