Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Ustadz… Saya mau bertanya, sudah hampir setahun saya menghindar dari tetangga. Entah apa penyebabnya. Tetangga selalu memalingkan muka ketika bertemu saya. Disapa tidak mau menjawab. Saya sudah mencoba minta maaf, barangkali ada salah. Dia sudah memaafkan. Kemudian tidak lama terulang kembali, yang saya tidak tau penyebabnya apa.
Berbulan bulan saya diperlakukan seperti itu. Jika kondisi hati saya sedang baik. Saya memaklumi. Tapi jika kondisi hati saya sedang tidak baik, saya pun sedih dan menangis. Akhirnya suami meminta saya untuk mengikuti kemauan orang tersebut. Untuk tidak disapa. Tapi, namanya tetangga. Sesekali akan ketemu juga.
Akhirnya saya memutuskan untuk betul-betul menghindar. Supaya tak ketemu. Karena kalau ketemu, disapa tidak akan dijawab. Dan saya pun ada rasa sakit. Tapi tidak disapa, juga bagaimana.
A_27
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاتة
Bismillahirrahmanirrahim..
Turut prihatin apa yang dialami. Semoga Allah Ta’ala berikan kekuatan dan kesabaran.
Salah satu arah datangnya ujian bisa jadi memang dari tetangga. Baik tetangga yang menyakiti dengan lisan, tangan, atau lainnya. Sikap kita adalah tetap berbuat baik sebagaimana yang Allah Ta’ala perintahkan dan tidak membalas dengan keburukan. Jika dia tidak memuliakan kita, kita tetap memuliakannya krn hak sebagai tetangga begitu besar walau dia orang kafir sekali pun.
Dalam hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
وَمَنْ كَانَ يُؤمِنُ بِاللهِ وَاليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ
“dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka muliakanlah tetangganya.” (HR. Al Bukhari No. 6138, Muslim No. 48)
Imam Abu Walid Al Baji Rahimahullah menjelaskan:
أَنَّ ذَلِكَ مِنْ شَرَائِعِ الْإِيمَانِ وَأَنَّ كُلَّ مُؤْمِنٍ بِاللَّهِ وَبِالثَّوَابِ وَالْعِقَابِ فِي الْآخِرَةِ يَتَعَيَّنُ عَلَيْهِ أَنْ يَلْتَزِمَ هَذَا وَيَعْمَلَ بِهِ فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ : وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدِينَ إحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ
“Sesungguhnya hal tersebut merupakan di antara aturan keimanan, dan setiap orang yang beriman kepada Allah, pahala, dan siksa akhirat yang akan pasti datang kepadanya, hendaknya komitmen dengan hal ini dan beramal dengannya, sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh ..” (Al Muntaqa Syarh Al Muwaththa’, 4/334)
Dalam hadits yang lain:
مَا زَالَ يُوصِينِي جِبْرِيلُ بِالْجَارِ، حَتَّى ظَنَنْتُ أَنَّهُ سَيُوَرِّثُهُ
“Jibril selalu menasihati masalah tetangga, sampai saya menyangka bahwa seorang tetangga akan mewarisi harta kepada tetangganya.” (HR. Muttafaq ‘alaih)
Jangan turunkan level kita, gara-gara terpancing untuk membalas sikapnya yang buruk; cuek, buang muka, dst. Tetap istiqamah walau pahit, dan semoga dari sikap Istiqamah ini menjadi sebab Allah Ta’ala lembutkan hati tetangga tersebut dan kembali bersikap secara wajar kepada tetangganya.
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130
