🌹☘️🪷☘️🌹☘️🪷🌹
📝 Pemateri: Ustadz Cahyadi Takariawan
Salah satu kemampuan orang dewasa adalah regulasi emosi. Mereka bisa mengelola emosi dengan baik, tidak mudah marah, dan tidak mudah terpancing oleh situasi emosional.
Mari kita belajar dari Syaikh Al-Wajih, seorang ulama nahwu yang dikenal penyabar dan tak pernah marah.
Dalam kitab Mu’jamul Udaba’ karya Syaikh Yaqut Hamawi dinukilkan kisah tentang Al-Mubarak bin Al-Mubarak Adh-Dharir, seorang ulama ahli nahwu yang digelari Al-Wajih. Beliau dikenal sebagai seorang ulama yang berakhlak mulia, lapang dada, penyabar dan tidak suka marah.
Ada sebagian orang usil yang berniat menguji Syaikh Al-Wajih. Mereka ingin memancing kemarahannya.
Suatu hari, seorang lelaki menemui Al Wajih. Ia bertanya tentang suatu masalah dalam ilmu nahwu. Syaikh Al Wajih segera menjawab pertanyaan tersebut dengan santun. Beliau menjelaskan secara rinci jawaban daripertanyaan yang diajukan.
“Engkau salah, Syaikh…” jawab lelaki tersebut.
Syaikh Al-Wajiz kembali mengulangi jawabannya, tetap dengan bahasa yang lebih halus dan lebih mudah dicerna dibanding jawaban pertama.
“Engkau salah Syaikh…. Aneh, orang-orang menganggapmu menguasai ilmu nahwu dan engkau adalah rujukan dalam berbagai ilmu, ternyata hanya sebatas ini saja ilmumu!” ujar lelaki tersebut.
“Anak muda, mungkin engkau belum paham jawaban yang aku sampaikan. Jika engkau mau, akan aku ulangi lagi jawabannya dengan lebih jelas”, jawab Syaikh.
“Engkau bohong! Aku paham jawaban yang engkau sampaikan, akan tetapi karena kebodohanmu engkau mengira aku tidak paham”, lelaki itu semakin marah.
“Aku mengerti maksud dan tujuanmu, anak muda… Rupanya engkau ingin memancing kemarahanku… Menurutku engkau telah kalah. Karena engkau bukanlah orang yang bisa membuatku marah selama-lamanya….” jawab Syaikh dengan sopan.
“Anak muda, konon ada seekor burung duduk di atas punggung gajah. Ketika burung hendak terbang, ia berkata kepada gajah, ‘Berpeganglah kepadaku, aku akan terbang!’
Gajah berkata kepadanya, ‘Demi Allah hai burung, aku tidak merasakanmu ketika bertengger di punggungku, bagaimana aku harus berpegang kepadamu saat engkau terbang?’”
“Demi Allah, anak muda, engkau tidak pandai bertanya tidak pula paham jawaban, bagaimana aku akan marah kepadamu?”
Allahu’alam Bishowwab
🌹☘️🪷☘️🌹☘️🪷🌹
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130