Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Ustadz… Saya mau bertanya, apakah sah kita berma’mum kepada orang bacaan Al-Qurannya belum fasih ( bahkan belum ngerti tajwid )?
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاتة
Jika imam tersebut sudah tahu dirinya seperti itu, dan tidak mau belajar, tapi ngeyel ingin jadi imam, lalu terjadi lahnul jalli (kesalahan jelas yang mengubah arti) pada surat Al Fatihah, maka shalatnya batal dan makmumnya juga batal. Imam Ad-Dasuqi Rahimahullah mengatakan:
وحاصل المسألة أن اللاحن إن كان عامداً بطلت صلاته وصلاة من خلفه باتفاق، وإن كان ساهيا صحت باتفاق
Kesimpulannya, kesalahan bacaan jika sengaja maka batal shalatnya (imam) dan shalat makmumnya berdasarkan kesepakatan ulama. Jika kesalahan itu karena lupa (lalai), maka sepakat para ulama tidak batal. (Hasyiyah ‘alasy Syarhil Kabir, 1/329)
Imam Ibnu Qudamah mengatakan, jika sekumpulan manusia semuanya SAMA-SAMA AWAM, dan mereka SULIT untuk memperbaiki bacaan maka tetap sah shalat mereka berimam kepada yang seperti itu. Tapi, jika mereka mampu memperbaiki, namun tetap membacanya secara salah maka tidak sah. Beliau menjelaskan:
وإن كان يقدر على إصلاح شيء من ذلك فلم يفعل، لم تصح صلاته، ولا صلاة من يأتم به
Jika dia mampu memperbaiki kesalahan itu tapi dia tidak melakukannya maka shalatnya tidak sah, begitu juga shalat makmumnya. (Al Mughni, 2/145)
Dengan kata lain, jika dia sudah belajar, tapi mengalami kesulitan, baik pemahaman atau lidahnya, maka kesalahannya dimaafkan. Dia sah jika menjadi imam bersama yang sama-sama seperti dirinya. Ada pun jika ada yang mahir, maka tidak boleh yang mahir bermakmum kepadanya.
Dalam Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah:
وَهَذَا الشَّرْطُ إِنَّمَا يُعْتَبَرُ إِذَا كَانَ بَيْنَ الْمُقْتَدِينَ مَنْ يَقْدِرُ عَلَى الْقِرَاءَةِ، فَلاَ تَصِحُّ إِمَامَةُ الأْمِّيِّ لِلْقَارِئِ، وَلاَ إِمَامَةُ الأْخْرَسِ لِلْقَارِئِ أَوِ الأْمِّيِّ، لأِنَّ الْقِرَاءَةَ رُكْنٌ مَقْصُودٌ فِي الصَّلاَةِ، فَلَمْ يَصِحَّ اقْتِدَاءُ الْقَادِرِ عَلَيْهِ بِالْعَاجِزِ عَنْهُ، وَلأِنَّ الإْمَامَ ضَامِنٌ وَيَتَحَمَّل الْقِرَاءَةَ عَنِ الْمَأْمُومِ، وَلاَ يُمْكِنُ ذَلِكَ فِي الأْمِّيِّ … أَمَّا إِمَامَةُ الأْمِّيِّ لِلأْمِّيِّ وَالأْخْرَسِ فَجَائِزَةٌ، وَهَذَا مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ بَيْنَ الْفُقَهَاَء
Syarat ini berlaku jika di antara mereka ada yang mampu membaca Al Quran, maka tidak sah keimaman orang buta huruf untuk makmum yang mampu membaca, tidak sah imam yang bisu untuk makmum yang mampu membaca atau buta huruf. Karena membaca Al Quran adalah rukun, maka tidak sah orang yang mampu membaca menjadi makmum orang yang tidak mampu. Imam adalah penjamin dan penanggung bacaan makmum maka itu tidak mungkin dilakoni orang yang buta huruf Orang buta huruf boleh jadi imam bagi sesama buta huruf dan bisu. Ini disepakati kebolehannya oleh para fuqaha. (Al Mausu’ah , 6/204)
Ada pun jika kesalahan pada bacaan Surah maka tidak termasuk pembatal shalat.
Demikian. Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130