Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Ustadz… Saya mau bertanya, apakah i’tikaf harus dilakukan di masjid yg sudah diwakafkan? Bagaimana dengan masjid kantor atau yang dibangun oleh perusahaan? I/01
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته
I’tikaf di masjid mana pun sah, baik masjid jami’ dan ghairu jami’ (surau/mushalla). Ini merupakan pendapat mayoritas fuqaha 4 mazhab.
Lihat:
– Hanafi (Fathul Qadir, 2/395)
– Maliki (At Taj wal Iklil, 2/455)
– Syafi’i (Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 6/483)
– Hambali (Al Inshaf, 3/258)
Masjid ketika dibangun, menurut ahli fiqih, sudah otomatis bernilai waqaf, sebab itu akan dimaafkan oleh orang banyak secara terus-menerus.
Imam Ibnu Qudamah menjelaskan:
ﻭﻳﺼﺢ ﺍﻟﻮﻗﻒ ﺑﺎﻟﻘﻮﻝ ﻭﺍﻟﻔﻌﻞ ﺍﻟﺪﺍﻝ ﻋﻠﻴﻪ ﻣﺜﻞ ﺃﻥ ﻳﺒﻨﻲ ﻣﺴﺠﺪﺍ ﻭﻳﺄﺫﻥ ﻟﻠﻨﺎﺱ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻓﻴﻪ ، ﺃﻭ ﻣﻘﺒﺮﺓ ﻭﻳﺄﺫﻥ ﻟﻬﻢ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻓﻦ ﻓﻴﻬﺎ ؛ ﻷﻥ ﺍﻟﻌﺮﻑ ﺟﺎﺭ ﺑﻪ
“Waqaf itu dinilai sah baik dengan perkataan maupun perbuatan yang menunjukkan terjadinya waqaf, misalnya membangun masjid lalu mengizinkan orang untuk shalat di dalamnya atau membangun tempat perkuburan dan mengizinkan manusia menguburkan di dalamnya, karena adat kebiasaan berlaku dalam masalah wakaf ini.”
(Al Kaafi, 2/250)
Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130