🌿🌺🍁🍂🍀🍁🌼🍄🍁🌷🌹
📝 Pemateri : Ustadz Mohamad Fauzil Adhim
Pernah dengar orangtua meluapkan marah dengan kata-kata seperti itu? Atau jangan-jangan kita sendiri tak mampu menahan diri sehingga terlontar perkataan yang buruk dan terucap do’a yang mencelakakan anak?
Mari kita renungi sejenak ketika seorang laki-laki datang menemui ‘Abdullah bin Mubarak. Ia mengeluhkan perilaku buruk anak-anaknya. ‘Abdullah bin Mubarak bertanya, “Apakah kamu pernah mendo’akan kejelekan atasnya?”
Dia menjawab, “Ya.”
Maka ‘Abdullah bin Mubarak berkata, “Engkau telah merusaknya.”
Apa maksudnya? Orangtua mendidiknya, berusaha membaguskan akhlak anak-anaknya, tetapi ia sendiri yang merusak dengan do’anya. Boleh jadi do’a itu terlontar saat ia sedang marah, tetapi ini menandakan bahwa kita harus berjuang menahan diri agar tidak terucap perkataan yang buruk dan do’a yang tercela untuk anak kita sendiri. Saling mengingatkan di antara kedua orangtua merupakan hal yang sangat mulia.
Tentang do’a, Nabi shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ لَا تُوَافِقُوا مِنَ اللهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ
“Janganlah kalian mendo’akan keburukan untuk diri kalian, dan juga untuk anak-anak kalian, atau harta kalian. Jangan sampai kalian bertepatan suatu waktu yang pada waktu itu Allah diminta sesuatu lantas Dia kabulkan do’a kalian tersebut.” (HR. Muslim).
Pada hari Jum’at, ada saat-saat paling tepat untuk berdo’a. Terlebih bagi orangtua, sebab di luar waktu yang istimewa ini pun do’a orangtua untuk anaknya termasuk satu di antara tiga do’a yang paling mustajabah. Karenanya perhatikan betul, gunakan untuk mendo’akan anak dengan do’a yang baik dan tahan diri agar tidak terucap do’a yang buruk, khususnya di saat marah. Jangan sampai anak rusak karena do’a orangtua yang tidak layak.
Nabi shallaLlahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
“Tiga do’a mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu do’a kedua orangtua, do’a musafir (orang yang sedang melakukan perjalanan), dan do’a orang yang dizalimi.” (HR. Abu Dawud).
Bagaimana dengan salah satu orangtua yang menzalimi anaknya sendiri, tidak mengurusi dan bahkan mencampakkan, tetapi ia mendo’akan dengan do’a yang buruk? Sungguh Allah Maha Bijaksana. Allah Maha Mendengar do’a orangtua yang mengurusinya dengan sungguh-sungguh dan sepenuh hati. Maka tahanlah diri dan jangan sibukkan membalasnya dengan do’a yang buruk pula.
Allahu’alam Bishowab
🍃🍃🍁🍃🍃🍁🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130