๐ Pemateri: Slamet Setiawan, S.H.I
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐น
Mengenai membaca al-Qurโan dalam keadaan mulut yang terdapat najis, Abu al-Mahasin ar-Ruyani (w. 502 H) di dalam Bahr al-Madzhab fi Madzhab al-Imam asy-Syafiโi yang merupakan salah satu kitab terlengkap dalam madzhab Syafi’i yang memuat masalah-masalah yang unik (gharaโib) mengutip perkataan ayahnya di mana menurutnya ada dua pendapat dalam hal ini.
Pendapat yang pertama mengatakan tidak boleh membaca al-Qur’an bagi orang yang terdapat najis di mulutnya sebagaimana seseorang tidak boleh menyentuh mushaf jika di tangannya terdapat najis.
Adapun menurut pendapat kedua adalah diperbolehkan sebagaimana orang yang berhadats juga boleh membaca al-Qurโan, namun ia masuk dalam kategori sesuatu yang makruh.
Menurut Imam an-Nawawi (w. 676 H) di dalam at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Qur’an, pendapat yang paling shahih adalah pendapat kedua yang mengatakan bahwa membaca al-Qur’an dalam keadaan mulut yang bernajis adalah tidak haram, tetapi hanya makruh.
Yang paling utama ketika seseorang membaca al-Qur’an tentunya adalah membacanya dalam keadaan mulut yang bersih. Membersihkan mulut dapat dilakukan dengan bersiwak, atau dengan menggosok gigi.[]
๐๐๐ธ๐๐๐ธ๐๐๐ธ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130