📝 Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Bila malu telah tiada dari diri kita entah kerusakan apa yang akan terjadi di muka bumi ini. Sangatlah memprihatinkan keadaan manusia-manusia di akhir zaman ini. Malu tiada lagi menghiasi, memgendornya penjagaan atas diri, dan sikap pun tak mencerminkan akhlak islami.
Banyak bertutur tak berlandas syariat
Ada bergaul lawan jenis pun tak mengenal sekat.
Bercanda ria pun dengan saling mendekat.
Tanpa disadari terbukalah peluang untuk bermaksiat.
Hati……
Hati…..
Dan hati…..
Jagalah hati dengan berawal menjaga lisan dan perbuatan serta pandangan kita.
Berawal dari manakah semuanya itu?
Apakah benar beralasan bahwa sekarang era keterbukaan sementara kita tak lagi mengenal asholah dakwah?
Kita mulai meninggalkan apa yang seharusnya kita tetap pegang teguh.
Nilai-nilai rabbaniyah sedikit demi sedikit bergeser.
Bahkan perkembangan era teknologi yang membuat segalanya bisa saja terjadi.
Akhwat nampak jelita nan shalihah meminta no HP ikhwan dan berkata salam kenal yaa akhi???
Begitu sebaliknya……
Istighfar.
Berawal dari hal biasa akhirnya menjadi luar biasa.
Banyak orang akan berdalih, itu wajar, itu manusiawi.
Tapi jika prinsip islami menjadi warna dalam tapak langkah pejuang dakwah niscaya keburukan mampu untuk dihindari.
Semua berawal dari hilangnya rasa malu.
Dan perlulah kita sadari bahwa malu itulah iman yang seharusnya menjadi akhlak kita.
Nabi bersabda,
الحياء والإيمان قرنا جميعا فإذا رفع أحدهما رفع الآخر
“Rasa malu dan iman itu terikat menjadi satu. Jika yang satu hilang maka yang lain juga akan hilang.” (HR. Hakim dari Ibnu Umar dengan penilaian ‘shahih menurut kriteria Bukhari dan Muslim. Penilaian beliau ini disetuju oleh Dzahabi. Juga dinilai shahih oleh al Albani dalam Shahih Jami’ Shaghir, no. 1603)
Rasa takut kepada Allah mencegah kerusakan sisi batin seseorang. Sedangkan rasa malu dengan sesama berfungsi menjaga sisi lahiriah agar tidak melakukan tindakan buruk dan akhlak yang tercela. Karena itu orang yang tidak punya rasa malu itu seakan tidak memiliki iman. Nabi bersabda,
“Di antara perkataan para Nabi terdahulu yang masih diketahui banyak orang pada saat ini adalah jika engkau tidak lagi memiliki rasa malu maka berbuatlah sesuka hatimu.” (HR. Bukhari)
Jangan biarkan rasa malu tergerus oleh nafsu kita. Lantaran malu itu seiring dengan iman.
Bertambahnya rasa malu seperti itulah sejatinya bertambah pula iman kita.
Wallahu a’lam bisshawwab
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678