📆 Senin, 28 Dzulqaidah 1438H/ 21 Agustus 2017
📕 AQIDAH
📝 Ustadzah Prima Eyza
📖
الْأَ دِ لَّةُ عَلَى وُجُوْدِ اللهِ
BUKTI-BUKTI KEBERADAAN ALLAH SWT
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
❄💦❄💦❄💦❄💦❄
Assalaamu’alaikum wrwb
Apa kabar, adik-adik pemuda Islam? Mudah-mudahan senantiasa dalam limpahan rahmat Allah SWT dan dalam semangat membara serta hujaman kebanggaan di dalam dada terhadap Islam… Aamiin..
Mari kita lanjutkan kembali pembahasan kita tentang Bukti-Bukti Keberadaan Allah SWT yang pada pembahasan lalu kita telah mengkaji bukti keberadaan Allah SWT yang pertama yakni bukti fitrah (الدَّلِيْلُ الْفِطْرِيُّ). Sekarang mari kita lanjutkan pembahasan pada bukti yang kedua, yaitu bukti inderawi (الدَّلِيْلُ الْحِسِيُّ).
٢. الدَّلِيْلُ الْحِسِيُّ
(Bukti Inderawi)
Bukti-bukti/dalil-dalil inderawi tentang keberadaan Allah SWT adalah bukti-bukti/dalil-dalil yang dapat dinikmati, dilihat, dirasai atau disentuhi oleh indera.
Khususnya hal ini berupa kejadian luar biasa, seperti mu’jizat, karamah, dan ma’unah.
Diantaranya yang Allah firmankan dalam QS. Al Qamar (54) ayat 1,
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
“Telah dekat datangnya saat itu dan telah terbelah bulan.”
🌛🌜 *terbelahnya bulan*
Kejadian ini tidak diakui oleh orang-orang Makkah yang memusuhi Rasulullah saw. Mereka malah menuduh bahwa Rasulullah saw telah menyihir mereka sehingga peristiwa itu seolah-olah hanya khayalan/imaginasi mereka saja.
Sayangnya, penolakan mereka itu justru ditentang oleh para musafir yang mengadakan perjalan dari negeri jauh yang menuju ke Makkah. Para musafir itu justru bercerita bahwa di dalam perjalannya, mereka telah melihat bulan di langit terbelah.
Bahkan catatan sejarah selanjutnya mengatakan bahwa terbelahnya bulan itu terlihat juga di India dan negeri-negeri lainnya. Sebab dalam catatan sejarah berbagai negara tersebut, kisaran waktu kejadian terbelahnya bulan memang sesuai dengan peristiwa mujizat Rasulullah saw itu.
Demikianlah kejadian luar biasa yang menampakkan secara nyata ke-Maha Kuasa-an Allah SWT yang sekaligus menjadi bukti tentang keberadaan-Nya.
Namun secara umum, segala sesuatu di alam raya ini yang bisa kita indera adalah bukti dari keberadaan Allah SWT. Sebab alam semesta raya ini adalah ciptaan Allah seluruhnya; bumi, langit, beserta segala isinya
▪ Para Malaikat yang Ikut Perang Badar
Kejadian luar biasa lainnya yang diturunkan Allah Ta’ala bagi Nabi Muhammad saw adalah diturunkannya para malaikat untuk membantu dan menguatkan pasukan muslimin pada Perang Badar.
Allah SWT menciptakan makhluk yang bernama malaikat dengan tugas khusus. Akan tetapi, mereka adalah makhluk ghaib yang tidak dapat dilihat oleh indera penglihatan manusia, kecuali jika malaikat menjelma dalam rupa manusia atas izin Allah SWT.
Namun dalam Perang Badar, Allah memperlihatkan para malaikat di tengah-tengah pertempuran. Allah Taala berfirman,
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
“(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.”
(QS Al Anfaal [8] : 9)
Hal ini juga dikuatkan oleh riwayat dari seorang sahabat Nabi saw, Abbas ra menuturkan, Pada hari berkecamuknya Perang Badar, aku mendengar malaikat yang menggunakan sorban berwarna putih berseru, “Majulah, Haizum!”.” Kemudian lelaki musyrik di depannya mati dalam keadaan terlentang, hangus oleh cambuk malaikat.
(Ibnu al Atsir menerangkan dalam kitab An Nihayah bahwa Haizum adalah nama kuda Malaikat Jibril)
▪ Dua Kali Lipat
Pada Perang Badar pula, Allah Ta’ala menampakkan golongan yang tengah berperang di pihak-Nya berjumlah dua kali lipat di mata para musuh mereka:
قَدْ كَانَ لَكُمْ آيَةٌ فِي فِئَتَيْنِ الْتَقَتَا ۖ فِئَةٌ تُقَاتِلُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَأُخْرَىٰ كَافِرَةٌ يَرَوْنَهُمْ مِثْلَيْهِمْ رَأْيَ الْعَيْنِ ۚ وَاللَّهُ يُؤَيِّدُ بِنَصْرِهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَعِبْرَةً لِأُولِي الْأَبْصَارِ
“Sesungguhnya telah ada tanda bagi kamu pada dua golongan yang telah bertemu (bertempur). Segolongan berperang di jalan Allah dan (segolongan) yang lain kafir yang dengan mata kepala melihat (seakan-akan) orang-orang muslimin dua kali jumlah mereka. Allah menguatkan dengan bantuan-Nya siapa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai mata hati.”
(QS. Ali ‘Imran [3] : 13)
Pengungkapan bahwa satu orang digambarkan sedang terlihat sebagai “dua orang” dengan mata kepala mereka sendiri sangatlah jelas, dan mengesankan bahwa para pengingkar Allah mungkin telah mengalami perbedaan penginderaan dengan melihat satu orang yang beriman berjumlah dua. Wallaahu a’lam…
Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa perbedaan-perbedaan inderawi telah ditetapkan sebelumnya oleh Allah SWT dengan pengetahuan yang tidak mampu kita pahami sebagai makhluk yang sarat dengan serba keterbatasan.
▪ Keajaiban Indera Manusia
Hidup kita keseluruhannya merupakan hasil persepsi (penginderaan) kita. Akan tetapi bagaimanakah seluk beluk yang sedemikian luar biasa rumit, saling terkait dan rinci dari kehidupan dapat tetap berlangsung dengan cara yang sedemikian nyata dan tanpa terputus di dalam sebuah dunia yang di dalamnya materi. Apakah semua itu hanya ada sebagai sebuah persepsi (hasil penginderaan)?
Milik siapakah seluruh informasi-informasi ini, dan siapakah Pencipta dari semua peristiwa dan Penguasa segala sesuatu?
Siapa pun yang dengan tulus memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini akan pasti melihat kebenaran. Yakni bahwa Allah Ta’ala telah menciptakan manusia beserta seluruh kemampuan inderawi (persepsi) mereka, dengan kata lain takdir mereka, dan Allah SWT adalah Penguasa kehidupan mereka di setiap waktu. Dialah Allah Yang Maha Mengetahui segala apa yang terjadi setiap saat.
▪ Api Menjadi Dingin
Nabi Ibrahim as merasakan api dengan rasa dingin. Allah Yang Mahakuasa mengeluarkan perintah,
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ
“Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim!”
(QS. Al Anbiyaa’ [21] : 69),
Dan dengan kehendak-Nya Nabi Ibrahim as. tidak merasakan sedikit pun sifat panas dan membakar dari api.
Demikianlah, Nabi Ibrahim as merasakan api, yang dirasakan panas dan membakar oleh setiap orang, sebagai sesuatu yang sejuk.
Ini luar biasa. Dan ini hanya mampu dilakukan oleh Dzat dengan kekuatan dan kedigdayaan yang Maha Kuasa tanpa batas. Ialah Allah ‘Azza Jalla.
Demikianlah kejadian-kejadian luar biasa tersebut telah menjadi bukti nyata tentang keberadaan Allah SWT. Masihkah layak manusia meragukan-Nya…???
Na’udzubillaah….
Semoga kita menjadi bagian dari orang-orang beriman yang meyakini keberadaan Allah SWT tanpa sedikitpun keraguan yang melintas di hati… Aamiiin…
Wallahu a’lam bishshawab…
Bersambung…
❄💦❄💦❄💦❄💦❄
Dipersembahkan oleh:
www.manis.id
📲Sebarkan! Raih pahala
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ikuti Kami di:
📱 Telegram : https://is.gd/3RJdM0
🖥 Fans Page : https://m.facebook.com/majelismanis/
📮 Twitter : https://twitter.com/majelismanis
📸 Instagram : https://www.instagram.com/majelismanis/
🕹 Play Store : https://play.google.com/store/apps/details?id=id.manis
📱 Join Grup WA : http://bit.ly/2dg5J0c