إنَّ الميِّتَ يُعذَّبُ في قبرِه ببكاءِ أهلِه عليه
“sesungguhnya mayit diadzab di dalam kuburnya karena tangisan keluarganya kepadanya” (HR. Bukhari – Muslim).
Jawaban
————–
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Hadits2 seperti itu banyak, makna Bukaa’ (nangis), bukan sekedar nangis, Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid berkata:
اتفق العلماء على أنه ليس المراد من هذه الأحاديث مطلق البكاء ، بل المراد بالبكاء هنا النياحة ورفع الصوت .
Para ulama sepakat bahwa maknanya bukan mutlak menangis, tapi menangis di sini adalah meratap dan meraung saat menangis.
Imam An Nawawi berkata:
أَنَّ الْمُرَاد بِالْبُكَاءِ هُنَا الْبُكَاء بِصَوْتٍ وَنِيَاحَة لَا مُجَرَّد دَمْع الْعَيْن
Bahwa maksud nangis di sini adalah tangisan dengan suara ratapan, bukan semata mencucurkan air mata.
Jadi, raungan mereka membuat susah mayit tersebut, seolah mereka tidak ridha atas kematiannya.
Semata-mata menangis tidak apa, sebab saat Ibrahim -putera nabi- wafat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga menangis.
Wallahu a’lam.