Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….Bagaiman pendapat ust ketika melihat akhwat yg suka upload status tentang obrolannya didunia nyata baik dengan akhwat lain maupun dengan ikhwan yg ketemu diperjalanan ?
Istilahnya bagaiman pendapat ust dengan orang yg upload status ke arah baper2 gitu?
Jawaban
————–
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
“Hendaklah di antara kalian mengadukan segala urusannya hanya kepada Allah saja, walaupun hanya tali sandal yang putus.” (HR. Tirmidzi).
Ini panduan sekaligus peringatan Nabi Saw bagi kaum Muslim. Sendal yang putus adalah contoh masalah kecil. Facebooker biasanya demikian. Sandal putus saja jadi status.
Menurut Islam, doa itu hanya untuk dan kepada Allah. Mengadu dan curhat itu hanya kepada Allah. Jika dilakukan di Facebook, maka berpotensi jadi “syirik kecil”, riya’, ingin diperhatikan dan dipuji orang lain, jadinya “menduakan Allah”, makanya disebut syirik, meskipun syirkul asghar.
Jika doa seorang Muslim di Facebook itu disertai niat ingin diperhatikan orang lain atau ingin menarik perhatian, maka jelas hal itu bertentangan dengan aturan doa dalam Islam.
Dalam Islam, doa harus ikhlas hanya kepada Allah SWT. Jika kita doa berdoa, tapi disertai rasa ingin diperhatikan, apalagi ingin dipuji orang lain, maka itu dilarang oleh Islam. Karena, ajaran Islam menegaskan doa harus ikhlas, semata-mata karena Allah saja, tidak disertai niat lain-lain (riya’).
Jadikan Facebook sebagai pintu kebaikan. Tulis status yang informatif dan inspiratif, sesekali humor dan promosi produk/jasa, bukan menjadi ruang baper.
Wallahu a’lam.