Akhir Episode Dua Kubu Ini

0
36

Nabi Nuh menunaikan perintah Rabbnya dan membuat kapal. Setiap kali ada kaumnya yang melintasinya mereka mencemoohnya, dan Nabi Nuh bersabar menerima cemoohan itu, dengan menjelaskan bahwa cemoohan itu akan menimpa mereka pada saat mereka ditimpa kehinaan dan adzab pedih. Firman Allah:

“Dan mulailah Nuh membuat bahtera. Dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh, mereka mengejeknya. Berkatalah Nuh: “Jika kamu mengejek kami, maka sesungguhnya kami (pun) mengejekmu sebagaimana kamu sekalian mengejek (kami). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal”. (QS. Al-Huud: 38-39)

Datanglah perintah Allah, dan hujan turun dari langit, mata air memancar dari bumi sehingga air itu memenuhi tannur. Nabi Nuh naik kapalnya bersama orang-orang yang beriman dengannya, dan sepasang-sepasang makhluk, dengan memohon pertolongan Allah, bertaubat dan beristighfar. Kapal berlayar di antara ombak sebesar gunung.

Nabi Nuh melihat salah seorang anaknya terpencil jauh dari kapal, lalu ia memanggilnya, agar beriman dengannya lalu naik kapal bersamanya, dan tidak bersama dengan orang kafir. Anaknya itu menolak dengan mengatakan, “Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat memeliharaku dari air bah!” dan ayahnya mengingatkannya, karena yakin akan akibat buruk yang dialami kaum kafir dengan mengatakan: لا عاصم اليوم من أمر الله إلا من رحم tetapi ia menolak dan binasa bersama mereka yang binasa.

Disinilah Allah memerintahkan langit untuk berhenti menurunkan hujan, dan bumi untuk menelan airnya, maka air surut, tampaklah daratan, dan kapal itu berhenti di Al Juudiy, nama sebuah bukit.وقيل بعدا للقوم لظالمين kaum yang zhalim divonis jauh dari rahmat dan ampunan Allah.

Nabi Nuh bertanya kepada Allah tentang anaknya yang binasa, dengan bersandar pada janji Allah kepadanya yang akan menyelamatkan keluarganya. Ketika itu Allah memberitahukan kepadanya bahwa anaknya itu tidak termasuk dalam keluarganya karena kafir. Dan sesungguhnya keluarga yang hakiki adalah ahlul iman dan amal shalih. Dna sesungguhnya tidak boleh bagi Nuh untuk meminta kepada Rabbnya apa yang tidak diketahuinya, jika tidak demikian maka termasuk orang yang jahil. Firman Allah dalam surat Huud ayat
 40-48, Al-Mukminun ayat 27-29 dan surat Al-Qamar ayat 11-16 (silahkan d buka al-qur’anya adik-adik)

Oleh: Ustadzah Ida Faridah

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here