Pemateri: Ustadz Noorrahmat
============================
◈ Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu.
◈ Adik-adik MFT yang disayang Allah Ar-Rahmaan…
◈ Alhamdulillah kita bisa bertemu kembali hari ini. Setelah beberapa pekan lalu kita membahas karakter-karakter kemunafiqan di dalam Surat Al-Munafiquun, surat ke 63 Juz 28. Maka, InsyaAllah pekan ini kita akan membahas pendahuluan dari peringatan-peringatan yang Allah Azza wa Jalla ulang-ulang di dalam Surat Ar-Rahman. Surat ke 55 Juz 27 dengan merujuk pada tafsir Ibnu Katsir.
◈ Untuk mempersingkat tulisan, langsung saja ya….
⇨ Sebagai pendahuluan, yuk kita basahi ingatan kita dengan basuhan Kalamullah dalam Surat Ar-Rahmaan ayat 1-13.
الرَّحْمَنُ, عَلَّمَ الْقُرْآنَ, خَلَقَ الإنْسَانَ, عَلَّمَهُ الْبَيَانَ, الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ, وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ, وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ, أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ, وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ, وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ, فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الأكْمَامِ, وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ, فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ.
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah, Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara. Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya. Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan). Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu. Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluk-(Mya), di bumi itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang. Dan biji-bijian yang berkulit dan bunga-bunga yang harum baunya. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
◈ Nah adik-adik….
◈ Agar mudah dicerna dan tidak terlalu panjang, pekan ini kita bahas ayat 1-5 dahulu ya…
⇨ Adik-adik MFT yang dirahmati Ar-Rahman. Allah Azza wa Jalla menceritakan tentang karunia dan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya, bahwa Dia telah menurunkan kepada hamba-hamba-Nya Al-Qur’an, dan memudahkan penghafalan dan pemahamannya bagi orang yang dirahmati-Nya. Untuk itu Allah Azza wa Jalla berfirman:
الرَّحْمَنُ. عَلَّمَ الْقُرْآنَ. خَلَقَ الإنْسَانَ. عَلَّمَهُ الْبَيَانَ
“(Tuhan) Yang Maha Pemurah. Yang telah mengajarkan Al-Qur’an. Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.”
⇨ Menurut Al-Hasan, yang dimaksud dengan Al-bayan ialah berbicara.
⇨ Ad-Dahhak dan Qatadah serta selain keduanya mengatakan bahwa Al-bayan bermakna kebaikan dan keburukan. Tetapi, pendapat Al-Hasan dalam hal ini lebih baik dan lebih kuat karena konteks ayat membicarakan pengajaran Al-Qur’an, yang intinya ialah menunaikan bacaannya.
⇨ Adik-adik sekalian, sesungguhnya kemampuan untuk dapat membaca dengan baik dapat terwujudkan bila Allah Azza wa Jalla menjadikan makhluk-Nya pandai berbicara, dan dimudahkan-Nya untuk mengeluarkan bunyi huruf dari makhraj-nya masing-masing, yaitu dari halaq dan lisan serta kedua bibir dengan berbagai macam makhraj dan perbedaannya.
⇨ Adik-adik tentunya sudah tahu makharijul huruf kan? Kalau belum….ikutan tahsin ya….asyik lho… serius deh, karena kalau mengucap huruf-huruf Al-Qur’an sudah benar, kita akan semakin asyik pula dalam membacanya… Semoga Allah tumbuhkan dan pelihara semangat dalam jiwa kita semua untuk bercengkerama dengan Al-Qur’an. Aamiin.
◈ Kita lanjutkan ya…
⇨ Allah Azza wa Jalla kemudian berfirman di dalam ayat ke 5
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ
“Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan.”
⇨ Yakni keduanya berjalan beriringan menurut perhitungan yang tepat dan tidak menyimpang serta tidak berbenturan. Hal seperti ini juga Allah Ta’ala sebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.” (QS. Yasin: 40)
⇨ Dan firman Allah Azza wa Jalla lainnya:
فَالِقُ الإصْبَاحِ وَجَعَلَ اللَّيْلَ سَكَنًا وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ حُسْبَانًا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ
“Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan. Itulah ketentuan Allah Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am: 96)
◈ Maksudnya ayat kelima ini apa ya?
⇨ Nah adik-adik, salah seorang sahabat Rasulullah SAW, Ikrimah r.a. mengatakan bahwa seandainya Allah menjadikan cahaya semua penglihatan manusia, jin, hewan, dan burung-burung pada mata seorang hamba, kemudian dibukakan baginya suatu tirai di antara tujuh puluh tirai yang menghalang-halangi matahari, niscaya ia masih tidak mampu untuk melihat kepadanya. Cahaya matahari itu merupakan suatu bagian dari tujuh puluh bagian cahaya Kursi, dan cahaya Kursi itu merupakan suatu bagian dari tujuh puluh cahaya ‘Arasy, dan cahaya ‘Arasy itu merupakan suatu bagian dari cahaya tirai yang menutupi (Allah Azza wa Jalla). Maka perhatikanlah, berapa banyaknya Allah memberikan cahaya kepada hamba-Nya di matanya di saat ia melihat kepada Zat Allah Azza wa Jalla Yang Mahamulia dengan terang-terangan (di surga nanti). Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
⇨ MasyaAllah….
⇨ Hanya Allah Ta’ala saja yang menguasai cahaya, memperjalankan waktu dan mengatur alam semesta sedemikian detail dan tetap berada dalam keteraturan sepanjang masa…. Manusia hanya bisa mempelajari dan memanfaatkan potensi kebaikan dari semua hal yang sudah diatur oleh Sang Maha Pencipta.
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130