Hutang Puasa Lewat Setahun, Bayar Hutang Puasa Harus Double?

0
219

Pertanyaan

Assalamualaikum. Kak mau tanya, kalau misal 2 tahun kemarin masih ada hutang puasa itu bayar puasanya di double apa tidak? Terimakasih.
Member A34.

๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ๐ŸŒพ


Jawaban

โœOleh: Ustadzah Nurdiana

ูˆ ุนู„ูŠูƒู…  ุงู„ุณู„ุงู…  ูˆ  ุฑุญู…ุฉ  ุงู„ู„ู‡  ูˆ  ุจุฑูƒุงุชู‡ ุŒ

Kenapa bisa sampai 2 tahun belum dibayar? Harus diketahui bahwa hutang yang dimiliki seorang hamba kepada Allah Taโ€™ala lebih berhak ditunaikan oleh hamba tersebut. Dan maksud hutang seorang hamba kepada Allah Taโ€™ala adalah ibadah-ibadah yang belum dikerjakan padahal diwajibkan atasnya.

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda:

ยซ ููŽุฏูŽูŠู’ู†ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฃูŽุญูŽู‚ูู‘ ุฃูŽู†ู’ ูŠูู‚ู’ุถูŽู‰ ยป

โ€œDan Hutang terhadap Allah lebih berhak untuk ditunaikan.โ€
HR. Bukhari dan Muslim. 

Harus diketahui pula, bahwa seorang yang berhutang puasa di dalam bulan Ramadhan, maka ia wajib mengqadhanya sebelum datang Ramadhan selanjutnya.

Mari perhatikan hadits berikut:

ุนู† ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ู‚ุงู„ุช : ( ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒููˆู†ู ุนูŽู„ูŽูŠูŽู‘ ุงู„ุตูŽู‘ูˆู’ู…ู ู…ูู†ู’ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ูŽ ุŒ ููŽู…ูŽุง ุฃูŽุณู’ุชูŽุทููŠุนู ุฃูŽู†ู’ ุฃูŽู‚ู’ุถููŠูŽู‡ู ุฅูู„ุง ูููŠ ุดูŽุนู’ุจูŽุงู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุฐูŽู„ููƒูŽ ู„ูู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ )

โ€œAisyah radhiyallahu โ€˜anha berkata: โ€œPernah aku mempunyai hutang puasa dari bulan Ramadhan, lalu aku tidak mampu mengqadhanya melainkan di dalam bulan Syaโ€™ban, yang demikian itu karena keberadaan Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam.โ€ HR. Bukhari dan Muslim.

Al Hafizh Ibnu Hajar Al โ€˜Asqalny rahimahullah mengomentari hadits ini:

ูˆูŽูŠูุคู’ุฎูŽุฐ ู…ูู†ู’ ุญูุฑู’ุตู‡ูŽุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ูููŠ ุดูŽุนู’ุจูŽุงู† ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ู„ุง ูŠูŽุฌููˆุฒ ุชูŽุฃู’ุฎููŠุฑ ุงู„ู’ู‚ูŽุถูŽุงุก ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุฏู’ุฎูู„ูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู† ุขุฎูŽุฑู ุงู‡ู€

Dan diambil pelajaran dari semangatnya โ€˜Aisyah radhiyallalhu โ€˜nha untuk mengqadhanya di dalam bulan Syaโ€™ban, bahwa tidak boleh menqodho sampai Ramadhan berikutnya. Lihat kitab Fath Al Bary ketika mengomentari hari di atas.

Al โ€˜ainy rahimahullah berkata:

ูˆู…ู…ุง ูŠุณุชูุงุฏ ู…ู† ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฃู† ุงู„ู‚ุถุงุก ู…ูˆุณุน ูˆูŠุตูŠุฑ ููŠ ุดุนุจุงู† ู…ุถูŠู‚ุง ูˆูŠุคุฎุฐ ู…ู† ุญุฑุตู‡ุง ุนู„ู‰ ุงู„ู‚ุถุงุก ููŠ ุดุนุจุงู† ุฃู†ู‡ ู„ุง ูŠุฌูˆุฒ ุชุฃุฎูŠุฑ ุงู„ู‚ุถุงุก ุญุชู‰ ูŠุฏุฎู„ ุฑู…ุถุงู† ูุฅู† ุฏุฎู„ ูุงู„ู‚ุถุงุก ูˆุงุฌุจ ุฃูŠุถุง ูู„ุง ูŠุณู‚ุท

โ€œDan yang diambil manfaat dari hadits ini adalah bahwa, mengqadha itu luas waktunya, tetapi jika masuk bulan Syaโ€™ban menjadi sempit waktunya, dan diambil dari semangatnya โ€˜Aisyah radhiyallahu โ€˜anha untuk mengqadha di dalam bulan Syaโ€™ban bahwa Tidak boleh mengahirkan qodho sampai masuk Ramadhan berikutnya dan ia tetap wajib bayar qodho.”
Lihat kitab โ€˜Umdat Al Qary fi Syarh Shahih Al Bukhary.

Dan jika ada yang berhutang puasa di dalam bulan Ramadhan kemudian belum diqadha maka orang seperti ini tidak lepas dari dua keadaan yaitu :

1. Pengakhiran qadha dari hutang Ramadhan tersebut karena sebuah alasan yang dibenarkan oleh syariโ€™at, seperti sakit dan sakitnya berlanjutnya sampai datang ramadhan lainnya, atau alasan lain yang mengakibatkan ia tidak mampu untuk mengqadha hutang puasanya. 

Orang seperti ini tidak berdosa dan wajibnya baginya mengqadha sejumlah hari yang ia berhutang puasa. Lihat dalil-dalinya berikut ini:

{ููŽุงุชูŽู‘ู‚ููˆุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ } [ุงู„ุชุบุงุจู†: 16]

Artinya: โ€œMaka bertakwalah kamu kepada Allah menurut kesanggupanmu.โ€
(QS. At Taghabun : 16 )

{ู„ูŽุง ูŠููƒูŽู„ูู‘ูู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ู†ูŽูู’ุณู‹ุง ุฅูู„ูŽู‘ุง ูˆูุณู’ุนูŽู‡ูŽุง} [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 286]

Artinya: โ€œAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.โ€
( QS. Al Baqarah: 286 ).

ยซ ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุฃูŽู…ูŽุฑู’ุชููƒูู…ู’ ุจูุฃูŽู…ู’ุฑู ููŽุฃู’ุชููˆุง ู…ูู†ู’ู‡ู ู…ูŽุง ุงุณู’ุชูŽุทูŽุนู’ุชูู…ู’ ยป

โ€œDan jika Aku perintahkan kalian dengan sebuah perkara maka kerjakanlah darinya sesuai dengan kemampuan kalian.โ€ HR. Bukhari.

Dan Allah Taโ€™ala berfirman:

{ููŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูŽุฑููŠุถู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽููŽุฑู ููŽุนูุฏูŽู‘ุฉูŒ ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุฃูุฎูŽุฑูŽ } [ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: 184]

โ€œMaka barang siapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.โ€ (QS. Al Baqarah: 184 ).

2. Pengakhiran qadha hutang puasa Ramadhan karena kelalaian, kemalasan, peremehan dan tidak mempunyai alasan yang dibolehkan oleh syariโ€™at.

Orang seperti ini, menurut kesepakatan para ulama tetap wajib mengqadha, hal ini berdasarkan ayat yang mulia dari surat Al Baqarah yang sudah disebutkan di atas.

Dan terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama. Dalam permasalahan ini terdapat tiga pendapat:

1. wajib mengqadha dan membayar fidyah.

Dan ini adalah pendapatnya Abdullah bin Abbas, Abu Hurairah, Mujahid, Saโ€™id bin Jubair, Ahmad bin Hanbal, Malik bin Anas, Asy Syafiโ€™ie, Ishaq, Ats Tsaury dan Al Auzaโ€™iy rahimahumullah.

Abdullah bin Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma berkata:

((ู…ู† ูุฑูŽู‘ุท ููŠ ุตูŠุงู… ุดู‡ุฑ ุฑู…ุถุงู† ุญุชู‰ ูŠุฏุฑูƒู‡ ุฑู…ุถุงู† ุขุฎุฑ ูู„ูŠุตู… ู‡ุฐุง ุงู„ุฐูŠ ุฃุฏุฑูƒู‡ุŒ ุซู… ู„ูŠุตู… ู…ุง ูุงุชู‡ุŒ ูˆูŠุทุนู… ู…ุน ูƒู„ ูŠูˆู… ู…ุณูƒูŠู†ุงู‹))

โ€œBarangsiapa yang meremehkan puasa Ramadhan sampai datang Ramadhan selanjutnya, maka berpuasalah ia bulan ini yang ia dapati (dari Ramadhan yang kedua) kemudian berpuasalah ia atas apa yang ia tinggalkan, dan memberikan maka setiap harinya seorang miskin.โ€

HR. Ad Daruquthny dan ibnu Muflih mengatakan di dalam kitab Al Furuโ€™ (5/64): โ€œdiriwayatkan oleh Saโ€™id dengan sanad yang baik dari Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhumaโ€, riwayat ini dishahihkan juga oleh An Nawawi di dalam kitab Al Majmuโ€™ (6/346) .

Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu berkata tentang seseorang yang sakit lalu tidak berpuasa sampai memuali dulu, ia berpuasa sampai datang Ramadhan yang lain:

((ูŠุตูˆู… ุงู„ุฐูŠ ุญุถุฑู‡ ูˆูŠุตูˆู… ุงู„ุขุฎุฑ ูˆูŠุทุนู… ูƒู„ ู„ูŠู„ุฉ ู…ุณูƒูŠู†ุงู‹))

โ€œIa berpuasa yang telah hadir dan berpuasa lainnya serta memberikan makanan setiap hari seorang miskin.โ€ HR. Ad daruquthny (2/197) dan beliau berkata: โ€œSanadnya shahih mauquf.โ€ 

2. wajib mengqadha saja.

Dan ini pendapatnya Al Hasan Al Bashry, An Nakhโ€™i, Al Bukhari berkata di dalam kitab shahihnya:

ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู…ู -ูŠุนู†ูŠ : ุงู„ู†ุฎุนูŠ- : ุฅูุฐูŽุง ููŽุฑูŽู‘ุทูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฌูŽุงุกูŽ ุฑูŽู…ูŽุถูŽุงู†ู ุขุฎูŽุฑู ูŠูŽุตููˆู…ูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฑูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุทูŽุนูŽุงู…ู‹ุง ุŒ ูˆูŽูŠูุฐู’ูƒูŽุฑู ุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ู…ูุฑู’ุณูŽู„ุง ูˆูŽุงุจู’ู†ู ุนูŽุจูŽู‘ุงุณู ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ู ูŠูุทู’ุนูู…ู . ุซู… ู‚ุงู„ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ : ูˆูŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฐู’ูƒูุฑู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุงู„ุฅูุทู’ุนูŽุงู…ูŽ ุŒ ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ : ( ููŽุนูุฏูŽู‘ุฉูŒ ู…ูู†ู’ ุฃูŽูŠูŽู‘ุงู…ู ุฃูุฎูŽุฑูŽ ) ุงู‡ู€

โ€œBerkata Ibrahim yaitu An Nakhโ€™i:
โ€œJika ia meremehkan sampai datang ramadhan lain, maka ia berpuasa pada keduanya dan ia tidak berpendapat ada kewajiban fidyah atasnya dan diriwayatkan dari Abu Hurairah secara mursal dan juga Abdullah bin Abbas radhiyallahu โ€˜anhum bahwa ia (juga) membayar fidyah, kemudian Al Bukhari berkata: โ€œAllah tidak menyebutkan membayar fidyah, tetapi hanya berfirman: โ€œmaka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.โ€

3. Wajib membayar fidyah saja.

Dan ini adalah pendapatnya Abdullan bin Umar radhiyallahub โ€˜anhuma.
Beliau berkata:

((ู…ู† ุฃุฏุฑูƒู‡ ุฑู…ุถุงู† ูˆู„ู… ูŠูƒู† ุตุงู… ุฑู…ุถุงู† ุงู„ุฎุงู„ูŠ ูู„ูŠุทุนู… ู…ูƒุงู† ูƒู„ ูŠูˆู… ู…ุณูƒูŠู†ุงู‹ ู…ูุฏู‘ุงู‹ ู…ู† ุญู†ุทุฉ))

โ€œBarangsiapa yang mendapati bulan Ramadhan dan belum berpuasa pada ramadhan yang lalu maka hendaklah ia memberi makan setiap harinya seorang miskin sebanyak satu mud dari gandum.โ€
HR. Ad DaruQuthny (2/196)

dan Ibnu Muflih berkata:
โ€œDisebutkan oleh Ath Thahawy dari riwayat Abdullah Al โ€˜Umary dan di dalam sanadnya terdapat lemah, riwayat dari Abdullah bin Umar; bahwa memberikan makan tanpa qadhaโ€™.โ€

Lihat kitab AL Furu.

Wallahu a’lam.

๐ŸŒบ๐Ÿ€๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐ŸŒน๐ŸŒพ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here