Berkisah kembali tentang Uhud. Teringat kisah Nusaibah Ummu umarah.

0
37

📆 Jumat, 08 Rajab 1437H / 15 April 2016

📚 Motivasi

📝 Ustadzah Rochma Yulika

📋 Mari Kita Belajar dari Nusaibah Ummu Umarah

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

🍁Berkisah kembali tentang Uhud.
Teringat kisah Nusaibah Ummu umarah.

💦Kematiannya di Medan perang disambut oleh para penduduk langit.

Dari kejauhan langit nampak hitam berarak seolah sedang bersuka cita menyambut hadirnya sang Mujahidah yang Syahid dalam kisah Uhud.

🌷Beliau seorang wanita yang memiliki 2 anak yang keduanya telah dipersembahkan untuk perjuangan dakwah ilallah setelah suaminya tiada ketika kedua anaknya masih belia.

🍃Dengan penuh keyakinan dia serahkan anak-anaknya kepada Rasulullah untuk membantu perjuangan ini.
Keduanya pun akhirnya syahid.

💦Hingga akhirnya tiada lagi yang bisa diserahkan untuk menjadi pasukan, maka dirinyalah yang akhirnya maju ke gelanggang untuk berhadapan dengan musuh di bukit Uhud.

💡Seorang ibu yang gagah berani bahkan tak ada rasa gentar sedikit pun kala harus menghadapi kaum kafir Quraisy.

Dia sempat terluka hingga tak sadarkan diri.
Ketika tersadar ia berjumpa dengan Ibnu Mas’ud.
Dia tak menghiraukan keadaan dirinya, yang pertama kali dilakukan ketika sadar adalah bertanya tentang keadaan Rasulullah.

🍁Ibnu Mas’ud pun bercerita bahwa Rasulullah terluka hingga ada giginya yang tanggal.

❣Kecintaan yang amat sangat terhadap Rasulullah membuat gelora jihad di dalam dadanya membuncah.

Seketika Nusaibah memohon agar Ibnu Mas’ud agar meminjamkan kuda perang dan senjatanya.

Pada Awalnya Ibnu Mas’ud menolak, namun Nusaibah ummu Umarah memaksanya hingga akhirnya diberikan kuda perang dan senjata tersebut.

Seketika itu Nusaibah menuju gelanggang perang untuk melawan musuh Allah.
Dia pun berhasil membunuh salah satu tentara Quraisy.

Qadarullah tangan kanan Nusaibah terkena tebasan pedang hingga putus.
Keadaan itu tak membuatnya gentar dan semangat memudar. Justru keadaan itulah yang semakin menghadirkan semangat untuk melawan musuh.

Dengan menggunakan tangan kiri yang serba terbatas dia tetap berjuang melawan musuh.
Tak ayal lagi sang ibu pemilik 2 syahid pun harus rela kehilangan tangan kirinya.

🍃Hingga akhirnya ujung kesyahidan menjadi miliknya yakni ketika pasukan Quraisy mampu menebas tubuhnya.

Masya Allah laa quwwata illa billah….

✅Dimana kini Nusaibah-nusaibah pencetak sejarah???

✅Masihkah ada wanita tangguh yang gagah tuk berjuang di sabilillah???

✅Atau sudah tidak ada lagi penerus perjuangan yang memiliki semangat yang menggelora selayaknya para shahabiyah di masa lampau??

💦Ketika menapaktilasi sejarah hidup mereka, diri merasa malu dan seolah tak pantas untuk bersanding dengan para syuhada’.

Mereka hidup hanya untuk Allah…. Hingga besarnya kecintaan itu mengalahkan rasa yang mendera.

Dan kita????

💧Sudah saatnya kita memantaskan diri hingga layak bersanding dengan para pendahulu kita di hadapan Ilahi nanti.

💧Selalu berusaha untuk meneladani para shahabiyah dan mengambil hikmah agar diri tak salah melangkah.

💧Menjadilah kuat agar semangat tetap melekat.
Menjadilah tegar agar jiwa kita kokoh seperti pejuang Badar.

💧Mari segera bergegas agar diri pantas berada di antara para mukminah pencetak sejarah Islam.

🔹Man jadda wa jadda….

💧Kehidupan akhirat yang tiada berujung jadikan sebagai inspirasi agar tetap mampu bertahan di jalan dakwah ini.

💧Dan miliki harapan agar menjadi pribadi dahsyat yang mampu meninggalkan jejak kebaikan melalui karya dan kiprah kita yang tiada henti di jalan Ilahi.

Wallahu musta’an

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁🌹

Dipersembahkan:
www.iman-islam.com

💼 Sebarkan! Raih pahala…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here