Pertanyaan
Jawaban
Pertanyaan
ุงูุณูุงู ุนูููู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Ustadz… izin bertanya, bagaimana bila orang tua kita sudah sepuh/ sakit terkadang meninggalkan sholat, dan ketika sholatpun jumlah rakaat nya lupa, apa yg semestinya kita lakukan Ustadz/ah. Mohon pencerahannya. Jazakumullah khoiron.
A06
๐๐๐ธ๐๐๐ธ๐๐๐ธ
Jawaban
Oleh: Farid Nu’man Hasan
ูุนูููู ุงูุณูุงู ูุฑุญู ุฉ ุงููู ูุจุฑูุงุชู
Bismillah wal Hamdulillah wash shalatu wa salamu ‘ala rasulillah wa ba’d:
Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
ุฑูููุนู ุงููููููู ู ุนููู ุซูููุงุซูุฉู : ุนููู ุงููููุงุฆูู ู ุญูุชููู ููุณูุชูููููุธู ุ ููุนููู ุงูุตููุจูููู ุญูุชููู ููุญูุชูููู ู ุ ููุนููู ุงููู ูุฌูููููู ุญูุชููู ููุนููููู
Pena diangkat dari 3 golongan:
1. Orang tidur sampai dia bangun
2. Anak kecil sampai dia mimpi basah (baligh)
3. Orang gila sampai dia berakal.
(HR. Abu Daud no. 4403 At Tirmidzi no. 1423. Shahih)
Semua golongan dalam hadits ini punya kesamaan yaitu sama-sama tidak berfungsinya akal. Maka, orang pikun juga mengalaminya, sehingga pikun yg dominan dalam kehidupan seseorang membuatnya terangkat kewajiban baginya, alias ketentuan syariat tidak dibebankan kepadanya.
Bahkan bisa jadi pikun ini lebih berat, sebab: _anak-anak akan dewasa, org tidur akan bangun, orang gila bisa disembuhkan._ Berbeda dgn orang pikun yang biasanya dialami sampai wafat.
Oleh karena itu Imam As Subki mengatakan -seperti yg dikutip Imam Abu Thayyib Syamsul ‘Azhim:
ููุงููู ูุฑูุงุฏู ุจููู ุงูุดููููุฎู ุงููููุจููุฑู ุงูููุฐูู ุฒูุงูู ุนููููููู ู ููู ููุจูุฑู ููุฅูููู ุงูุดููููุฎู ุงููููุจููุฑู ููุฏู ููุนูุฑูุถู ูููู ุงุฎูุชูููุงุทู ุนููููู ููู ูููุนููู ู ููู ุงูุชููู ููููุฒู ููููุฎูุฑูุฌููู ุนููู ุฃููููููููุฉู ุงูุชููููููููู ููููุง ููุณูู ููู ุฌููููููุง ููุฃูููู ุงููุฌูููููู ููุนูุฑูุถู ู ููู ุฃูู ูุฑูุงุถู ุณูููุฏูุงูููููุฉู ููููููุจููู ุงููุนูููุงุฌู ููุงููุฎูุฑููู ุจูุฎูููุงูู ุฐููููู
Yang dimaksud dengan pikun adalah orang jompo yang akalnya hilang karena ketuaannya. Orang jompo yg mengalami kekacauan dalam akalnya sehingga tidak bisa lagi mampu membedakan apa-apa dan mengeluarkannya dari lingkup kepantasan menerima beban syariat (mukallaf).
Ini tidak dinamakan gila, sebab gila itu salah satu jenis penyakit dan masih bisa diobati, hal itu berbeda dengan pikun.
(‘Aunul Ma’bud, 12/52)
Jadi, sdh tidak wajib shalat dimasa-masa pikunnya.
Syaikh Muhammad Shalih Al Munajjid mengatakan:
ูุงูุญุงุตู ุฃู ู ู ูุตู ุฅูู ู ุฑุญูุฉ ุงูุฎุฑู ุ ูุฃุตุจุญ ูุง ูุฏุฑู ุงูููุช ุ ููุง ูู ูุฒ ุจูู ุงูุตููุงุช ุ ููุฐุง ูุง ุชุฌุจ ุนููู ุงูุตูุงุฉ
Kesimpulannya, orang yg sdh sampai taraf pikun, yang membuatnya tidak mengerti waktu, tidak mampu membedakan waktu-waktu shalat, maka ini tidak wajib shalat.
(Al Islam Su’aal wa Jawaab no. 90189)
Demikian. Wallahu A’lam
๐๐๐ธ๐๐๐ธ๐๐๐ธ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678