MEMINTA ATAU MENCALONKA JABATAN

๐ŸŒUSTADZ MENJAWAB
โœUstadz Abdullah Haidir 

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ๐ŸŒธ๐Ÿ’๐Ÿ„๐ŸŒป๐ŸŒน๐ŸŒท

Pertanyaan dari Member I25:
Assalamu’alaikum
 Saya mau bertanya ke ustadz abdullah haidir. Mhn sampaikan ke beliau.
Mohon berikan penjelasan tentang hukum meminta jabatan atau mencalonkan diri untuk menjabat sebuah jabatan. Ini ramai diperbincangkan setelah ustadz yusuf mansur mencalonkan diri sebagai calon gub DKI. Syukron jazakallahu khoir
 

JAWABAN:

Hukum asalnya minta jabatan tidak dibenarkan dan bukan akhlak terpuji… banyak hadits2 yg berbicara ttg buruknya orang yang meminta jabatan. Namun permasalahannya tdk dipukul rata begitu saja kepada orang yang ingin mencalonkan diri atas jabatan tertentu spt mencalonkan dlm pilkada… 

Sebab larangan tsb berlaku kpd orang yg benar2 menjadikan kedudukan semata sebagai tujuannya dan hanya utk kepentingan diri dan dunianya saja, sementara di sisi lain ada orang lain yg lebih cocok dan lebih layak memegang jabatan tsb. 

Adapun jika seseorang mencalonkan diri, karena dipandang tdk ada orang lain yg cakap dlm masalh tsb, atau  ada kekhawatiran calon lain yg dikenal dpt membahayakan bagi kaum muslimin atau masyarakat secara umum, yg akan merebut kekuasaan tsb,  atau karena dia didorong oleh masyarkat atau kelompok atau partai  krn dikenal kecakapannya bukan semata keinginan pribadinya….  intinya kekuasaan baginya adalah sarana utk melakukan kebaikan…. maka insya Allah hal tsb tidak termasuk dalam larangan yng dimaksud dlm hadits2 yg ada. 

Karna sering dlm masalah ini kita berada dalam kondisi dilematis… kekuasaan jika dibiarkan akan direbut oleh org yg tidak baik, sementara ada larangan mengejar kekuasaannya….. maka para ulama mengajarkan untuk memilih yg paling ringan mudharatnya… Ini juga merujuk kepada kisah Nabi Yusuf alaihissalam yg menawarkan diri untuk menjadi bendahara kerjaaan Mesir karena merasa dirinya mampu menunaikan amanah tsb sebagaimana tercantum dalam surat Yusuf ayat 55.. Wallahu a’lam.


๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ๐ŸŒธ๐Ÿ’๐Ÿ„๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com

๐Ÿ’ผSebarkan! Raih bahagia…
Akhlaq Islam

Seorang Mu’min Adalah Cermin

Oleh: Ust. Abdullah Haidir, Lc

Hadits:

ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ู…ูุฑู’ุขุฉู ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ููู†ู

“Seorang mu’min, adalah cermin bagi orang beriman (lainnya),” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini mengandung pesan berharga dalam upaya membangun kepribadian.

Ada beberapa pelajaran penting yang bisa dipetik dari ungkapan Rasulullah saw tersebut;

Seorang mu’min adalah cermin, itu artinya kita dapat melihat saudara-saudara di sekeliling kita sebagai bahan bercermin.

Jika cermin yang sering kita gunakan bersih dari noda, maka kita akan cepat menangkap segala kekurangan yang kita miliki.
Namun, jika cermin yang sering kita gunakan buram, maka sulitlah kita menangkap dan menyadari kekurangan dan aib pada kita.

Bahkan bisa jadi kekurang an tersebut justeru dianggap sebagai penghias diri.

Seseorang yang sering berinteraksi dengan mereka yang dekat dengan Al-Quran, misalnya, baik dalam hal membaca atau memahaminya, maka dia akan segera menyadari kekurangannya jika interaksinya dengan Al-Quran minim.
Tapi lain halnya jika interaksinya dengan orang yang jauh dari Al-Quran, bisa-bisa dia sudah merasa paling hebat dengan ‘keminimannya’ tersebut.

Begitulah hal tersebut berlaku untuk kasus lainnya.

Di sini, kita dapat menangkap salah satu makna pesan Rasulullah saw lainnya UNTUK SELALU DEKAT DENGAN ORANG-ORANG SALEH.

Agar mudah mendapatkan cermin yang jernih untuk melihat kekurangan diri.

Seorang mu’min adalah cermin, itu artinya dia dapat menjadi cermin bagi orang lain.

Maka kebaikan atau keburukan yang dia lakukan bukan hanya dinilai untuk dirinya sendiri, tapi juga dinilai dari sejauh mana perbuatan tersebut menjadi cermin dan panutan yang lain.

Jika dia berbuat dosa dan maksiat, jangan hanya dilihat dari sisi besarnya dosa tersebut, tapi juga dilihat dari sisi bahwa hal tersebut akan menjadi panutan dan contoh bagi yang lainnya, khususnya jika dia merupakan figure yang diikuti, seperti orang tua, guru, pejabat, atasan, dll.
Sebaliknya pula dengan kebaikan.

Intinya adalah, gemarlah berbuat baik, dan jauhilah perbuatan buruk, karena anda adalah cermin!

Seorang mu’min adalah cermin. Itu artinya, kita dapat menilai kualitas diri kita dari sikap dan tindakan orang lain kepada kita.

Seberapa besar pengaruh kebaikan yang kita pancarkan, sebesar itu pula kurang lebih sikap dan tindakan orang lain kepada kita.

Sebaliknya yang terjadi jika pancaran keburukan yang kita tebarkan. Begitulah yang umumnya terjadi.

Meskipun tidak dipungkiri jika ada orang yang membenci kebaikan kita atau menyenangi keburukan kita, namun hal tersebut merupakan pengecualian.

Sering kita pandai menunjuk diri kita mana- kala kita mendapatkan perlakuan baik dari orang, tapi kita lupa menunjuk diri kita jika mendapatkan perlakuan buruk dari orang lain.

Padahal sangat mungkin itu juga buah dari sikap kita, sedikit atau banyak, langsung atau tidak langsung.

Seorang ulama pernah berkata, “Jika isteri saya sudah mulai membangkang dan kuda saya sudah mulai sulit dikendalikan, saya segera merasa ketika itu, derajat ketakwaan saya sedang menurun.”

Wallahua’lam


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Ilmu

Ayo Ngaji…

Oleh: Ust. Abdullah Haidir Lc.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ุณูŽู„ูŽูƒูŽ ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ูŠูŽู„ู’ุชูŽู…ูุณู ูููŠู‡ู ุนูู„ู’ู…ู‹ุงุŒ ุณูŽู‡ู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู‡ู ุทูŽุฑููŠู‚ู‹ุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู

โ€œSiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan jalan baginya menuju surga.โ€ (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dll)

Perhatikan, penekanan nya bukan pada โ€˜ilmunyaโ€™ tapi โ€˜mencari ilmunyaโ€™.

Keutamaan ilmu memang tinggi. Tapi yang tidak kalah tingginya adalah proses mencari ilmunnya.

Seseorang yang merasa dirinya bodoh, lalu tanpa bosan dia terus mencari ilmu, lebih baik daripada orang yang sudah merasa berilmu lalu dia berhenti untuk menuntut ilmu.

Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,

ุฅูุฐูŽุง ู…ูŽุฑูŽุฑู’ุชูู…ู’ ุจูุฑููŠูŽุงุถู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŒ ููŽุงุฑู’ุชูŽุนููˆุง “ุŒ ู‚ูŽุงู„ููˆุง: ูˆูŽู…ูŽุง ุฑููŠูŽุงุถู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุญูู„ูŽู‚ู ุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ย (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ ูˆู‚ุงู„ ุญุฏูŠุซ ุญุณู† ุบุฑูŠุจุŒ ูˆุฃุญู…ุฏุŒ ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฃุฑู†ุคูˆุท: ุฅุณู†ุงุฏู‡ ุถุนูŠู)

โ€œJika kalian melewati taman-taman surga, maka singgahlah.โ€

Mereka bertanya, โ€œApakah taman-taman surga itu?โ€

Beliau menjawab, โ€œHalaqah-halaqah zikir.โ€

(HR. Tirmizi, dia berkata haditsnya hasan gharib, Ahmad. Al-Arnauth berkata: sanadnya lemah)

Atha bin Abi Rabah berkata:
Halaqah-halaqah zikir adalah majelis (yang menjelaskan) halal haram, bagaimana engkau membeli, bagaimana engkau shalat, bagaimana engkau zakat, bagaimana engkau haji, bagaimana engkau menikah, bagaimana engkau mencerai dan semacamnya.

Ibnu Ruslan berkata dalam syairnya,

ูˆูŽูƒูู„ู‘ู ู…ูŽู†ู’ ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุนูู„ู’ู…ู ูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ูู‡ู ู…ูŽุฑู’ุฏููˆุฏูŽุฉูŒ ู„ุงูŽ ุชูู‚ู’ุจูŽู„ู

โ€œSiapa yang beramal tanpa ilmu, maka amalnya tertolak tak diterima.โ€

Seorang ulama berkata dalam syairnya,

ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ููŽู‚ููŠู‡ุงู‹ ูˆูŽุงุญูุฏู‹ุง ู…ูุชูŽูˆูŽุฑู‘ูุนุงู‹ ย  ย  ุฃูŽุดูŽุฏู‘ู ุนู„ูŽู‰ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู† ู…ูู†ู’ ุฃูŽู„ู’ูู ุนูŽุงุจูุฏู

โ€œSatu orang yang paham agama dan dia waraโ€™ (takut melanggar dan maksiat), maka itu lebih berat bagi setan dari seribu ahli ibadah (tanpa ilmu).โ€

Seorang ulama berkata,
โ€œSiapa yang mendatangi ulama dan duduk di majelisnya, lalu dia tidak dapat merekam ilmu yang disampaikan, Allah tetap memberinya tujuh karomah (kemuliaan):

1. Dia mendapatkan keutamaan orang yang mengaji.

2. Selagi dia tertahan di majelis tersebut, maka selama itu dia terhalang dari dosa dan maksiat.

3. Jika dia keluar dari rumahnya, rahmat Allah diturunkan kepadanya.

4. Jika dia singgah di majelis tersebut, rahmat Allah akan diturunkan kepada ulama tersebut dan dia mendapatkan barokahnya.

5. Dicatatkan untuknya kebaikan-kebaikan selama dia mendengarkannya.

6. Dia dikelilingi malaikat yang membentangkan sayap-sayapnya.

7. Setiap langkah kaki yang dia ayunkan dapat menjadi kafarat (penghapus) dosa dan pengangkat derajat serta penambah pahala.

Ini bagi yang tidak dapat merekam apa yang disampaikan. Bagaimana dengan mereka yang mengaji dan dapat merekam apa yang dia sampaikan. Kebaikan berlipat-lipat akan dia dapatkan.

Yang sudah rutin dan aktif di suatu pengajian, tekunilah dan istiqamahlah, jangan mudah goyah dan lemah.

Yang belum, segera cari tempat mengaji yang dia percaya lurus pemahamannya dan mungkin dia hadiri.

Kalau bukan kita siapa lagi,
Kalau tidak sekarang, kapan lagiโ€ฆ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Iman Islam

JADDID IMANAKA…! PERBARUI IMANMU..!

Pemateri: Ust. ABDULLAH HAIDIR, Lc
Iman adalah karunia terbesar yang Allah berikan kepada seorang hamba. Dialah kunci utama kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka, merawat keimanan yang telah Allah tancapkan di dada kita, mestinya merupakan bagian terpenting dalam agenda kehidupan.
Jika seseorang merasa penting untuk merawat sesuatu yang dia anggap berharga dalam hidupnya, maka terhadap keimanan mestinya lebih dari itu. Karena, baik atau tidaknya kualitas iman kita, berbanding lurus dengan baik atau tidaknya kualitas hidup kita.
Apalagi jika kita memahami, bahwa iman bukanlah sesuatu yang bersifat statis, mati dan tidak berubah-ubah. Tapi iman adalah sesuatu yang sangat dinamis, berubah-ubah, naik turun, dapat bersih bak pualam atau gelap seperti bayang di tengah malam. Itu semua sangat terkait dengan seberapa besar perhatian kita terhadap keimanan yang kita miliki.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
( ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุฅููŠู…ูŽุงู†ูŽ ู„ูŽูŠูŽุฎู’ู„ูŽู‚ู ูููŠ ุฌูŽูˆู’ูู ุฃูŽุญูŽุฏูƒูู…ู’ ูƒูŽู…ูŽุง ูŠูŽุฎู’ู„ูŽู‚ู ุงู„ุซู‘ูŽูˆู’ุจู ููŽุงุณู’ุฃูŽู„ููˆุง ุงู„ู„ู‡ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฌูŽุฏู‘ูุฏูŽ ุงู„ุฅููŠู…ูŽุงู†ูŽ ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’ ย (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุญุงูƒู…
“Sesungguhnya keimanan akan lapuk dalam diri kalian, sebagaimana lapuknya baju. Mohonlah kepada Allah agar Dia selalu memperbaharui keimanan dalam hati kalian.” (HR. Hakim)
Berdasarkan hadits Rasulullah ย shallallahu alaihi wa sallam ini, maka hal yang sangat urgent (penting) kita lakukan adalah selalu merenovasi atau memperbarui keimanan (tajdidul iman) agar tampak fresh, segar, dan memberikan energy positif dalam menapaki kehidupan.
1. Hal pertama yang dapat kita lakukan sebagaimana pesan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ย di atas adalah banyak berdoa dengan khusyu dan sungguh-sungguh, memohon kepada Allah Ta’ala agar selalu meneguhkan keimanan kita. Karenanya, di antara doa yang banyak dibaca Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah,
ูŠูŽุง ู…ูู‚ูŽู„ู‘ูุจูŽ ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆุจู ุซูŽุจู‘ูุชู’ ู‚ูŽู„ู’ุจููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฏููŠู†ููƒูŽ ย (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุชุฑู…ุฐูŠ
“Wahai yang membolak balikkan hati, tetapkan hatiku dalam agamamu.” (HR. Tirmizi)
2. Selanjutnya hendaknya kita rajin menyiram hati yang menjadi wadah keimanan dengan siraman zikir, termasuk di dalamnya tilawatil quran. Sebab dia merupakan penenang ย hati dan pelipur lara yang paling ampuh. Jika hati telah tenang, maka keimanan akan nyaman dan sehat.
Allah Ta’ala berfirman,
“Yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat (zikir) kepada Allah.” (QS. Ar-Ra’d: 28)
3. Hal lain lagi yang penting dilakukan untuk memperbarui keimanan adalah menghadiri majelis ilmu. Dengan menghadiri majelis ilmu, banyak yang dapat kita raih untuk memperbarui keimanan kita.
Di antaranya kita akan selalu mendapatkan nasehat. Walaupun kadang dengan tema yang sama, seperti nasehat tentang shalat, namun nasehat yang terus menerus kita terima pada akhirnya akan mampu memperbarui keimanan kita.
Lalu dengan ilmu yang kita dapatkan, maka kita akan dapat menangkal setiap syubhat atau fitnah yang dapat melemahkan keimanan. Betapa banyak orang yang keimanannya lemah karena syubhat-syubhat atau teori-teori sesat yang dia terima karena tidak memiliki ilmu yang cukup.
Begitupun dengan hadir di majelis ilmu, kita akan bertemu dengan saudara-saudara kita seiman yang sama-sama ingin memperbaiki keimanannya. Kebersamaan ini memberikan pengaruh yang tidak sedikit untuk memperbarui keimanan.
Karena itu dikatakan,
ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ุถูŽุนููŠููŒ ุจูู†ูŽูู’ุณูู‡ู ู‚ูŽูˆููŠู‘ูŒ ุจูุบูŽูŠู’ุฑูู‡ู
“Seorang mukmin lemah jika hanya bersama dirinya, tapi akan kuat jika bersama selainnya.”
Karena pentingnya majelis, maka Rasulullah ย sangat menganjurkan kita untuk aktif di dalamnya dengan berbagai penyemangat yang beliau sampaikan. Makanya, hal ini menjadi bagian dari ‘tradisi’ para shahabat untuk berkumpul satu sama lain demi menyegarkan keimanannya. Terkenal ungkapan di tengah para shahabat,
ุฅูุฌู’ู„ูุณููˆุง ุจูู†ูŽุง ู†ูŽุฒู’ุฏูŽุฏู ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ุงู‹
“Mari kita duduk bersama untuk menambah keimanan.”
4. Perkara lain yang dapat memperbarui keimanan adalah merawat ibadah, baik yang fardhu dan sunah dan pada saat yang bersamaan menjauhi perbuatan munkar dan maksiat. Sebab ibadah pada hakikatnya bukan hanya menjanjikan pahala dari Allah Ta’ala. Tapi dia dapat berfungsi menjadi semacam energi kehidupan yang membuatnya akan selalu segar dan fit. Meninggalkan atau mengabaikan ibadah, sama artinya kita mengabaikan keimanan yang telah Allah berikan. Ibarat ย tanaman yang tidak pernah disiram.
Sebaliknya dengan maksiat, dia bukan hanya mendapatkan ancaman dosa, akan tetapi berdampak buruk bagi kesehatan jiwa. Dirinya akan semakin malas dan berat dalam menyambut seruan Allah dan akhirnya membuat hidupnya tak tentu arah. Akibat yang paling berbahaya adalah keimanannya yang akan terancam.
Semoga kita selalu mendapat taufiq dari Allah Ta’ala untuk selalu menyadari betapa pentingnya bagi kita merawat keimanan kita, setiap hari, setiap saat, setiap desah nafas kitaโ€ฆ
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุญูŽุจู‘ูุจู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู’ู„ุฅููŠู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽ ุฒูŽูŠู‘ูู†ู’ู‡ู ูููŠ ู‚ูู„ููˆุจูู†ูŽุง ูˆูŽ ูƒูŽุฑู‘ูู‡ู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุงู„ู’ูƒููู’ุฑูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ููุณููˆู‚ูŽ ูˆูŽ ุงู„ู’ุนูุตู’ูŠูŽุงู†ูŽ ูˆูŽ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู†ูŽย 
“Ya Allah, berilah kami kecintaan terhadap iman dan hiasilah hati kami dengannya. Jadikanlah kami benci dengan kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Jadikanlah kami termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk.”
Wallahu ta’ala a’lam.

Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

mukmin satu tubuh

SIAPA TEMANMU, ITULAH KAMU

๐Ÿ“ Pemateri: Ust. ABDULLAH HAIDIR

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน

๐ŸŒพTeman mu adalah yang jujur padamu, bukan yang selalu membenarkan apa saja tindakanmu.

๐ŸŒพTeman sejati, bukan teman yang tidak pernah berpisah, tapi teman yang apabila bertemu karena Allah, dan jika berpisah, berpisah karena Allah..

๐ŸŒพDi antara bukti kesetiaanmu terhadap teman mu, jika namanya kau hadirkan dalam doamu tanpa dia ketahui, agar harapan-harapannya terpenuhi.

๐ŸŒพMengetahui dan memahami tabiat teman, adalah setengah dari modal pertemanan yang baikโ€ฆ

๐ŸŒพPada teman yang lebih muda, katakan:
‘Aku tlah mendahuluinya dalam dosa’.

๐ŸŒพPada yang lebih tua katakan, ‘Dia telah mendahuluiku dalam taat & kebaikan.’

๐ŸŒพ๐Ÿ”‘ Cari teman yang dapat menerimamu “apa adanya”, bukan yang selalu mencari padamu “ada apanya”๐Ÿ”‘

๐ŸŒพTeman yang baik, bukan hanya sekedar tahu dimana rumahmu, tapi dia tahu dimana hatimu?

๐ŸŒพTeman yang baik, bukan orang yang dimuliakan temannya, tapi orang yang temannya merasa dimuliakan olehnyaโ€ฆ

๐ŸŒพKekayaan dan kedudukan dapat menundukkan teman, tapi hanya perbuatan baik yang dapat menundukkan hatinya..

๐ŸŒพMengalah dalam ber teman belum tentu kalah. Bisa jadi hal itu menjadi sebab dia dapat “mengalahkannya”…

๐ŸŒพAdakalanya dalam berteman kita harus mengalah sepanjang tidak menjatuhkan harga diri dan menggadai prinsip..

๐ŸŒพHusnuzzan dalam berteman itu penting…
Tapi berhati-hati juga perlu….

๐ŸŒพSaat pertemanan belum begitu intens, hindari memberikan kesimpulan akhir baik atau buruknya teman mu…

๐ŸŒพSaat engkau merasa tidak ada beban untuk mencurahkn perasaanmu pada teman mu, dialah teman dekatmu…

๐ŸŒพSaat kau gembira dengan kegembiraan temanmu dan sedih dengan kesedihan temanmu, kau telah menjadi teman sejatinya…

๐ŸŒพTundalah marahmu pada temanmu beberapa saat. Boleh jadi kau temukan hakekat yang tidak kau ketahui sebelumnya, atau marahmu sudah reda..

๐ŸŒพJika sekian kali teman mu marah kepadamu namun dia tidak mengeluarkan kata-kata kasar, dia layak menjadi teman baikmu

๐ŸŒพBerhati-hati lah dalam memilih teman. Tapi harus lebih hati-hati lagi jika ingin menggantinya….

๐ŸŒพMendamaikan dua teman yang bertikai lebih baik dibanding memihak salah satunya…

๐ŸŒพJangan bantu teman mu yg bermusuhan dengan temannya. Bisa jd mereka akan berdamai sedangkan engkau masih bermusuhan..

๐ŸŒพJangan terlalu sering bertemu teman, jangan pula terlalu jarang….

๐ŸŒพTegurlah teman mu kala sepi dan pujilah dia kala ramai….

๐ŸŒพJika engkau hanya ingin ber teman dengan orang yg tidak ada kekurangannya, sama saja engkau tidak ingin berteman dgn dirimu sendiri…

๐ŸŒพJika engkau hanya ingin ber teman dengan orang yg tidak ada kekurangannya, sama saja engkau tidak ingin berteman…

๐ŸŒพ๐Ÿ”‘ Keinginan menjadi teman yang baik, harus melebihi keinginan mendapatkan teman yg baik…

๐ŸŒพKekayaan dapat mendatangkan banyak teman, tapi jika musibah menimpa, akan menjadi ujian bagi merka.

๐ŸŒพJika matamu mendapatkan kekurangan pada teman mu, jangan serta merta lisanmu mengungkapkannya…

๐ŸŒพKelau teman mu lebih pintar, belajarlah darinya. Kalau lebih bodoh, ajarilah, Kalau sepadan, berdiskusilah…

๐ŸŒพTeman mu adalah cerminmu. Kalau dia baik, maka sesuaikan dirimu seperti dia, kalau buruk, maka perbaikilah cerminnya.

๐ŸŒพKalau ada teman mu membicarakan keburukan temanmu yg lain, hati-hati, keburukanmu bisa jadi akan dia bicarakan kepada temanmu yg lain…

๐ŸŒพTeman baik teman mu, layak menjadi temanmu, tapi musuh temanmu, tidak harus menjadi musuhmu.

๐ŸŒพCepat atau lambat, kita kan berpisah dengan teman-teman kita. Hanya iman dan takwa kepada Allah yang dapat memastikan pertemuan di surga-Nya..

Aamiin..

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ๐ŸŒน


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

sabar dan ikhlas

TERSINGGUNG

๐Ÿ“ Pemateri: Ust. Abdullah Haidir Lc.

Tersinggung acap menghampiri diri kita, beragam penyebab dan latar belakangnya, beragam pula ekspresi dan pelampiasannya.

Namun, ada yang nyaris tidak berbeda, tersinggung dapat membuat suasana hati menjadi keruh, bahkan kadang terluka.

Di sisi lain, tersinggung adalah merupakan kekhasan kita sebagai manusia yang Allah berikan perasaan lembut dan.

Maka, jangan merasa bangga kalau ada orang yang mengaku dirinya tidak pernah tersinggung. Justeru tersinggung merupakan penegasan dari eksistensi kepribadian seseorang. Apalagi ketika radius pergaulannya semakin luas, variatif dan beragam.

Jadi, yang dibutuhkan adalah bukan mematikan sifat ketersinggungan itu, akan tetapi bagaimana kita meminimalisir atau memperkecil tingkat ketersinggungan dalam diri kita, apalagi kalau urusannya hanya bersifat pribadi belaka.
Sebab, kalau hal itu kita biarkan tumbuh membesar dan liar dalam diri kita, akan banyak pintu-pintu kebaikan yang akan terhalang.

Bahkan, justeru dalam kondisi tertentu, ketersinggungan dapat dikelola dengan sikap positif untuk meraih hal-hal yang positif, di antaranya:

๐Ÿ’Ž Tersinggung dapat menjadi kesempatanย  melatih diri untuk berlapang dada.

Ketika ada hujatan, kritik, kata-kata yang memojokkan โ€“terlepas itu benar atau tidak-, di sinilah sebenarnya kita diuji untuk mempraktekkan sikap lapang dada ini.Bukankah Rasulullah saw pernah memberikan jaminan surga kepada seseorang yang ketika menjelang tidur, dia melepaskan segala sangkutan dalam hatinya kepada semua orang.

๐Ÿ’Ž Tersinggung, jika diarahkan dengan benar, akan melatih seseorang menjadi public relation bagi dirinya sendiri terhadap sikap yang dia ambil.

Munculnya sindiran dan prasangka seringkali merupakan buah dari ketidaktahuan terhadap latar belakang sebuah masalah. Nah, berlatihlah agar anda mampu menyampaikan sesuatu dengan jelas, urut, tidak apologi dan emosi sambil tetap mengakui kekurangan kalau memang ada. Setelah itu, rapihkan kembali kondisi hati.

๐Ÿ’Ž Tersinggung akan membuat seseorang dapat membedakan karakter setiap orang yang pastinya berbeda-beda.

Sehingga berikutnya setiap orang disikapi sesuai karakternya masing-masing, tanpa kesan dibuat-buat atau pura-pura. Karena tidak mungkin setiap orang dengan berbagai karakternya disikapi dengan sikap yang sama.๐Ÿ’Ž Terakhir, tersinggung akan menyadarkan kita untuk tidak mudah melakukan tindakan dan perkataan yang dapat menyinggung perasaan orang lain.

Sebab kita telah merasakan sendiri, bagaimana ‘enaknya’ tersinggung itu.ย  Berlatihlah untuk peka membaca perasaan orang lain, jangan menunggu ‘disemprot’ untuk menyadari bahwa ada ucapan dan tindakan kita yang dapat menyinggung perasaan seseorang.Kesimpulannya:
Kelolalah ketersinggungan dengan baik,ย  jangan mudah tersinggung dan jangan suka menyinggung.

“Ya Rabb Kami,
beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman;

Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hasyr: 10)

Wallahu aโ€™lam bishowab.

Semoga memberikan inspirasi.

๐ŸŒฟ๐ŸŒด๐ŸŒฟ๐ŸŒด


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Gemar Berbuat Baik

Istimrariyah (Kontinyuitas)

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Abdullah Haidir, Lc

Istimroriyah artinya berkelanjutan atau bahasa kerennya adalah kontinyuitas. Dia adalah sebuah sikap yang menunjukkan upaya tak kenal henti dalam menekuni satu perbuatan, dalam bahasa kita dikenal istilah kontinyuitas.

Berbicara tentang sebuah cita-cita, harapan, dan keinginan-keinginan yang ingin digapai apalagi menyangkut perkara yang sangat berarti dalam kehidupan, maka istimroriyah mutlak disertakan. Tanpa itu, keinginan hanyalah sebatas keinginan, harapan tinggallah harapan.

Realita kehidupan sering memberikan pelajaran kepada kita bahwa keberhasilan seseorang โ€“dalam berbagai bidangnya – lebih banyak disebabkan oleh keuletannya dan sikap pantang menyerah dalam menggeluti sebuah perbuatan dibanding potensi-potensi lainnya yang dia miliki. Karena sunnatullah dalam kehidupan ini adalah adanya proses sebelum terwujudnya sesuatu, semakin besar sesuatu tersebut, semakin panjang pula proses yang harus dilalui. Itu artinya semakin besar harapan kita, maka proses yang harus dilalui semakin panjang dan berat, di sinilah kita dapat memahami pentingnya istimroriyah.

Pada titik ini pula kita dapat memahami sabda Rasulullah saw,

ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุฏู’ูˆูŽู…ูู‡ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู‚ูŽู„ู‘ูŽ (ู…ุชูู‚ ุนู„ูŠู‡)

โ€œAmalan yang paling dicintai adalah yang kontinyu, meskipun sedikit.โ€ (Muttafaq alaih)
Keinginan meraih sebuah harapan, baik urusan dunia maupun akhirat tanpa disertai istimroriyah bak pungguk merindukan bulan.

Dalam kontek dakwah, istimroriyah menjadi kata kunci tersendiri. Ciri bahwa sebuah gerakan dakwah itu sehat adalah adanya sifat istimroriyahnya. Kalau sekedar membangkitkan emosi seseorang untuk berjuang, gemas dengan berbagai bentuk kemungkaran, prihatin dengan berbagai kekurangan dan semacamnya, itu adalah perkara yang relatif mudah. Tetapi bagaimana menjaga stamina agar seseorang terus berada dalam track (jalur) dakwah, terus bergerak, berinovasi tanpa henti. Itulah yang sulit, padahal disitulah letak keberhasilan sebuah dakwah di sisi Allah Taโ€™ala yang pada akhirnya akan melahirkan keberhasilan yang riil di tengah masyarakat.

Hendaklah kita belajar dari para Nabi bagaimana mereka tak kenal henti berdakwah hingga kesempatan terakhir yang tersedia, betapapun halangan yang mereka dapatkan.

Danโ€ฆ belajarlah kita dari orang yang paling kita cintai; Rasulullah j, tak kenal henti beliau berjuang, tertutup di sana beliau cari di sini, terhalang di sini beliau upayakan di sana, begitu seterusnya. Bahkan ketika ada tawaran dari malaikat untuk membinasakan kaumnya yang selalu menyakitinya dengan membalikkan gunung di atas mereka, dengan penuh kasih sayang beliau berkata,

ุจูŽู„ู’ ุฃูŽุฑู’ุฌููˆ ุฃูŽู†ู’ ูŠูุฎู’ุฑูุฌูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽุตู’ู„ูŽุงุจูู‡ูู…ู’ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนู’ุจูุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ูŠูุดู’ุฑููƒู ุจูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆู‹ุง

โ€œAku masih berharap bahwa nantinya akan lahir anak keturunan mereka yang menyembah Allah semata dan tidak menyekutukannya.โ€ (Muttafaq alaih)
๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒธ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678