Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Ustadz…
Izin bertanya.
Bagaimana jika ada seorang imam yang harusnya tahyatul akhir, sudah diingatkan oleh makmum tapi karena imam sudah terlanjur berdiri, sang imam melanjutkan sholat sampai selesai dan terakhir sujud sahwi. Bagaimana dengan hukum sholatnya? Yang pasti nambah rakaat sholat misal sholat isya 4 jadi 5 rakaat?
Infonya imam tersebut lulusan luar negeri apakah memang ada referensi yang digunakan imam tersebut?
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاتة
Jika dia sadar di dalam shalatnya bahwa dia berdiri di rakaat ke lima, tapi dia tetap ngeyel, maka itu batal. Makmum dilarang mengikutinya, baik dia lulusan Madinah, Sudan, atau mana pun. Sebab kekeliruan dan lupa bisa dilakukan oleh siapa pun.
Imam An Nawawi menjelaskan:
لو قام إلى ركع خامسة فإنه لا يتابعه حملا له على أنه ترك ركنا من ركعة لأنه لو تحقق الحال هناك لم تجز متابعته لأن المأموم أتم صلاته يقينا.
Jika imam berdiri untuk rakaat kelima, maka makmum tidak boleh mengikutinya, dengan asumsi bahwa imam telah meninggalkan salah satu rukun dari rakaat sebelumnya. Sebab, jika keadaan ini benar-benar terjadi, maka tidak diperbolehkan mengikuti imam, karena makmum telah menyempurnakan shalatnya dengan yakin. (Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab)
Imam Ibnu Qudamah mengatakan:
إذا سبح به المأمومون فلم يرجع في موضع يلزمهم الرجوع بطلت صلاته نص عليه أحمد، وليس للمأمومين اتباعه فإن اتبعوه لم يخل من أن يكونوا عالمين بتحريم ذلك أو جاهلين به فإن كانوا عالمين بطلت صلاتهم لأنهم تركوا الواجب عمدا، وقال القاضي في هذا ثلاث روايات، إحداها أنه لا يجوز لهم متابعته ولا يلزمهم انتظاره إن كان نسيانه في زيادة يأتي بها وإن فارقوه وسلموا صحت صلاتهم. وهذا اختيار الخلال، والثانية يتابعونه في القيام استحسانا، والثالثة لا يتابعونه ولا يسلمون قبله لكن ينتظرونه ليسلم بهم وهو اختيار ابن حامد والأول أولى لأن الإمام مخطئ في ترك متابعتهم فلا يجوز اتباعه على الخطأ. انتهى.
Jika makmum mengingatkan imam dengan tasbih tetapi imam tidak kembali pada tempat yang mewajibkannya kembali, maka shalatnya batal, sebagaimana yang dinyatakan oleh Imam Ahmad.
Para makmum tidak boleh mengikutinya; jika mereka tetap mengikutinya, maka ada dua kemungkinan:
1. Jika mereka mengetahui bahwa mengikuti imam dalam keadaan tersebut adalah haram, maka salat mereka batal karena mereka sengaja meninggalkan kewajiban.
2. Jika mereka tidak mengetahui hukumnya, terdapat tiga pendapat dalam hal ini menurut Al-Qadhi:
– Pendapat pertama: Mereka tidak boleh mengikuti imam dan tidak wajib menunggunya jika imam lupa dalam menambah sesuatu dalam salat. Jika mereka berpisah darinya dan menyelesaikan salat mereka dengan salam, maka salat mereka sah. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Al-Khallal.
– Pendapat kedua: Mereka mengikuti imam dalam berdiri sebagai bentuk istihsan (pertimbangan hukum berdasarkan maslahat).
– Pendapat ketiga: Mereka tidak mengikuti imam dan tidak juga mendahului imam dalam salam, tetapi mereka menunggunya agar dapat salam bersama imam. Ini adalah pendapat yang dipilih oleh Ibnu Hamid.
Pendapat pertama lebih kuat karena imam telah melakukan kesalahan dengan tidak mengikuti makmum yang mengingatkannya, sehingga tidak diperbolehkan bagi makmum untuk mengikuti kesalahan tersebut. Selesai. (Al Mughni)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi WA Sallam pernah shalat zuhur 5 rakaat karena lupa. Tapi baru diingatkannya ketika shalat sudah selesai, maka Beliau segera sujud sahwi. Tentu ini beda kasus dengan yang ditanyakan, yang mana makmum sudah menegurnya di saat shalat masih berlangsung.
Wallahu A’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







