🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
📝 Khutbah Jum’at Oleh: Ust. Evan S. Parusa (IKADI DIY)
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَسَّسَ دِيْنَهُ عَلَى مَحَاسِنِ الْأَخْلَاق، وَرَتَّبَ لِلْمُؤْمِنِيْنَ بِهَا مَجَامِعَ الْوِئَامِ وَالْوِفَاق
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، جَعَلَ الْمُؤْمِنِيْنَ إِخْوَةً فِي الدِّيْن، وَأَمَرَهُمْ بِالتَّرَاحُمِ وَحُسْنِ التَّعَامُلِ وَالتَّعَاوُنِ الْمَتِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، أَتَمَّ مَكَارِمَ الْأَخْلاَقِ بِخُلُقِهِ الْعَظِيْم، وَأَوْضَحَ شَرَائِعِ الدِّيْنِ بِتَعَامُلِهِ الْكَرِيْم
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَيْهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنْ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْأَكْرَمِيْن، وَاجْعَلْهُ شَفِيْعَنَا وَقَائِدَنَا إِلَى جِوَارِكَ الْأَمِيْن
أَمَّا بَعْد؛
فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: «يٰآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ»
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah Swt.
Allah telah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah dan tunduk kepada-Nya. Namun, bukan karena Allah butuh manusia dan jin. Justru manusia, jin, serta makhluk-makhluk Allah yang lain semestinya bersyukur karena telah diciptakan Allah Swt. dan mendapatkan karunia serta limpahan rahmat-Nya. Sesungguhnya, peribadatan dan ketundukan manusia kepada Allah Swt. merupakan kewajiban serta kebutuhan sebagai hamba-Nya.
Allah Swt. berfirman di dalam Alquran:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku,” (Q.s. Adz-Dzariyat: 56)
Namun, manusia memiliki sifat yang mudah lalai dan lupa. Manusia juga memiliki hawa nafsu yang dapat memalingkannya dari kebenaran. Manusia pertama adalah nabi Adam alaihissalam. Beliau tahu dan memahami bahwa Allah-lah yang menciptakannya dan Allah pula adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah. Namun, upaya mewariskan akidah ini tak berlangsung mulus. Beberapa keturunan manusia pertama ini tidak hanya memulai untuk berbuat kerusakan, tapi juga menyekutukan-Nya. Allah Swt. berfirman:
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُواْ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Q.s. Ar-Rum: 41).
Rasulullah Saw. bersabda terkait hal tersebut.
كاَنَ بَيْنَ نُوْحٍ وَآدمَ عَشْرَةُ قُرُوْنٍ، كُلُّهُمْ عَلَى شَرِيْعَةٍ مِنَ الْحَقِّ، فَاخْتَلَفُوا، فَبَعَثَ اللهُ النَّبِيِّيْنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ
“Dahulu antara Nuh dan Adam terpaut 10 generasi. Mereka semua di atas syariat yang benar. Kemudian setelah itu mereka berpecah-belah sehingga Allah pun mengutus para Nabi untuk memberi kabar gembira dan peringatan” (H.r. At Thabari dalam Tafsir-nya [4048], disahihkan Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 3289)
Menunjukkan jalan yang benar serta kabar gembira kepada umat manusia adalah tugas utama para nabi dan rasul. Hal ini dikarenakan manusia memiliki kecenderungan untuk menyimpang dari jalan kebenaran, berbuat kerusakan, serta menyekutukan-Nya.
Jika perbuatan-perbuatan tersebut masih saja dilakukan sementara telah datang kepada mereka peringatan dari para nabi dan rasul, maka mereka akan mendapatkan balasan dari Allah Swt. Namun, apabila mereka taat dan mengikuti risalah yang telah dibawa oleh nabi dan rasul maka bagi mereka kabar gembira, karena Allah akan membalas ketaatan mereka dengan kebaikan dari sisi-Nya.
وَمَا نُرْسِلُ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا مُبَشِّرِينَ وَمُنْذِرِينَ ۖ فَمَنْ آمَنَ وَأَصْلَحَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Dan tidaklah Kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.. (Q.s. Al-An’am: 48).
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Swt.
Risalah yang dibawa nabi Muhammad Saw. merupakan risalah yang sama, yang dibawa oleh para nabi dan rasul sebelumnya. Rasulullah diutus untuk membawa kabar gembira dan peringatan kepada umat manusia. Beliau mendapat tugas untuk menunjukkan manusia jalan kebenaran, mentauhidkan Allah, dan membawa perbaikan bagi bumi. Hal ini lantaran umat manusia berbuat jahiliyah, yaitu menyekutukan-Nya dan berbuat kerusakan di muka bumi.
Penduduk Makkah pada waktu itu adalah masyarakat jahiliyah. Walaupun satu suku dan satu bangsa, namun mereka berkumpul berdasarkan keluarga, bani-bani, serta kabilah-kabilah. Mereka berbangga dengan kabilah masing-masing dan membela anggota kabilahnya mati-matian. Sehingga perkara kecil saja bisa menjadi perang antar kabilah lantaran persoalan harga diri. Masyarakat arab jahiliyah juga gemar untuk meminum khamr dan berjudi.
Ka’bah pada waktu itu juga menjadi pusat peribadatan untuk menyembah Allah sesuai ajaran Nabi Ibrahim. Namun di sisi lain, kaum Quraisy juga meletakkan 360 berhala di sekeliling Ka’bah dengan kepercayaan bahwa mereka menjadi perantara kepada Allah. Mereka menyembah Allah, namun juga menyekutukan-Nya. Makkah juga merupakan kota tujuan ziarah untuk melaksanakan ibadah haji. Maka tak heran, Ka’bah mempunyai kedudukan yang tinggi di hati masyarakat Makkah pada waktu itu.
Rasulullah menghadapi tantangan yang sama sebagaimana umat-umat sebelumnya, karenanya Rasulullah diberikan wahyu oleh Allah SWT berupa kisah-kisah umat sebelumnya yang menyekutukan-Nya dan berbuat kerusakan. Allah SWT berfirman :
وَكُلًّا نَّقُصُّ عَلَيْكَ مِنْ اَنْبَآءِ الرُّسُلِ مَا نُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ وَجَآءَكَ فِيْ هٰذِهِ الْحَقُّ وَمَوْعِظَةٌ وَّذِكْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
Semua kisah rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu (Nabi Muhammad), yaitu kisah-kisah yang dengannya Kami teguhkan hatimu. Di dalamnya telah diberikan kepadamu (segala) kebenaran, nasihat, dan peringatan bagi orang-orang mukmin. (Q.s. Hud 120)
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Swt.
Maka mari kita perhatikan bagaimana karakter Rasulullah sebelum memulai dakwahnya di Makkah. Sebagai pengingat sekaligus pelajaran bagi kita sehingga kita selaku umatnya agar dapat melanjutkan risalah yang telah beliau bawa. Tidak akan ada nabi setelah Rasulullah dan tidak akan ada rasul setelah Muhammad. Maka tugas dakwah, memberikan peringatan, membawa kabar gembira, menuntun kepada jalan yang benar, dan mencegah kerusakan di muka bumi adalah tugas kita selaku umat Islam.
Rasulullah sebelum mendapatkan wahyu dan sebelum memulai dakwah dikenal sebagai teladan karakter dan kepribadian yang baik bagi masyarakat. Bahkan masyarakat jahiliyah sekalipun mengakui bahwa Rasulullah memiliki kepribadian yang baik. Rasulullah tidak berperilaku sebagaimana perilaku pemuda jahiliyah pada umumnya. Beliau tidak meminum khamr, tidak berzina, tidak berjudi, dan tidak pernah sujud kepada berhala.
Terdapat juga orang-orang yang berperilaku seperti Rasulullah. Mereka disebut sebagai golongan hanifiyah, yaitu mereka yang masih mengikuti ajaran Ibrahim dan tidak melakukan kemaksiatan yang biasa dilakukan penduduk Makkah. Mereka menjauh dari hingar bingar duniawi namun tetap berkontribusi terhadap masyarakat. Rasulullah juga turun tangan membantu dan berkontribusi terhadap masyarakat. Salah satu kisah yang kita kenal, ketika Rasulullah ikut membantu membangun kembali Ka’bah setelah roboh terkena banjir. Rasulullah juga menjadi penengah ketika terjadi perdebatan tentang siapa yang paling berhak meletakkan kembali Hajar Aswad ke tempatnya.
Selain itu Rasulullah dikenal sebagai Al-Amin, yang berarti seorang yang amanah dan jujur. Karena Rasulullah tidak pernah menipu ketika berdagang, tidak berbohong dalam keseharian, tidak mengurangi timbangan dan senantiasa menjaga barang-barang yang dititipkan kepada beliau. Maka tak heran jika masyarakat senang berniaga dengan beliau. Bahkan ketika Rasulullah sudah diperintahkan oleh Allah untuk berdakwah, dan kemudian banyak pembesar Quraisy yang menentangnya, masyarakat masih menitipkan barang-barang berharga mereka kepada Rasulullah, sehingga saat beliau hijrah ke Madinah, masih banyak barang-barang titipan di rumah beliau. Rasulullah pun kemudian memberikan perintah kepada Ali bin Abi Thalib untuk mengembalikan barang-barang tersebut kepada para pemiliknya.
لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yang mengharapkan (ridha) Allah dan ganjaran di hari kemudian dan dia banyak menyebut Allah.” (Q.s. Al-Ahzab: 2l)
Jamaah shalat Jumat yang dirahmati Allah Swt.
Maka penting bagi seorang muslim untuk memiliki karakter dan akhlak yang baik. Kebenaran tidak akan dapat disampaikan dengan baik oleh mereka yang mempunyai perilaku buruk. Ajakan kebaikan akan sulit menembus hati masyarakat, jika para dai tidak mempunyai akhlak yang mulia, yang membuat hati masyarakat terpikat dengan akhlak tersebut. Rasulullah telah memberi teladan bahkan sebelum wahyu turun untuk pertama kalinya. Beliau pedagang yang jujur dan amanah, beliau juga tidak berbuat keburukan dan kemaksiatan, beliau bahkan berkontribusi terhadap masyarakat sekitar. Semoga kita semua dapat meneladani beliau dan dapat menjadi bagian dari umatnya di akhirat kelak, serta semoga kita semua dapat melanjutkan misi beliau. Berdakwah kepada umat sekaligus menyampaikan kecintaan Rasulullah kepada mereka.
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu (umat manusia), serta sangat menginginkan kebaikan untuk kamu semua, lagi amat tinggi belas kasihannya serta penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (Q.s Al-Taubah: 128)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم، أَقُوْلُ مَا تَسْمَعُوْنَ، وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه.
اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَعْوَانِه، أَمَّا بَعْد؛
فَيَا عَبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلاَ تَـمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون: ((إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً))
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنِّـكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنًاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإسَلَامَ وَالْمُسْلِمِيْن وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْناللهم انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْن، اللهم فُكَّ قَيْدَ أَسْرَاهُمْ، وَفَرِّجْ عَنْهُمْ كَرْبَهُمْ
اَللَّهُمَّ يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاة…
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130