🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷
📝 Pemateri: Ustadzah Dra. Indra Asih
1️⃣ Anak-anak lahir dengan kecenderungan menerima kebenaran (fitrah)
Orang tua, sering terjebak, untuk membahas tentang Allah dengan konsep berfikir yang berlebihan kepada anak-anak, ketika mengenalkan sesuatu yang tampak sebagai konsep abstrak buat mereka.
Padahal, faktanya, separuh tugas kita sudah selesai. Karena Allah telah menciptakan kita semua dalam keadaan fitrah (makrifatullah). Secara alami, kita semua, cenderung pada kebenaran saat kita dilahirkan.
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَثَلِ الْبَهِيْمَةِ تَنْتِجُ الْبَهِيْمَةَ، هَلْ تَرَى فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Setiap anak dilahirkan di atas fitrah. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Sebagaimana permisalan hewan yang dilahirkan oleh hewan, apakah kalian melihat pada anaknya ada yang terpotong telinganya?
Sekarang tugas yang tersisa bagi kita sebagai orang tua adalah menumbuh kembangkan kecenderungan alami anak-anak ini untuk menerima kebenaran. Ini dilakukan dengan mengasuh dan mendidik mereka tentang apa yang benar dan apa yang salah menurut Al Qur’an dan apa yang diajarkan oleh Nabi kita (Sallallahu Alaihi Wassalam).
2️⃣ Berdiskusi Dengan Anak-Anak Tentang Adanya Allah
Jadi bagaimana kita memperkenalkan Allah kepada anak-anak ketika kita tidak dapat melihat-Nya atau membayangkan-Nya dengan cara apa pun?
Salah satu cara untuk membantu mereka adalah dengan mengajak mengamati ciptaan Allah. Tunjukkan kepada mereka bahwa kehadiran ciptaan Allah, hanya mungkin karena ada Penciptanya, yaitu Allah. Bimbing mereka untuk mengamati hal-hal di sekitar mereka dan libatkan mereka dalam diskusi sederhana.
Berikut beberapa contohnya:
❣️mintalah mereka untuk merenungkan ciptaan Allah seperti matahari, langit, bulan, gunung, pohon, laut, dan lain-lain.
❣️arahkan mereka juga memperhatikan ciptaan Allah yang ada pada diri mereka sendiri, yaitu tangan, kaki, jari dan seterusnya.
❣️ajak mereka untuk melihat ciptaan Allah, berupa hewan-hewan.
Sampaikan kepada mereka bagaimana proses semuanya terjadi sebagai ciptaan Allah dan bahwa segala sesuatu diciptakan oleh Allah. Kita juga dapat menanyakan pertanyaan seperti “Siapa yang menciptakan matahari dan langit?” Biasakan mereka untuk termotivasi merenungkan ciptaan-ciptaan Allah melalui pertanyaan-pertanyaan kita.
Misalnya, “Apakah menurutmu, mobil ini bisa keluar dan terjadi begitu saja? Atau seseorang telah membuatnya? Demikian juga, pohon dan hewan tidak terjadi sendiri dari ketiadaan. Mereka semua diciptakan oleh Allah. ”
Wallahu a’lam bish showab
🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷
3️⃣ Mengajarkan anak-anak 3 kategori tauhid
Pengajaran berikutnya pada anak-anak untuk mengenal Allah adalah menyampaikan 3 kategori tauhid pada mereka. Tauhid Rububiyyah, Uluhiyyah dan Asma ‘wa Sifat. Ajarilah anak-anak 3 kategori ini dengan metode sederhana untuk bisa lebih memahami tentang Allah.
Jika orang tua tidak tahu tentang hal ini, dan merasa “panik” oleh istilah-istilahnya, in syaa Allah, pembahasan ini tidak sulit untuk dipahami.
Awalilah prosesnya dengan orang tua untuk memahami dulu kategori Tauhid tersebut, dengan membaca penjelasan singkat tentangnya. Luangkan waktu kita untuk mempelajari atau “merefresh” kembali tentang pembahasan ini karena mengenal kualifikasi tauhid merupakan aspek penting dari beriman kepada Allah.
Penjelasan singkat:
Pembagian yang populer di kalangan ulama adalah pembagian tauhid menjadi tiga yaitu:
▪︎tauhid rububiyah,
▪︎uluhiyah,
▪︎asma’ wa shifat.
Pembagian ini terkumpul dalam firman Allah dalam Al Qur’an:
رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah) ?” (Maryam: 65).
Perhatikan ayat di atas:
❣️Dalam firman-Nya (رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ) (Rabb ( yang menguasai) langit dan bumi ) merupakan penetapan tauhid rububiyah.
❣️Dalam firman-Nya (فَاعْبُدْهُ وَاصْطَبِرْ لِعِبَادَتِهِ) (maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya) merupakan penetapan tauhid uluhiyah.
❣️ Dan dalam firman-Nya (هَلْ تَعْلَمُ لَهُ سَمِيّاً) ( Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia?) merupakan penetapan tauhid asma’ wa shifat.
Berikut penjelasan ringkas tentang tiga jenis tauhid tersebut:
🔹Tauhid rububiyah.
Maknanya adalah mengesakan Allah dalam hal penciptaan, kepemilikan, dan pengurusan.
Di antara dalil yang menunjukkan hal ini adalah firman Allah:
أَلاَلَهُ الْخَلْقُ وَاْلأَمْرُ تَبَارَكَ اللهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
“Ingatlah, menciptakan dan memerintahkan hanyalah hak Allah” (Al- A’raf: 54).
🔹 Tauhid uluhiyah atau tauhid ibadah.
Disebut tauhid uluhiyah disebut tauhid ibadah maksudnya ialah pengesaan Allah dalam ibadah, yakni bahwasanya hanya Allah satu-satunya yang berhak diibadahi. Allah Ta’ala berfirman:
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ الْبَاطِلُ
”Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya yang mereka seru selain Allah adalah batil” (Luqman: 30).
🔹 Tauhid asma’ wa shifat.
Maksudnya adalah pengesaan Allah ‘Azza wa Jalla dengan nama-nama dan sifat-sifat yang menjadi milik-Nya. Artinya kita harus menetapkan seluruh nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Dia tetapkan bagi diri-Nya dalam kitab-Nya atau sunnah nabi-Nya, dan tidak menjadikan sesuatu yang semisal dengan Allah dalam nama dan sifat-Nya.
Hal ini ditegaskan Allah dalam firman-Nya:
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ البَصِيرُ
”Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (Asy-Syuura: 11)
Catatan sebelum kita mendalami bagaimana mengajari anak-anak 3 kategori tauhid ini:
Anak-anak tidak perlu tahu atau mengingat istilah -istilah seperti Rububiyyah dan semacamnya, terutama untuk anak-anak yang usianya lebih muda. Yang penting mereka tahu setiap kategori, mencakup apa saja.
Namun, jika orang tua merasa anak-anak sudah siap, silakan sampaikan istilah-istilah tersebut.
Allahu’alam bishawab
🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷
BAGAIMANA MENGAJARKAN TENTANG RUBBUBIYAH ALLAH?
Ini merupakan kategori pertama Tauhid dan terdiri dari keyakinan pada empat aspek :
a. Allah adalah Pencipta segalanya.
b. Allah memberikan rezeki untuk semua ciptaan-Nya
c. Allah adalah yang menghadirkan hidup dan mati pada ciptaan-Nya
d. Allah memiliki kendali dan pengaturan atas segalanya
Semua ini dapat diajarkan pada anak-anak, dengan mengajak mereka terlibat secara aktif pada setiap kesempatan yang hadir.
Contoh:
❣️bertanyalah kepada mereka siapa yang menciptakan semua yang mereka lihat, dari langit, matahari hingga laut. Dari bebatuan, tumbuhan, hewan dan manusia.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ
“Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan gelap dan terang” (QS. Al An’am: 1)
❣️ ketika mereka sedang makan, ingatkan mereka bahwa Allah-lah yang menghadirkan rizki makanan yang mereka makan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ هَلْ مِنْ خَالِقٍ غَيْرُ اللَّهِ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah Pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi?” (QS. Fathir: 3)
قُلْ مَنْ يَرْزُقُكُمْ مِنَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ قُلِ اللَّهُ
“Katakanlah: “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan dari bumi?” Katakanlah: “Allah.” (QS. Saba’: 24)
❣️ajaklah untuk memperhatikan setiap makhluk hidup dari pepohonan, hewan hingga manusia dan ajarilah mereka bahwa Allah-lah yang menjadikan hidup dan mati pada mereka.
… وَتُخۡرِجُ ٱلۡحَيَّ مِنَ ٱلۡمَيِّتِ وَتُخۡرِجُ ٱلۡمَيِّتَ مِنَ ٱلۡحَيِّۖ وَتَرۡزُقُ مَن تَشَآءُ بِغَيۡرِ حِسَابٖ
… Dan Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. … ”
(QS Ali Imran: 27)
❣️mintalah mereka mengamati bagaimana matahari yang tidak pernah gagal terbit setiap pagi, dan tenggelam di malam hari, dan itu merupakan bukti bahwa Allah maha mengatur segalanya.
تُولِجُ ٱلَّيۡلَ فِي ٱلنَّهَارِ وَتُولِجُ ٱلنَّهَارَ فِي ٱلَّيۡلِۖ
Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. …” (QS Ali Imran: 27)
❣️jika ada yang sakit, sampaikanlah bahwa Allahlah menghadirkan sakit dan Allah pula yang menyembuhkan
۞وَأَيُّوبَ إِذۡ نَادَىٰ رَبَّهُۥٓ أَنِّي مَسَّنِيَ ٱلضُّرُّ وَأَنتَ أَرۡحَمُ ٱلرَّٰحِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “(Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.” (QS Al-Anbiya’: 83)
وَإِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِينِ
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku, (QS Asy Syu’ara: 80)
🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷
BAGAIMANA MENGAJARKAN ANAK UNTUK BERIBADAH DITUJUKAN HANYA PADA ALLAH SAJA DALAM KESEHARIAN MEREKA
Aspek kedua dari Tauhid yaitu Tauhid Uluhiyyah artinya beribadah hanya untuk Allah saja.
Berikut beberapa aspek praktis tauhid tersebut:
🌹Untuk mengarahkan semua tujuan ibadah hanya kepada Allah saja
🌹Untuk tulus berharap pahala dari Allah saja.
🌹 Untuk takut pada hukuman Allah
🌹 Untuk paling mencintai hanya Allah saja
🌹Untuk tawakkal dan berharap dari Allah saja
Untuk anak-anak, cara untuk memotivasi mereka mempraktikkannya harus sederhana dan yang dapat mereka lakukan setiap hari;
Begitulah cara nabi (salallahu alaihi wasalam) mengajarkan Ibnu Abbas di usia muda.
🌹Untuk meminta kepada hanya Allah saja saat berdo’a
🌹Untuk mencari berharap bantuan dan pertolongan dari Allah saja
عَنْ أَبِي العَبَّاسِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُمَا قَالَ كُنْتُ: خَلْفَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْماً فَقَالَ لِي: (( يَا غُلاَمُ! إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ باِللهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ لَكَ، وَإِنِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوْكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوْكَ إِلاَّ بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ )) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ ))، وَفِي رِوَايَةِ غَيْرِ التِّرْمِذِيِّ: (( اِحْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ أَمَامَكَ، تَعَرَّفْ إِلَى اللهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ، وَاعْلَمْ أَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيْبَكَ، وَمَا أَصَابَكَ لَم يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ، وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ، وَأَنَّ الفَرَجَ مَعَ الكَرْبِ، وَأَنَّ مَعَ العُسْرِ يُسْراً ))
Dari Abul ‘Abbas ‘Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Pada suatu hari aku pernah berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu beliau bersabda, ‘Wahai anak muda! Sesungguhnya aku akan mengajarkan beberapa kalimat kepadamu.
Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.
Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.
Jika engkau mau meminta, mintalah kepada Allah.
Jika engkau mau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah.
Ketahuilah apabila semua umat berkumpul untuk mendatangkan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak bisa memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan seandainya mereka pun berkumpul untuk menimpakan bahaya kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak dapat membahayakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan bagimu….’” (HR. Tirmidzi, dan ia berkata bahwa hadits ini hasan shahih).
Dalam riwayat selain riwayat Tirmidzi,
“Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu.
Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Allah mengenalmu di saat susah.
Ketahuilah, bahwa apa saja yang luput darimu, maka tidak akan pernah menimpamu. Dan apa yang menimpamu, maka tidak akan pernah luput darimu.
Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesulitan, dan bersama kesulitan itu ada kemudahan
Allahu’alam bishawab
🌹🌷🌹🌷🌹🌷🌹🌷
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130