๐๐๐บ๐๐บ๐๐
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A
{ููุฌูููู ููููู ูุฆูุฐู ููุงุถูุฑูุฉู. ุฅูููู ุฑูุจููููุง ููุงุธูุฑูุฉู}
โWajah-wajah (orang-orang muโmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Rabbnyalah mereka melihatโ (QS Al-Qiyamah: 22-23).
Nikmat surga yang paling puncak bukan berada pada bidadarinya, bukan pada makanan dan minumannya, dan juga bukan pada pakaiannya. Tetapi, nikmat tertinggi adalah ketika seseorang melihat wajah Allah. Dan ketika penduduk surga mendapatkan nikmat ini, maka dia akan melupakan seluruh kenikmatan yang ada di dalam surga.
Allah berfirman
โููุฌูููู ููููู ูุฆูุฐู ููุงุถูุฑูุฉู.
Wajah-wajah (orang-orang muโmin) pada hari itu berseri-seri.โ
Diambil dari kata “An-Nadharah” yang artinya adalah bagus, senang, cerah, dan riang gembira karena bahagia. Kepada Rabbnya mereka melihat, yakni melihat Allah dengan terang-terangan.
Dari Jarir bin Abdillah radhiyallahu โanhu, ia berkata, โKami pernah duduk bersama Nabi shallallahu โalaihi wa sallam saat itu beliau memandang ke arah bulan ketika purnama. Beliau bersabda:
ุฃูู ููุง ุฅููููููู ู ุณูุชูุฑููููู ุฑูุจููููู ู ููู ูุง ุชูุฑููููู ููุฐูุง ุงูููู ูุฑู ูุงู ุชูุถูุงู ูููููู ููู ุฑูุคูููุชููู ููุฅููู ุงุณูุชูุทูุนูุชูู ู ุฃููู ูุงู ุชูุบูููุจูููุง ุนูููู ุตููุงูุฉู ููุจููู ุทูููููุนู ุงูุดููู ูุณู ููููุจููู ุบูุฑูููุจูููุง ููุงููุนููููุง ููุนูููู ุงูุนูุตูุฑู ููุงูููุฌูุฑู ุซูู ูู ููุฑูุฃู ุฌูุฑูููุฑู ููุณูุจููุญู ุจูุญูู ูุฏู ุฑูุจูููู ููุจููู ุทููููุนู ุงูุดููู ูุณู ููููุจููู ุบูุฑููุจูููุง
โSesungguhnya kalian akan memandang Rabb kalian sebagaimana kalian memandang bulan ini. Kalian tidak berdesakan ketika memandang Allah. Jika kalian mampu untuk tidak melewatkan shalat sebelum terbitnya matahari dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (shalat Ashar dan Subuh), lakukanlah!โ Kemudian Jarir membaca ayat, โDan bertasbihlah dengan memuji Rabb-mu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.โ (QS Thaha: 130) (HR. Bukhari, no. 554 dan Muslim, no. 633).
Ahlusunnah wal Jamaโah sepakat bahwa melihat Allah hanya akan terjadi di akhirat. Inilah aqidah yang benar. Ketika Ibnu Qayyim rahimahullah berbicara perihal melihat Allah SWT, dia mengatakan, โBab ini adalah bab yang paling mulia dan agung muatannya serta paling tinggi urgensinya daripada bab-bab lain dalam sebuah kitab. Pembahasannya paling menyenangkan bagi kalangan Ahlusunnah wal Jamaโah, namun menjadi paling berat bagi para penyebar kesesatan.โ
Melihat Allah adalah puncak tujuan yang menjadikan orang-orang bersiap untuk meraihnya, menjadikan orang-orang berkompetisi di dalamnya, dan untuk mencapai tujuan itu hendaklah manusia giat dalam beramal.
Shuhaib bin Sinan radhiyallahu โanhu, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda:
ุฅูุฐูุง ุฏูุฎููู ุฃููููู ุงููุฌููููุฉู ุงููุฌููููุฉู ููุงูู ููููููู ุงูููููู ุชูุจูุงุฑููู ููุชูุนูุงููู ุชูุฑููุฏูููู ุดูููุฆูุง ุฃูุฒููุฏูููู ู ูููููููููููู ุฃูููู ู ุชูุจููููุถู ููุฌููููููุง ุฃูููู ู ุชูุฏูุฎูููููุง ุงููุฌููููุฉู ููุชูููุฌููููุง ู ููู ุงููููุงุฑู ููุงูู ููููููุดููู ุงููุญูุฌูุงุจู ููู ูุง ุฃูุนูุทููุง ุดูููุฆูุง ุฃูุญูุจูู ุฅูููููููู ู ู ููู ุงููููุธูุฑู ุฅูููู ุฑูุจููููู ู ุนูุฒูู ููุฌูููู ุญูุฏููุซูููุง ุฃูุจูู ุจูููุฑู ุจููู ุฃูุจูู ุดูููุจูุฉู ุญูุฏููุซูููุง ููุฒููุฏู ุจููู ููุงุฑูููู ุนููู ุญูู ููุงุฏู ุจููู ุณูููู ูุฉู ุจูููุฐูุง ุงููุฅูุณูููุงุฏู ููุฒูุงุฏู ุซูู ูู ุชูููุง ููุฐููู ุงููุขููุฉู ูููููุฐูููู ุฃูุญูุณููููุง ุงููุญูุณูููู ููุฒูููุงุฏูุฉู
โJika penghuni surga telah masuk surga, Allah Taโala berfirman, (yang artinya) โApakah kalian (wahai penghuni surga) menginginkan sesuatu sebagai tambahan (dari kenikmatan surga)?โ Maka mereka menjawab, โBukankah Engkau telah memutihkan wajah-wajah kami? Bukankah Engkau telah memasukkan kami ke dalam surga dan menyelamatkan kami dari (azab) neraka?โ Maka (pada waktu itu) Allah membuka hijab (yang menutupi wajah-Nya Yang Maha Mulia), dan penghuni surga tidak pernah mendapatkan suatu (kenikmatan) yang lebih mereka sukai daripada melihat (wajah) Allah โazza wa jalla.โ Kemudian Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam membaca ayat tersebut di atas, โBagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya.โ (HR. Muslim, no. 181).
Kita tidak bisa melihat Allah di dunia ini karena Allah terlalu jelas keberadaan-Nya, seperti kelelawar yang tidak bisa melihat jelasnya siang. Allah tidak bisa dilihat di dunia karena Ia terlalu dekat, sebagaimana buku jika terlalu dekat, maka kita sulit untuk membacanya. Tidak semua yang tidak terlihat di dunia ini tidak ada, sebagaimana kita tidak bisa melihat listrik tetapi kita melihat dari gejalanya.
Suatu hari ada pemuda beraliran Marxis berkata kepada Buya Hamka, โWahai Buya, aku ingin melihat Allah.โ Lalu Buya berkata kepadanya, โBagaimana engkau ingin melihat Allah, tetapi engkau tidak bisa melihat matamu.โ Pemuda ini menjawab, โBisa Buya, saya bisa melihatnya di depan cermin.โ Buya berujar, โTetap tidak bisa, wahai saudaraku, karena ketika engkau melihat di cermin, mata kanan menjadi mata kiri dan mata kiri menjadi mata kanan.โ
๐๐๐บ๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130






