🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃
📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A
قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَىٰ إِخْوَتِكَ فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا ۖ إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Ayahnya berkata: “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia”. (QS. Yusuf: 5)
Jagalah privasimu.
Tidak setiap nikmat yang kau rasakan harus kau ceritakan, sebab ada hati yang harus kau jaga.
Jangan suka pamer penderitaan, agar yang mencintaimu tidak bersedih, dan agar yang membencimu tidak bergembira.
Ciri orang sabar saat kaya, dia tidak suka pamer kekayaannya, dan saat susah, tidak memamerkan penderitaannya.
Sembunyikanlah nikmat, maka engkau akan sukses. Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda:
“استعينوا على إنجاح الحوائج بالكتمان، فإن كل ذي نعمة محسود
Artinya: “Sukseskanlah penyelesaian hajat kalian dengan menyembunyikan (hajat tersebut), karena setiap orang yang memiliki nikmat pasti akan mendapatkan sikap hasad (dari orang lain)”.
Ketika seseorang suka pamer nikmat, maka bisa ada orang yang iri kepadanya dan berusaha untuk mengagalkannya.
Namun, kita tidak boleh juga berlebihan dalam menyembunyikan nikmat sehingga kita tidak pernah terlihat bahagia dan selalu berpenampilan lusuh serta muram, sebab Allah suka melihat bekas nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“إذا أنعم الله تعالى على عبد نعمة أحبّ أن يُرى أثرها عليه”
Artinya: “Bila Allah ta’ala memberikan nikmat kepada seorang hamba, maka Dia suka agar adanya nikmat tersebut dilihat (oleh orang lain) atas dirinya”.
Banyak orang yang pamer nikmat dengan alasan tahaddust bin ni’mah.
Arti “tahaddust bin ni’mah” menurut Buya Hamka adalah “syukuri nikmat Allah yang telah engkau terima. Kekayaan yang bersifat benda atau bersifat kejiwaan. Hendaklah engkau murah tangan dan hendaklah engkau nyatakan syukurmu kepada Allah atas nikmat itu. Janganlah engkau pelit setelah beroleh kekayaan.
Nikmat itu akan berbicara ketika harta yang kau miliki tidak engkau rasakan sendiri tetapi orang disekelilingmu merasakannya karena sifat dermawan yang engkau miliki, itulah arti tahaddus bin ni’mah sebenarnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“اَلتَّحَدُّثُ بِنِعْمَةِ اللهِ شُكْرٌ وَ تَرْكُهَا كُفْرٌ وَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ الْقَلِيْلَ لاَ يَشْكُرُ الْكَثِيْرَ وَ مَنْ لاَ يَشْكُرُ النَّاسَ لاَ يَشْكُرُ اللهَ وَ الْجَمَاعَةُ بَرَكَةٌ وَ الْفُرْقَةُ عَذَابٌ”
“Menyebut-nyebut nikmat Allah adalah bersyukur, meninggalkannya adalah kufur. Barang siapa tidak bersyukur terhadap yang sedikit, maka dia tidak akan bersyukur kepada yang banyak. Barang siapa yang tidak bersyukur kepada manusia, maka dia tidak akan bersyukur kepada Allah. Berjamaah adalah berkah, sedangkan berpecah adalah azab.”
🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130