JANGAN GAMPANG MENUDUH ZINA

0
214

πŸŒΏπŸŒΊπŸ‚πŸ€πŸŒΌπŸ„πŸŒ·πŸŒΉ

πŸ“ Pemateri: Ustadz Abdullah Haidir, Lc

Tak diragukan lagi besarnya kemunkaran zina. Maka ketika ada penolakan yang besar di tengah masyarakat terhadap prilaku zina, itu patut disyukuri. Tandanya fitrahnya masih sesuai syariat. Namun yang harus juga dipahami, bahwa syariat kita yang mengecam keras perzinahan juga syariat yang mengajarkan kita untuk tidak mudah menuduh atau menjatuhkan vonis perzinahan.

Tuduhan zina hanya dibenarkan dengan dua perkara, pengakuan bebas tanpa paksa atau dengan pernyataan 4 orang saksi yang menyaksikan langsung perbuatan tersebut. Jika tertuduh mengingkari dan tidak ada 4 orang saksi sedangkan wanitanya selama ini dikenal baik-baik (bukan wanita pezina atau ahli maksiat) maka hukuman justeru akan berbalik ke si penuduh. Dalam Al Qur’an dinyatakan dapat dicambuk 80 kali (QS. An Nur: 4).

Rasulullah saw memasukkannya perkara ini (tuduhan zina terhadap wanita baik-baik tanpa bukti) sebagai satu di antara tujuh ‘muubiqoot’ yaitu dosa-dosa besar yang membinasakan dan harus dijauhi (HR. Bukhari Muslim)

Perkara seseorang didapati berduaan sekamar dengan lawan jenis yang tidak halal baginya, atau tanpa busana, jelas itu merupakan kemunkaran dan pelanggaran yang harus diatasi secara proporsional. Tapi hal itu belum cukup jadi alasan untuk menjatuhkan tuduhan zina. Terlebih bagi siapapun yang hanya membacanya lewat berita dan sangat berpotensi beritanya sudah dipengaruhi oleh perspektif masing-masing, kadang media pun pandai memberikan judul-judul bombastis yang tidak selalu sesuai dengan isinya.

Rasulullah Saw katakan, ‘Tinggalkan menjatuhkan hukuman hudud (hukuman yang sudah baku berdasarkan wahyu) kalau masih ada syubhat.” (HR. Tirmidzi)

Di masa Rasulullah Saw ada wanita yang mengaku berzina, Rasulullah tidak langsung vonis dia berzina, tapi beliau klarifikasi dulu, “Barangkali maksudnya kamu cuma ciuman atau pandang-pandangan?” (HR. Bukhari Muslim)

Rasulullah Saw memberikan kaidah-kaidah yang jelas dan sederhana dalam masalah ini;

– Bukti harus dihadirkan oleh penuduh, sedangkan tertuduh cukup bersumpah jika mengingkari tuduhan (Muttafaq alaih)

– Keliru dalam memberikan maaf, lebih baik daripada keliru dalam menjatuhkan tuduhan/hukum. (HR. Tirmidzi)

Semoga pengingkaran kita terhadap zina dibarengi kehati-hatian kita dari tuduhan-tuduhan tanpa bukti yang dilarang syariat….

πŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒπŸŒΊπŸƒπŸƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

πŸ“±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

πŸ’° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here