🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹
📝 Pemateri: Oleh: Ustadz M. Wildanul Firdaus, M.Pd (IKADI DIY)
اَلْحَمْدُ اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى ءَالِهِ وَاَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
فَيَاعِبَادَ اللهِ : اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَ اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلا سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
أَمَّا بَعْدُ؛
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah Swt., yang telah memberikan berbagai macam kenikmatan serta menetapkan keimanan di dalam hati kita, sehingga dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat pada siang hari ini. Nikmat yang kita dapatkan ini seyogyanya digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya serta untuk beribadah kepada-Nya.
Shalawat beserta salam, mari kita sanjungkan kepada Nabi Muhammad Saw., kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Semoga kita semua mendapatkan syafaat Rasulullah Saw. Aamiiin ya Rabbal ‘alamin.
Marilah kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt. Sungguh, orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa kepada-Nya. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan ini sangat penting, karena keduanya merupakan bekal yang perlu dibawa untuk menghadapi dahsyatnya yaumul akhir.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Begitu besar kasih sayang Allah Swt kepada hamba-Nya, yang tidak seketika menimpakan adzab di saat hamba-Nya melakukan dosa, melainkan Allah memberikan tenggat sampai dengan waktu yang ditentukan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Fatir Ayat 45:
وَلَوْ يُـؤَاخِذُ اللّٰهُ النَّاسَ بِمَا كَسَبُوا مَا تَرَكَ عَلٰى ظَهْرِهَا مِنْ دَآ بَّةٍ وَّلٰـكِنْ يُّؤَخِّرُهُمْ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ فَاِذَا جَآءَ اَجَلُهُمْ فَاِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِعِبَادِهِ بَصِيْرًا
“Dan sekiranya Allah menghukum manusia disebabkan apa yang telah mereka perbuat, niscaya Dia tidak akan menyisakan satu pun makhluk bergerak yang bernyawa di bumi ini, tetapi Dia menangguhkan (hukuman)nya sampai waktu yang sudah ditentukan. Nanti apabila ajal mereka tiba, maka Allah Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.” (QS Fatir : 45)
Jika sekiranya setiap ada yang melanggar atau bermaksiat diadzab langsung oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, maka tidak akan ada yang tersisa di atas muka bumi. Akan tetapi Allah Subhanahu wa ta’ala menundanya sampai waktu yang Dia tentukan. Dan apabila telah datang waktu untuk mengazab mereka, maka tidak akan bisa ditunda dan dipercepat.
Allah Subhanahu wa ta’ala menunda hukuman tidak lain agar mereka merasa diberi renggang waktu, dan agar mereka bisa merenungkan dan sadar sehingga mereka bisa kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala.
Oleh karena itu tatkala seseorang akan bermaksiat kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, hendaknya ia mengingat bahwa Allah Swt adalah Yang Maha Menunda adzab. Hendaknya ia ingat bahwa bisa saja Allah Subhanahu wa ta’ala mendatangkan adzab baginya, akan tetapi Allah Maha Baik, Allah Subhanahu wa ta’ala ingin kita kembali kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, Allah ingin kita sadar dan takut bahwa jangan sampai suatu saat Allah Subhanahu wa ta’ala turunkan adzab kepadanya.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Merupakan kepastian bahawa kita sebagai manusia merupakan tempatnya salah dan lupa, sebagaimana yang disabdakan Rasulullah saw:
كُلُّ بَنِي آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ
“Semua anak Adam melakukan kesalahan dan sebaik-baik yang berbuat salah adalah yang bertaubat.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan ad-Darimi)
Oleh karena itu kita sebagai manusia perlu bertaubat memohon ampunan kepada Allah dari kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat. Karena kita bukan hamba-Nya yang maksum terhindar dari dosa. Allah Swt. ingin agar kita semua bertaubat dan menerima taubat kita. Allah ta’ala berfirman,
وَاللهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُواْ مَيْلاً عَظِيماً
“Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (QS. An Nisaa’: 27)
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Pintu taubat dari Allah swt terbuka sangat lebar, Allah Swt. menanti kedatangan kita untuk mengakui kesalahan dan bertaubat kepada-Nya Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan taubat supaya Allah Swt. menerima taubat kita. Apabila kita telah benar-benar bertaubat kepada Allah Swt. namun sesudah itu kita terjatuh lagi di dalam kemaksiatan, janganlah sungkan untuk memperbaharui taubat untuk kesekian kalinya. Selama maksiat itu masih berulang maka janganlah kita berhenti bertaubat. Allah ta’ala berfirman,
إِنَّ رَبَّكَ وَاسِعُ الْمَغْفِرَةِ
“Sesungguhnya Tuhanmu sangat luas ampunannya.” (QS. An Najm: 32)
Allah Swt. sangat luas ampunannya. Ia memberikan kesempatan kepada kita semua yang pernah melakukan kesalahan untuk bertaubat. Namun, ada saat dimana Allah Swt. menutup kesempatan taubat bagi hamba-Nya, yaitu pada dua keadaan.
Pertama, ketika nyawa sudah sampai di kerongkongan
Dari Ibnu Umar radliallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ يَقْبَلُ تَوْبَةَ الْعَبْدِ مَا لَمْ يُغَرْغِرْ
“Sesungguhnya Allah menerima taubat seorang hamba selama nyawanya belum sampai ke tenggorokan.” (HR. Tirmidzi)
Ketika nyawa sudah sampai di kerongkongan maka taubat pada saat itu tak lagi bermanfaat. Ditegaskan juga dalam al-Qur’an bahwa ketika ajal telah menjemput maka tidak ada lagi kesempatan untuk bertaubat.
Kedua, ketika matahari terbit dari tempat terbenamnya.
Dari Abu Musa radliallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ اللَّيْلِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Allah subhanahu wa ta’ala akan senantiasa membuka lebar-lebar tangan-Nya pada malam hari untuk menerima taubat orang yang berbuat dosa pada siang hari dan Allah senantiasa akan membuka tangan-Nya pada siang hari untuk menerima taubat orng yang berbuat dosa pada malam hari, dan yang demikian terus berlaku hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.” (HR. Muslim)
Lihatlah betapa Allah Swt. Maha Pemurah, Dia membentangkan kesempatan seluas-luasnya bagi hamba-Nya supaya bisa bertaubat hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya. Allah bahkan sangat sabar menunggu kita di pintu-pintu taubat, meskipun seringkali manusia mengakhirkan atau menunda-nunda taubatnya. Ketika seseorang berbuat dosa di siang hari, Allah masih akan menerima taubatnya meskipun ia baru bertaubat pada malam harinya. Begitupun sebaliknya ketika seseorang berbuat dosa di malam hari dan ia baru bertaubat pada siang harinya, Allah masih menerima taubatnya.
Namun tentu saja menyegerakan taubat adalah lebih utama daripada menundanya, karena manusia tidak pernah tahu kapan ajal menjemput. Jangan sampai maut datang lebih dulu sebelum kita sempat bertaubat.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa saja. Karena Allah berfirman,
وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31)
Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ تُوبُوا إِلَى اللَّهِ فَإِنِّى أَتُوبُ فِى الْيَوْمِ إِلَيْهِ مِائَةَ مَرَّةٍ
“Wahai sekalian manusia. Taubatlah (beristigfar) kepada Allah karena aku selalu bertaubat kepada-Nya dalam sehari sebanyak 100 kali.” (HR. Muslim)
Kita yang mengaku orang beriman memiliki kewajiban untuk bertaubat meskipun merasa belum melakukan kesalahan atau kemaksiatan. Karena taubat merupakan kewajiban bagi orang beriman. Allah Swt. memerintahkan kita untuk beraubat dan begitupula Rasulullah saw memberikan contoh untuk bertaubat di setiap harinya.
Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Allah memberikan kesempatan yang luas kepada kita semua untuk bertaubat. Janganlah kita menjadi hamba yang menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan. Semoga Allah Swt. memberikan kekuatan kepada kita semua untuk bertaubat dan mengampuni dosa-dosa kita. Aamin Yaa Rabbal ‘alamiin
بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ الله الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرّحِيْمِ
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَ دِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَ لَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ
أَشْهَدُ أنْ لَّا إلَهَ إلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَكَرِيْمِنَا وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأَوَّلِيْنَ وَاْلأَخِرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ اَجْمَعِيْنَ . اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَ يُكَافِئُ مَزِيْدَهُ , يَا رَبَّناَ وَ لَكَ الْحَمْدُ وَ لَكَ الشُّكْرُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ وَ عَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، فَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ
رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ ذُنُوْبَناَ وَ لِوَالِدَيْناَ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَاناَ صِغَاراً
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَ الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
وَلَذِكْرُ اللهِ أكبر
🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130