Tidak Terbiasa Muraja’ah dalam Shalat

0
207

📝 Pemateri: Slamet Setiawan, S.H.I

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Memuraja’ah hafalan al-Qur’an di dalam shalat merupakan salah satu cara terbaik dalam menguatkan hafalan. Setiap penghafal al-Qur’an pasti bisa merasakan manfaat luar biasa dari membaca hafalan di dalam shalat ini. Selain membuat hafalan semakin melekat dengan kuat, membacanya di dalam shalat juga membuat seseorang merasa semakin dekat dengan Rabbnya. Maka, tak heran jika mereka yang sudah terbiasa membacanya di dalam shalat pasti akan selalu merasa ketagihan, karena mereka sudah benar-benar merasakan nikmatnya. Membaca satu atau dua juz dalam sekali shalat bagi mereka bahkan bukan lagi menjadi sesuatu yang melelahkan, tetapi justru memberikan kenikmatan tersendiri.

Jika kita membaca sejarah salafush-shaleh tentang kesungguhan mereka dalam berinteraksi dengan al-Qur’an, niscaya salah satunya akan kita dapati bahwa banyak di antara mereka yang mampu berlama-lama membaca al-Qur’an di dalam shalatnya. Imam an-Nawawi di dalam at-Tibyan fi Adab Hamalah al-Qur’an, beliau menyebutkan tidak terhitung banyaknya mereka yang bahkan mampu mengkhatamkan bacaan al-Qur’an dalam satu raka’at shalat, misalnya beliau menyebutkan di antaranya ‘Utsman ibn ‘Affan ra., Tamim ad-Dari ra., dan Sa’id ibn Jubair ra. Mereka mampu melakukannya bukan hanya karena kesungguhan mereka berinteraksi dengan al-Qur’an, tetapi juga karena kenikmatan luar biasa yang bisa mereka rasakan.

Namun, untuk terbiasa memuraja’ah hafalan al-Qur’an di dalam shalat itu juga tidak mudah. Betapapun seorang penghafal baru hanya sekali atau dua kali membacanya di dalam shalat, mereka sebenarnya sudah bisa merasakan efek positif yang luar biasa terhadap hafalannya. Setiap penghafal al-Qur’an juga pasti menginginkan masing-masing dirinya bisa istiqamah untuk mengulang hafalannya di dalam shalat. Tetapi, karena mereka tidak mau berjuang untuk membiasakan dirinya, akhirnya mereka tidak dapat senantiasa mencicipi kenikmatan luar biasa tersebut.

Bagi yang belum terbiasa, jangankan untuk membaca satu juz dalam satu raka’at, untuk membaca satu halaman dari hafalan saja terkadang terasa sangat berat. Dan terkadang yang dibaca tiada lain hanyalah surah-surah pendek di dalam Juz ‘Amma saja. Tentunya bukan sesuatu yang salah walaupun yang dibaca adalah surah-surah pendek. Namun bagi seorang penghafal al-Qur’an, membaca hafalan surah-surah atau ayat-ayat lainnya di dalam shalat juga sangat penting dan tidak boleh diabaikan. Semuanya punya hak untuk dibaca di dalam shalat. Jika yang dibaca terus-terusan surah pendek, apalagi selalu surah yang sama, maka apa bedanya dengan yang tidak hafal?

Memang, tentunya tidak mudah untuk membiasakan diri membaca hafalan di dalam shalat. Namun, bukan berarti karena tidak mudah itulah akhirnya anda sama sekali tidak mau berusaha. Justru jika masalahnya adalah karena tidak biasa, maka mau tidak mau anda harus belajar membiasakannya. Jika anda malah tidak mau belajar membiasakan diri, sampai kapanpun anda tidak akan bisa merasakan nikmatnya istiqamah mengulang hafalan di dalam shalat

Untuk membiasakan diri mengulang hafalan di dalam shalat, anda jangan beranggapan bahwa yang anda harus baca di dalamnya itu mesti dalam jumlah yang banyak. Tidak! Bacalah hafalan anda di dalam shalat secara rutin walaupun hanya sekedar tiga atau lima ayat saja. Jika anda sudah rutin membacanya walaupun dalam jumlah yang sedikit, maka lambat laun akhirnya anda juga akan mampu membacanya dalam jumlah yang banyak. Maka, jadikanlah fokus tujuan anda adalah supaya terbiasa. Rutin membaca tiga ayat hafalan anda dalam setiap shalat itu lebih baik daripada membaca satu juz tapi sangat jarang anda lakukan. Yang nikmat itu adalah ketika anda sudah bisa istiqamah membacanya di dalam shalat walaupun baru mampu sedikit.

Berkaitan dengan pentingnya membaca hafalan al- Qur’an di dalam shalat ini, Rasulullah saw. bersabda:

وَإِذَا قَامَ صَاحِبُ الْقُرْآنِ فَقَرَأَهُ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ ذَكَرَهُ وَإِذَا لَمْ يَقُمْ بِهِ نَسِيَهُ

“Jika seorang penghafal al-Qur’an shalat, lalu ia membacanya pada malam dan siang hari, niscaya ia akan senantiasa mengingatnya. Namun, jika ia tidak melakukannya, niscaya ia akan melupakannya.” (HR. Muslim)

Wallahul Muwaffiq ilaa aqwamith thoriiq

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here