logo manis4

Infiltrasi Komunis pada Ormas Islam – Sebuah Sejarah Awal Ideologi Komunis di Indonesia

πŸ“ Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE, MPP

πŸŒΏπŸŒΊπŸ‚πŸ€πŸŒΌπŸ„πŸŒ·πŸŒΉ

Ideologi komunis dibawa masuk ke Hindia Belanda (Indonesia) pertama kali oleh seorang warga negara Belanda bernama Henricus Josephus Fransiscus Maria Sneevliet; kadang hanya ditulis Henk Sneevliet atau Sneevliet saja.

Sneevliet ini adalah seorang tokoh lokal/propinsi di Belanda yang sempat menjabat sebagai Ketua Sekretariat Buruh Nasional dan Partai Revolusioner Sosialis. Sneevliet pindah ke Surabaya tahun 1913 dan bekerja sebagai redekatur surat kabar perdagangan Soerabajasche Handelsblad yang dimiliki oleh sindikat pabrik gula di Jawa Timur. Tidak betah di sana, Sneevliet pindah ke Semarang dan bekerja sebagai sekretaris pada perusahaan dagang pada tahun berikutnya.

πŸ“Œ Belanda tidak hanya menguras sumber daya alam Indonesia, namun juga meninggalkan penyakit kanker berupa paham ideologi komunisme.

Semarang pada masa itu menjadi pusat pergerakan buruh kereta api yang serikatnya dikenal sebagai Vereenigde van Spoor en Tramweg Personnel* (VSTP) sejak 1908. Pada tahun 1914, VSTP sedang butuh-butuhnya tokoh propagandis untuk memajukan Serikat buruh tersebut. Kehadiran Sneevliet tepat waktu. Dia dibayar sebagai agitator bagi serikat dan melalui pekerjaan itu ia berkesempatan bertemu dengan buruh dan menyampaikan ideologi pertentangan antar kelasnya.

πŸ“Œ Para pemimpin radikal biasanya dikaruniai kemampuan orasi yang piawai serta konsep narasi yang hebat. Itulah kelebihan, namun sekaligus ujian bagi dirinya! Dia bisa menjadi pemimpin yang mengayomi atau menjadi megalomaniak!

Tidak lama kemudian, Sneevliet bersama P. Bergsma, J. A. Brandstedder, dan H. W. Dekker membentuk organisasi radikal bernama Indische Social Democrtische Vereeniging (ISDV) pada bulan Juli 1914. Komunisme me bungkus dirinya dengan judul Serikat Sosial Demokrat Hindia, padahal tidak ada nilai demokrasi yang diperjuangkan. Mereka menerbitkan surat kabar Het Vrijde Woord (Suara Kebebasan) pertama kali 10 Oktober 1915; surat kabar propaganda ideologi Marxsis pertama di Hindia Belanda.

πŸ“Œ Komunisme secara historis memang jago memberikan bungkus yang menarik namun menipu isi sebenarnya, waspada!

Organisasi ISDV yang masih beranggotakan orang Belanda terasa elitis sehingga tidak tumbuh sepesat Sarekat Islam (SI) yang waktu itu dipimpin oleh Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto. SI dikenal sebagai organisasi nasional Islam yang sangat anti kolonialisme dan kapitalisme asing. Sneevliet melihat ada peluang untuk masuk ke dalam SI dengan mengeksploitasi sentimen anti kolonialisme dan kapitalisme.

πŸ“Œ Organisasi Islam punya kecenderungan naif dan mengedepankan baik sangka bahkan kepada agen ideologi yang berseberangan. Padahal Nabi Muhammad ShalalLaahu ‘alayhi wa Sallam telah sejak awal mengajarkan kepada kita tentang Kitman atau kehati-hatian dalam memelihara kerahasiaan perencanaan da’wah.

ISDV, cikal bakal PKI**, menjadi semakin radikal seiring dengan keberhasilan Revolusi Bolshevik di Russia tahun 1917. Para pemuka ISDV semakin gencar mendekati serta memengaruhi pimpinan Sarekat Islam. Bahkan Sneevliet dan Brandstedder masuk ke dalam lingkungan militer Hindia Belanda melalui jalur angkatan darat, angkatan laut, serta pegawai negeri Hindia Belanda. Berbagai pamflet mereka sebarkan untuk menggerus kepercayaan bawahan kepada atasannya.

πŸ“Œ Kemenangan suatu ideologi di suatu tempat sering menjadi gimmick (akal-akalan untuk menarik perhatian) untuk mempromosikan ideologi tersebut walau keberhasilan tidak mungkin terjadi di semua tempat. Mereka yang hanya melihat kulit luar atau sekadar ikut-ikutan akan menyesal belakangan.

Pemerintah Hindia Belanda mencium gerakan berbahaya ini dan mengambil tindakan mengusir Sneevliet pada bulan Desember 1918 dan menyusul setelah itu Brandstedder pada September 1919. Gerakan komunis di Hindia Belanda seakan mati suri setelah mereka berdua diusir. Namun, ideologi radikal yang menarik bagi strata sosial bawah ini ternyata sudah menancap di lingkungan angkatan laut Surabaya.

πŸ“Œ Komunisme juga memiliki dasar ideologi pengkaderan, oleh sebab itu mereka dapat bertahan lama.

Yang menjadi sorotan utama adalah, ISDV ternyata juga telah berhasil memengaruhi dua orang pimpinan Sarekat Islam (SI) cabang Semarang. Keduanya bernama Semaoen (Semaun) dan Darsono yang juga anggota VSTP Semarang. Setelah berhasil menguatkan pijakan dalam tubuh SI, maka Semaun dan Darsono mengubah ISDV menjadi Perserikatan Komunis di Indie** (PKI) pada 20 Mei 1920 di Gedung Sarekat Islam Semarang; sebuah ironi.

πŸ“Œ Para agen komunis sudah punya rekam jejak menginfiltrasi organisasi Islam sejak lama.

Tokoh warga Belanda eks ISDV yang masih bercokol di Hindia Belanda, ditarik oleh Semaun (ketua) dan Darsono (wakil) ke dalam PKI seperti Bergsma (sekretaris), Dekker (bendahara), dan A. Bars (anggota kehormatan). Media agitasi massa segera diterbitkan dengan nama Soeara Ra’jat. Walaupun Semaun dan Darsono telah memimpin PKI, namun mereka masih bercokol juga di Sarekat Islam cabang Semarang. Bukan karena tidak percaya diri, namun dalam rangka merekrut lebih banyak anggota SI yang masih awam akan ideologi komunis. Di kemudian hari SI Semarang yang berhasil dikomuniskan Semaun dan Darsono ini sebagai Sarekat Islam (SI) Merah.

πŸ“Œ Sulit bagi saya untuk tidak miris membaca ini, karena hal yang mirip dengan tahun 1920an itu kini sedang terjadi di tahun 2018 atas suatu organisasi massa berbasis Ummat Islam. Walau tentu bukan dari ideologi komunis, entah apa ideologinya kita hanya bisa menunggu waktu menyibaknya.

Keberhasilan Semaun dan Darsono terus bergerak di dalam SI Semarang karena SI tidak melarang anggotanya menjadi anggota perkumpulan lain. Begitu terbuka, atau begitu naifnya mereka. Padahal komunis dunia telah menetapkan strategi block-within yaitu menyusup serta menguasai organisasi massa dari dalam. Ironisnya, Sarekat Islam (IS) menjadi eksperimen PKI pertama; dan berhasil pula.

πŸ“Œ Organisasi Islam harus mengambil pelajaran bahwa tertib administrasi, termasuk pemberian sanksi serta pemecatan jika perlu, harus ditegakkan kepada siapapun di dalamnya. Hal ini tidak harus bertentangan dengan sifat Rahmatan lil-‘Aalamin yang diembannya.

Sejak Desember 1919 sebenarnya Sarekat Islam (SI) telah menyusun gerakan untuk membentuk federasi organisasi buruh di Hindia Belanda. Pada kongres kedua bulan Juni 1921 di Yogyakarta, 14 organisasi ternyata membelot di bawah pengaruh SI-Merah membentuk sayap komunis. Sisanya, 8 organisasi tetap di bawah SI-Putih. Mereka yang tetap pada SI adalah berkat jasa Soerjopranoto dan Agus Salim.

πŸ“Œ Akan selalu terjadi tarik menarik dalam penggalangan kekuatan massa, sudah harus diantisipasi oleh organisasi Islam manapun.

Antara bulan April dan Mei 1923, pemerintah Hindia Belanda mengawasi serikat buruh di Hindia Belanda. PKI mulai bermain “bawah tanah” dengan sistem kern-en-cel yaitu rantai inti dan sel yang menjadi ciri khas komunisme dunia. Pada masa ini, pimpinan dan anggota Sarekat Islam yang sebenarnya sudah berideologi komunis giat melancarkan serangan pada konsep SI. Utamanya, tuduhan bahwa SI melindungi kapitalisme pribumi serta tidak memihak pada kaum buruh. Bahkan serangan pada HOS Tjokroaminoto difitnah menggelapan uang SI. Setelah dibuktikan tuduhan itu salah, para SI-Merah ini meminta maaf secara basa-basi.

πŸ“Œ Menggunting dalam lipatan serta fitnah atas pimpinan selalu menjadi ancaman laten para penyusup pada setiap organisasi berbasis massa Ummat Islam yang tumbuh berkembang. Ancaman utama adalah pada anggota yang bermain di dua kaki; lalu terpesona dengan ilusi diri sendiri.

Agung Waspodo, dalam kereta api bandara, 26 Shafar 1440 Hijriyah

* Serikat Personil Kereta-api dan Trem
** PKI waktu itu singkatan dari Perserikatan Komunis di Indie

Referensi:

1. Bahaya Laten Komunisme di Indonesia, Jilid I Perkembangan Gerakan dan Penghianatan Komunisme di Indonesia (1913-1948), Mabes ABRI Pusjarah, 1995

2. Sarekat Islam Mencari Ideologi 1924-1945, Nasihin, Pustaka Pelajar, 2012

3. Inkonsistensi Gerakan Radikal Kiri – Praktik Politik Kaum Komunis di Indonesia, Rus Dharmawan, Kreasi Wacana, 2011

πŸƒβ˜˜πŸŒΊπŸƒβ˜˜πŸŒΊπŸƒβ˜˜


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

πŸ“±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

πŸ’° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *