Arwah Kaum Mu'minin Mendatangi Keluarganya di Malam Jum'at

0
101

Assalamu’alaikum, ustadz/ustadzah ….Izin bertanya tadz..
Adakah haditsnya kalau arwah orang yg sudah meninggal maka pada malam jum’at pulang untuk meminta do’a dan kiriman bacaan qur’an?Syukron

Jawaban
———-

‌و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Kisah seperti itu tidak kita temukan dalam kitab-kitab hadits standar. Sehingga tidak bisa dipastikan kebenarannya.

Tapi kita mendapatkan ada dalam kitab para ulama Ahlus Sunnah, seperti Imam Abu Bakar bin Sayyid Syatha As Dimyati Asy Syafi’i dalam ​I’anatuth Thalibin,​ Imam Sulaiman bin Muhammad Umar Al Bujairimi Asy Syafi’i, dalam kitab ​Hasyiyah Al Bujairimi ‘alal Khatib, dll.​

Keyakinan bahwa arwah kaum mu’minin mendatangi keluarganya di malam Jum’at bahkan tiap malam memang ada, dan ini bukan keyakinan para ahli bid’ah, tapi sebagian para ulama Ahlus Sunnah.

Sebagai contoh:

إنَّ أَرْوَاحَ الْمُؤْمِنِينَ يَأْتُونَ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ إلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا وَيَقِفُونَ بِحِذَاءِ بُيُوتِهِمْ وَيُنَادِي كُلُّ وَاحِدٍ بِصَوْتٍ حَزِينٍ أَلْفَ مَرَّةٍ يَا أَهْلِي وَأَقَارِبِي وَوَلَدِي يَا مَنْ سَكَنُوا بُيُوتَنَا وَلَبِسُوا ثِيَابَنَا وَاقْتَسَمُوا أَمْوَالَنَا هَلْ مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ يَذْكُرُنَا وَيُفَكِّرُنَا فِي غُرْبَتِنَا وَنَحْنُ فِي سِجْنٍ طَوِيلٍ وَحِصْنٍ شَدِيدٍ ؟ فَارْحَمُونَا يَرْحَمُكُمْ اللَّهُ وَلَا تَبْخَلُوا عَلَيْنَا قَبْلَ أَنْ تَصِيرُوا مِثْلنَا يَا عِبَادَ اللَّهِ إنَّ الْفَضْلَ الَّذِي فِي أَيْدِيكُمْ كَانَ فِي أَيْدِينَا وَكُنَّا لَا نُنْفِقُ مِنْهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَحِسَابُهُ وَوَبَالُهُ عَلَيْنَا وَالْمَنْفَعَةُ لِغَيْرِنَا ؛ فَإِنْ لَمْ تَنْصَرِفْ أَيْ الْأَرْوَاحُ بِشَيْءٍ فَيَنْصَرِفُونَ بِالْحَسْرَةِ وَالْحِرْمَانِ

Sesungguhnya ruh-ruh orang beriman datang setiap malam ke langit dunia mereka berdiri dengan sendal mereka di rumah-rumah mereka. Mereka memanggil seribu kali, masing-masing panggilan dengan suara memilukan: “Wahai keluargaku, kerabatku, anak-anakku, .. Wahai yang menempati rumah-rumah kami, yang memakai pakaian kami, dan membagi-bagikan harta kami. Apakah kalian masih mengingat kami, memikirkan kami, dalam keterasingan kami? Kami di penjara begitu lama dan dijaga begitu kuat, maka kasihanilah kami niscaya Allah akan menyayangi kalian. Janganlah kalian pelit kepada kami sebelum kalian mengalami apa yang kami alami. Wahai hamba Allah …, karunia yang ada pada kalian dulunya adalah milik kami, dan kami tidak menafkahkannya di jalan Allah, tidak menhitungnya, dan tidak peduli kepadanya dan tidak memberikan manfaat kepada selain kami. ” Maka, jika kalian tidak memberikan apa-apa kepada ruh-ruh itu, maka mereka akan kembali dengan menyesal dan kekurangan.

Lihat kitab:

​- Hasyiyah Al Bujairimi ‘Alal Khathib, 6/167​

​- I’anatuth Thalibin, 2/142​

Bukan hanya mereka, Imam Ahlus Sunnah bermadzhab Hambaliy, yg track record-nya “keras” pun menyebutkan datangnya arwah itu saat keluarganya menziarahi kuburnya.

Berikut ini fatwa Beliau ketika ditanya tentang hukum talqin setelah mayit dikubur:

أجاب: هذا التلقين المذكور قد نقل عن طائفة من الصحابة: أنهم أمروا به، كأبي أمامة الباهلي، وغيره، وروي فيه حديث عن النبي – صلى الله عليه وسلم – لكنه مما لا يحكم بصحته؛ ولم يكن كثير من الصحابة يفعل ذلك، فلهذا قال الإمام أحمد وغيره من العلماء: إن هذا التلقين لا بأس به، فرخصوا فيه، ولم يأمروا به. واستحبه طائفة من أصحاب الشافعي، وأحمد، وكرهه طائفة من العلماء من أصحاب مالك، وغيرهم. والذي في السنن «عن النبي – صلى الله عليه وسلم -: أنه كان يقوم على قبر الرجل من أصحابه إذا دفن، ويقول: سلوا له التثبيت، فإنه الآن يسأل» ، وقد ثبت في الصحيحين أن النبي – صلى الله عليه وسلم – قال: «لقنوا أمواتكم لا إله إلا الله» . فتلقين المحتضر سنة، مأمور بها. وقد ثبت أن المقبور يسأل، ويمتحن، وأنه يؤمر بالدعاء له؛ فلهذا قيل: إن التلقين ينفعه، فإن الميت يسمع النداء. كما ثبت في الصحيح «عن النبي – صلى الله عليه وسلم – أنه قال: إنه ليسمع قرع نعالهم» وأنه قال: «ما أنتم بأسمع لما أقول منهم» ، وأنه أمرنا بالسلام على الموتى. فقال: «ما من رجل يمر بقبر الرجل كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا رد الله روحه حتى يرد عليه السلام» . والله أعلم

Beliau menjawab: “Talqin seperti itu telah dinukilkan dari segolongan para sahabat bahwa mereka memerintahkan hal ini, seperti Abu Umamah Al Bahili dan selainnya. Dan, diriwayatkan hadits dari Nabi ﷺ tetapi tidak bisa dihukumi shahih, dan perbuatan ini tidak dilakukan banyak sahabat nabi. Oleh karena itu Imam Ahmad dan selainnya dari kalangan ulama mengatakan bahwa talqin seperti ini tidak apa-apa, mereka memberikan keringanan padanya namun tidak memerintahkannya. Ada pun sekelompok Syafi’iyah menyunnahkannya, juga pengikut Ahmad, tetapi dimakruhkan oleh segolongan ulama Malikiyah dan lainnya.

Tertulis dalam kitab-kitab sunah, dari Nabi ﷺ bahwa Beliau berdiri di sisi kubur seorang sahabatnya saat dia dimasukan ke kubur, dan Beliau bersabda: “Berdoalah untuknya keteguhan, karena dia sedang ditanya sekarang.” Telah shahih dalam Shahihain bahwa Nabi ﷺ bersabda: “Talqinkan orang yang sedang mebghadapi kematian di antara kamu dengan La Ilaha Illallah.” Maka, talqin ketika menghadapi kematian adalah sunah, dan diperintahkan. Telah shahih bahwa seorang yang dikubur akan ditanya dan mengalami ujian, dan dianjurkan untuk mendoakannya. Oleh karena itu, dikatakan bahwa talqin itu bermanfaat baginya, karena mayit mendengarkan panggilan. Sebagaimana hadits shahih: “Sesungguhnya mayit mendengar suara sandal kalian.” Dan hadits lain: “Tidaklah kalian lebih mendengar apa yang aku katakan dibanding mereka.” Serta perintah nabi kepada kita untuk mengucapkan salam kepada mereka. Nabi ﷺ bersabda: ​“Tidaklah seorang laki-laki melewati kubur seorang laki-laki yang dia kenal, lalu dia ucapkan salam, melainkan Allah akan mengembalikan ruhnya sehingga dia menjawab salamnya.”​ Wallah A’lam. ​(Al Fatawa Al Kubra, 3/24)​

Saran saya adalah:

– Bagi yang tidak meyakininya, maka peganglah keyakinan itu, dan jangan menuduh saudara dengan tuduhan bahwa mereka ahli khurafat, tahayul, bahkan Hindu.

– Bagi yang meyakininya, silahkan pegang keyakinan itu, tapi jangan menyerang yang tidak meyakini dengan sebutan Wahabi, dsb. Sebab masalah ini memang khilaf para imam sejak dahulu.

​Musuh satu sudah banyak, kawan seribu masih sedikit.​
Demikian.

Wallahu a’lam.

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🍁

Dipersembahkan oleh: manis.id

📲Sebarkan! Raih pahala
====================
Ikuti Kami di:
📱 Telegram: @majelismanis
🖥 Fans Page: @majelismanis
📮 Twitter: @majelismanis
📸 Instagram: @majelismanis
🕹 Play Store
📱 Join Grup WA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here