Pertanyaan
Assalamu’alaikum ustadz/ah… Setiap manusia tentu akan memiliki jodoh masing masing. Namun, kenapa ya ada kok manusia khususnya wanita belum juga mendapatkan jodoh sampai ajal menjemput. Apalagi zaman sekarang, banyak sekali mereka berkarier sampai pensiun juga belum mendapat jodoh. Apakah nanti ada jodoh di akhirat??
Juga dengan istilah peribahasa yang kita dengar bahwa orang baik/ sholeh-a pasti jodohnya ketemu dengan yang baik/ sholeh-a. Namun baiknya disini menurut kaca mata Allah atau manusia? Karena ada seorang wanita baik/ sholeha memiliki suami seorang penjudi. Kira kira bagaimana kaitannya bahwa orang baik dapat jodoh orang baik juga?
Terima kasih, atas penjelasannya.
JAWABAN
Oleh: Ustadz Yusrizal, ST
و عليكم السلام و رحمة الله و بركاته
Kita tetap di wajibkan Ikhtiar “MEMILIH”
Apakah sudah maksimal di lakukan ikhtiar nya ?
Manusia itu di Wajibkan 3 perkara
DoIT
Doa
Ikhtiar
Tawakal
Kalau kita sudah maksimal melaksanakan 3 di atas Alloh berkehendak lain, itu hanya karena kasih sayang Alloh sama hambaNya
Karena apa yang Alloh berikan ke hambaNya pastilah yang terbaik
karena Rasulullah menyuruh kita memilih kalau kita mau bahagia dan beruntung.
Masalah dia berjodoh atau tidak dengan kita biarkan takdir yang memainkan peranannya. Tugas kita hanya berdo’a memohon yang terbaik dan berusaha melakukan yang baik sesuai pesan Rasulullah.
Rasulullah telah memberi petunjuk dan nasihat memilih pasangan hidup kepada kita. Jika setelah tahu kita tetap memilih yang berlawanan karena mengedepankan nafsu dan ego saja. Itu berarti kita telah memilih sendiri jalan hidup kita yang berlawanan dengan apa yang sudah Rasulullah anjurkan. Jadi jangan salahkan takdir, jangan salahkan Allah jika kamu terjebak ke dalam jalan kerugian. Karena kamu sendiri yang memilih.
Bukankah Allah sudah memperingatkan.. Rasulullah pun sudah berpesan.
Kita sendiri yang menentukan pilihan, walaupun hasil akhirnya tetap ada di tangan Tuhan, apakah mempersatukan dengan orang pilihan kita meskipun kita salah jalan , atau justru menggagalkan.
Jika Allah menyatukan jangan berbangga dan merasa benar dulu, belum tentu Allah meridhai pilihan kita tadi bukan? Karena Allah hanya akan meridhai yang baik-baik saja. Tapi karena kasih-Nya, Dia mengabulkan apa yang kita usahakan, Dia mengizinkan semua itu terjadi, namun yakinlah di balik kehendak-Nya tadi
“Inikah maumu? Inikah yang membuatmu bahagia? Inikah yang kau pilih? maka Aku izinkan semua maumu ini terjadi.. Namun kau juga harus mempertanggung jawabkan semua ini di akhirat nanti”
Di dunia Allah masih menyayangi semua hamba-Nya. baik itu yang bertaqwa maupun yang durhaka… Semua mempunyai hak yang sama. Tapi di akhirat? Jangan harap… Allah hanya kan mencintai hamba-Nya yang bertaqwa di dunia bukan yang selalu mendurhakai-Nya.
Jangan selalu menyalahkan takdir ,apalagi menyalahkan Allah. Karena pada dasarnya kita punya bagian besar dalam menentukan jalan hidup kita.
Bukankah kita sendiri yang memilih menjadi orang baik atau menjadi orang jahat? menjadi orang Jujur atau pendusta? menjadi oarng bertaqwa atau durhaka?
Jadi sekarang mau pilih mana?
Pilihan Rasulullah? atau Pilihan nafsu kita?
Beruntung atau merugi?
Menyerah pada nasib atau berusaha memperbaiki nasib?
Menyerah pada cinta atau menyerahkan cinta ada-Nya?
Jangan selalu menjadi manusia yang pandai menyalahkan orang lain atas hal buruk yang terjadi dalam hidup kita , apalagi sampai menyalahkan Allah.
Kita semua di anugerahi akal untuk berfikir, untuk menimbang apa saja kemashlahatan dan kemudharatan yang akan kita tanggung ketika kita hendak memilih atau melangakah.
Awali dengan cara Islam, jalani dengan aturan Islam .. Semoga kita mendapat akhir yang tentram.
Jodoh RAHASIA ALLAH. Kita sebagai hamba hanya bisa mengikuti petunjuk-petunjuk-Nya agar bisa mencapai puncak keberuntungan. Ikhtiar dan do’a janganlah lupa .. dan tetap menjadikan pesan Rasulullah sebagai kriteria utama memilih dan menerima calon pendamping kita. Karena kehidupan tidak akan berakhir hanya di dunia.
Ada kehidupan setelah ini yang lebih abadi, dan apa yang kita kerjakan di dunia inilah iyang menjdi penentu kebahagiaan kita di akhirat kelak.
Masalah di akhirat dia dapat jodoh wallahu a’lam itu tergantung amalan nya ketika di dunia
Apakah amalan di dunia nya di terima Alloh
Wallahu a’lam
✅ Juga dengan stilah pribahasa yang kita dengar bahwa orang baik/ sholeh-a pasti jodohnya ketemu dengan yang baik/ sholeh-a.
Itu bukanlah peribahasa tapi cuplikan atau di nukil dari ayat dalam alquran An Nur ayat 26
Jika difahami secara harfiah tentu kita akan memahaminya sebagaimana adanya. Tapi sebenarnya jika kita lihat asbabun nuzul (sebab turun) ayat tersebut, kita akan faham bahwa yang dimaksud laki-laki baik dan wanita baik dalam ayat tersebut adalah Rasulullah dan ‘Aisyah, jelas ini merupakan pasangan serasi, suami yang baik dengan istri yang baik. Lihat Tafsir Al-Quran Al-‘Azhim karya Imam Ibn Katsir dalam menafsiri ayat ini.
Al-Quran surat An-Nur ayat 26 ini diturunkan untuk menunjukkan kesucian Sayyidah ‘Aisyah dan Shafwan bin al-Mu’attal dari semua tuduhan yang ditujukan kepada mereka kala itu. Ceritanya dalam sebuah perjalanan sepulangnya dari penaklukan Bani Musthaliq, Tanpa sengaja Sayyidah ‘Aisyah terpisah dari rombongan karena mencari kalungnya yang hilang dan kemudian bertemu dengan Shafwan diantarkan pulang oleh Shafwan juga yang sama-sama tertinggal dari rombongan karena sudah menyelesaikan urusannya terlebih dahulu.
Akhirnya Sayyidah ‘Aisyah pulang dikawal oleh Shafwan dengan naik untanya masing-masing hingga sampai ke Madinah. Golongan Yahudi dan orang-orang munafik melihat peristiwa ini sebagai kesempatan untuk menghembuskan fitnah perselingkuhan.
Saat itu kaum muslimin pun ada yang pro dan yang kontra menanggapi isu tersebut. Sikap Nabi juga jadi berubah terhadap ‘Aisyah, beliau menyuruh kepada ‘Aisyah untuk segera bertaubat atas apa yang telah terjadi. Namun Sayyidah ‘Aisyah tentu tidak mau bertaubat karena merasa tidak pernah melakukan apa yang dituduhkan kaum munafik kepadanya, ‘Aisyah hanya menangis dan berdo’a agar Allah menunjukkan fakta yang sebenarnya. Allah menjawab do’a Aisyah dengan menurunkan surat An-Nur ayat 26 ini.
Abdurrahman bin Zaid bin Aslam menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan ayat ini adalah wanita yang jahat hanya pantas berdampingan bagi laki-laki yang jahat pula dan begitupun sebaliknya. demikian pula dengan wanita yang baik hanya pantas berdampingan dengan laki-laki yang baik pula dan begitupun sebaliknya.
Bukan berarti laki-laki yang baik PASTI akan mendapatkan wanita yang baik atau sebaliknya.
Ayat ini justru merupakan anjuran bagi setiap muslim untuk berhati-hati dalam memilih pasangannya agar memilih calon suami yang baik dan juga bagi para pria untuk memilih calon istri yang baik pula.
Kadang orang baik dapat pasangan yang buruk
Jika laki-laki yang baik hanya untuk wanita yang baik, kenapa Al-Quran menyebutkan bahwa kelak diakhirat ada istri-istri orang yang beriman yang menjadi musuh?, mereka menghujat suaminya dan hendak menjerumuskannya kedalam Neraka. Ini berarti ada laki-laki beriman yang mempunyai istri yang buruk.
Coba perhatikan Al-Quran surat At-Taghabun ayat 14.
“Hai orang-orang beriman, sungguh diantara para istri dan anak-anakmu ada yang jadi musuhmu, maka berhati-hatilah terhadap mereka dan apabila kamu memaafkan, tidak memarahi serta mengampuni mereka maka sungguh Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
Wallahu a’lam.
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678