Khadijah Binti Khuwailid r.a.

0
97

إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا.

“Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (QS. Al-Ahzab : 33)

7. Kedudukan Khadijah Di Sisi Allah SWT.

Kemuliaan bunda Khadijah sangatlah terlihat jelas baik didunia maupun diakhirat, baik sebagai Istri Rasulullah maupun sebagai Mujahidah pejuang Islam. Hal ini dipertegas oleh beberapa riwayat shahih, diantaranya :

خير نسا ءهامريم بنت عمران و خير نسا ءهاخديجة بنتخويلد
(متفق عليه )

“Sebaik baik wanita pada zamannya adalah Maryam Binti Imran, dan Sebaik baik wanita pada zamannya adalah Khadijah binti Khuwailid.” (Muttafaq’Alaih)

8. Pelajaran

Banyak pelajaran yang dapat kita ambil dari kehidupan bunda Khadijah, baik dari pribadinya maupun rumah tangganya. Diantaranya adalah :

Pribadi bunda Khadijah merupakan cermin dari hadist Rasulullah SAW,

“….Orang yg terbaik dari kalian pada masa jahiliyah, dialah orang yang terbaik di antara kalian pada masa Islam, jika mereka memahami Agamanya.”  (Mutaffaq ‘alaih)

Islam tidak menghapus kemuliaan bunda Khadijah, namun justru memberikan kemuliaan yang hakiki, karena beliau memahami dan meyakini juga mengamalkan Islam.

Kejujuran adalah hal penting dalam hubungan antar manusia, karena sebagai Barometer (tolak ukur) utama untuk menilai kepribadian seseorang, bukan sekedar penampilan fisik dan materi saja.

Keharmonisan rumah tangga di tentukan oleh bagaimana seseorang mampu menempatkan diri pada posisinya, tentu dengan iman dan ketakwaan sebagai landasannya.

Peran seorang istri adalah peran penting penopang perjuangan seorang suami. Itulah yang dirasakan betul oleh Rasulullah SAW terhadap peran bunda Khadijah.

Peran dakwah bisa dilakukan oleh siapa saja, sesuai dengan kemampuan dan posisinya masing-masing. Dan kemuliaan seseorang ditentukan oleh Komitmen dan Keteguhan dalam memegang peran tersebut.

Termasuk Akhlak mulia adalah apabila kita berbuat baik kepada orang-orang dekat yang dicintai kerabat kita yang telah meninggal dunia.

Cinta Hakiki adalah disaat masing-masing tetap menjaga cintanya dalam kondisi yang paling sulit dan berat. bukan hanya ada cinta di saat kita senang dan bahagia, namun hilang cinta disaat sedih dan sulit mendera.

Allahu ‘alam Bishowab

Selesai
============================
Maraji’ :
●•• Isteri & Puteri Rasulullah SAW (Mengenal & Mencintai Ahlul Bait)
●•• Divisi Terjemah Kantor Dakwah Sulay KSA (Penyusun : Ust. Abdullah Haidir, Lc)

Oleh Ustadzah Yani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here