Ustadz Muhar Nur Abdy
◈ Pengertian Tawaqal.
⇨ Menurut bahasa, lafal tawakal berasal dari bahasa arab yang artinya bersandar.
⇨ Menurut istilah , tawaqal ialah sikap berserah diri kepada Allah SWT setelah melakukan usaha secara maksimal. Seseorang yang berusaha secara maksimal untuk mencapai suatu keinginan atau cita-cita, setelah itu dia menerima dengan ikhlas dan berserah diri kepada Allah SWT atas hasil yang akan dia dapatkan, orang ini disebut bertawaqal. Orang yang bertawaqal, maka ia termasuk orang yang berakhlak mulia.
◈ Pengertian Tawaqal menurut para ahli dan ulama yaitu :
▣ Imam al-Ghazâli
Tawaqal adalah menyandarkan diri kepada Allah tatkala menghadapi suatu kepentingan, bersandar kepada-Nya dalam kesukaran, teguh hati tatkala ditimpa bencana disertai jiwa yang tenang dan hati yang tenteram.
▣ Buya Hamka
Tawaqal adalah menyerahkan segala urusan atau perkara ikhtiar dan usaha kepada Allah SWT karena kita lemah dan tak berdaya.
▣ Hamzah Ya’qub
Tawaqal adalah mempercayakan diri kepada Allah SWT dalam melaksanakan suatu rencana, bersandar kepada kekuatan-Nya dalam melaksanakan suatu pekerjaan, berserah diri kepada-Nya pada waktu menghadapi kesukaran.
▣ Imam Ahmad bin Hambal
Tawaaal merupakan aktivitas hati, artinya tawaqal itu merupakan perbuatan yang dilakukan oleh hati, bukan sesuatu yang diucapkan oleh lisan, bukan pula sesuatu yang dilakukan oleh anggota tubuh. Dan tawaaal juga bukan merupakan sebuah keilmuan dan pengetahuan. (Al-Jauzi:2004. Hal 337)
▣ Ibnu Qayyim al-Jauzi
Tawaqal merupakan amalan dan ubudiyah (baca; penghambaan) hati dengan menyandarkan segala sesuatu hanya kepada Allah SWT, tsiqah terhadap-Nya, berlindung hanya kepada-Nya dan ridha atas sesuatu yang menimpa dirinya, berdasarkan keyakinan bahwa Allah SWT akan memberikannya segala ‘kecukupan’ bagi diriny, dengan tetap melaksanakan ‘sebab-sebab’ (baca ; faktor-faktor yang mengarakhkannya pada sesuatu yang dicarinya) serta usaha keras untuk dapat memperolehnya.” (Al-Jauzi/ Arruh fi Kalam ala Arwahil Amwat wal Ahya’ bidalail minal Kitab was Sunnah, 1975 : 254)
▣ Adapun menurut ajaran Islam, tawaqal itu adalah menyerahkan diri kepada Allah SWT setelah berusaha keras dan berikhtiar serta bekerja sesuai dengan kemampuan dan mengikuti sunnah Allah yang Dia tetapkan. Jadi, dapat di simpulkan pengertian tawakkal adalah berserah diri kepada Allah SWT setelah berusaha keras, dan menunggu hasilnya.
◈ Ciri-ciri Tawaqal
⇨ Mujahadah (Semangat yang kuat)
Sebagai seorang mukmin dan muslim dianjurkan untuk memiliki akhlak yang baik. Salah satunya tawaqal. Guna terciptanya sosialisasi yang tenteram, tenang, dan damai. Tawaqal bukan hanya sekedar merasakan segala perkara kepada Allah SWT, tetapi diawali dengan usaha-usaha ataupun jalan-jalannya yang kuat. Setelah itu serahkan hasilnya kepada Allah SWT. Diantara ciri orang yang bertawaqal ialah memiliki semangat yang kuat. Mempunyai semangat yang kuat merupakan salah satu akhlak orang mukmin yang dianjurkan oleh Islam.
Orang mukmin yang menempuh cara semacam ini adalah orang yang lebih bagus dan lebih dicintai Allah Azza wa Jalla daripada orang yang lemah semangatnya, tidak mau bekerja keras dan mengerjakan atau mencari pekerjaan yang berfaedah. Sepantasnyalah setiap orang untuk meningkatkan ilmu, budi pekerti, serta kemasyarakatan dan perekonomiannya.
⇨ Bersyukur
Ciri lain orang yang bertawaqal ialah ia senantiasa bersyukur kepada Allah SWT. Apabila ia sukses ataupun berhasil dalam segala urusan ataupun ia mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan ia tak luput untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT, karena ia menyadari dan meyakini bahwa semua yang ia dapatkan itu adalah takdir Allah dan kehendak-Nya. Dengan bersyukur pula ia akan selalu merasa puas, senang dan bahagia.
Firman Allah SWT : “Bersyukurlah kepada-Ku niscaya akan aku tambah nikmatnya, tapi jika tidak bersyukur sesungguhnya azabku teramat pedih.”
⇨ Bersabar
Ciri orang yang bertawaqal selanjutnya ialah selalu bersabar. Sebagai orang mukmin yang bertawaqal kepada Allah SWT ia akan bersabar, baik dalam proses maupun dalam proses maupun dalam hasil. Karena dengan inilah ia akan bahagia dan tenang atas apa yang di terimanya. Rasulullah SAW bersabda yang artinya sebagai berikut: “Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang yang terkena ujian dan cobaan dia bersabar.” (HR. Ahmad dan Abu dawud)
⇨ Intropeksi Diri (Muhasabah)
Orang yang bertawaqal salah satu sikapnya ialah intropeksi diri. Dimana ia akan intropeksi diri apabila ia kurang sukses daam menjalankan sesuatu ia tidak membuat dirinya “drop”, melainkan ia selalu intropeksi pada diri, dapat dikatakan muhasabah. Senantiasa mengoreksi apa yang telah dilakukannya. Setelah itu ia akan berusaha menghindari faktor penyebab suatu kegagalan tersebut serta senantiasa memberikan yang terbaik pada dirinya.
◈ Keutamaan Tawaqal
Adapun keutamaan bagi seorang muslim yang memiliki sifat bertawaqal diantaranya adalah sebagai berikut:
⇨ Mendapatkan Cinta dari Allah SWT.
Allah berfirman dalam Al-Quran : “(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada seseorangpun, sedang Rasul yang berada di antara kawan-kawanmu yang lain memanggil kamu, Karena itu Allah menimpakan atas kamu kesedihan atas kesedihan, supaya kamu jangan bersedih hati terhadap apa yang luput dari pada kamu dan terhadap apa yang menimpa kamu. Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” ( QS. Ali-Imran 3:153)
⇨ Tawaqal dapat mencegah adzab Allah SWT.
⇨ Dicukupkan rizkinya dan merasakan ketenangan.
Firman Allah SWT :
“Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah Telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS. Ath-Thalaq: 3)
⇨ Dikuatkan iman dan dijauhkan dari syaitan.
⇨ Jiwa, harta, anak, dan keluarga senantiasa terjaga.
Waallaahua’alamu bisshawab..