Kamis, 11 Ramadhan 1437 H/ 15 Juni 2016
Fiqih Ibadah
Ustadzah Suci Susanti S.SoS.I
*BERBAKTI KEPADA ORANGTUA*
===================================
===================================
Assalammualaykum adik-adik…
Bagaimana puasanya ?
Jelang sepuluh hari pertama Ramadhan, semoga puasanya semakin semangat ya. Juga ibadah-ibadah lainnya seperti zikir, membaca alquran, mendalami ilmu agama, semoga terus meningkat. Aamiin…
Adik-adik, biasanya bulan puasa seperti ini yang paling sibuk di rumah siapa ? …. kalian atau ibu ? ayo… jawab yang jujur J biasanya yang sibuk banget adalah ibu.
Coba adik-adik perhatikan. Ketika seisi rumah terlelap, ibu sudah bangun untuk menyiapkan makanan sahur. Begitupun jelang berbuka puasa. Ketika yang lainnya sedang asyik menonton televisi, membaca, atau bermain bersama teman, ibu kembali sibuk di dapur untuk menyiapkan menu terbaiknya.
Belum lagi urusan-urusan rumah tangga lainnya. Seperti menjaga kebersihan rumah, menjaga anggota rumah dari serangan penyakit, merawat anggota rumah yang sakit, dan masih banyak lagi. Luar biasa ya pekerjaan seorang ibu.
Bagaimana dengan ayah ?
Peran seorang ayah ngga kalah besar dengan peran ibu. Jika seorang ibu menjaga rumah dan seisinya, maka tugas seorang ayah adalah menjamin seluruh anggota keluarga dalam keadaan baik.
Luar biasa ya adik-adik tugas orangtua kita. Nah, besarnya tugas ayah dan ibu sering kali tidak sebanding dengan apa yang sudah kita lakukan untuk mereka.
Coba deh ingat-ingat lagi. Kapan kita tidak mau mendengar nasehat mereka ? tadi pagi jelang sahur ?… atau tadi pagi subuh ?… atau setelah dhuhur?
Saat dinasehati ayah ibu, seringkali kita berucap dalam hati ;
Mama cerewet banget sih
Papa ngga ngerti anak jaman sekarang
Masa gitu aja ngga boleh, apa-apa dilarang
Males deh kalau sering dimintain tolong sama mama
Dan masih banyak lagi… ayo… siapa yang sering dalam hatinya ngedumel saat dinasehatin atau dimintain tolong sama ayah ibu.
Dalam QS Luqman : 14, Allah swt berfirman,
وَوَصَّيْنَا الْإِنسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
_”Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.”_
Mujahid berkata, “ Yang dimaksud dengan وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ adalah, _“Dalam keadaan penuh penderitaan saat mengandung sang anak.”_
Sedangkan Qatadah berkata, _“ Dalam keadaan kepayahan di atas kepayahan.”_
‘Atha’ al-Khusarani berkata, _“ Maksudnya, ‘Kelemahan di atas kelemahan.’”_
Sengaja, Allah menyebutkan perjuangan seorang ibu dalam mengurus anaknya. Penderitaan dan pengorbanan seorang ibu dalam melindungi anaknya di antaranya tidak bisa tidur dengan nyaman sepanjang siang dan malam, semata-mata agar seorang anak senantiasa mengingat jasa-jasa ibunya.
Adik-adik yang dicintai Allah swt, hak paling tinggi dan paling agung yaitu hak Allah swt untuk senantiasa diibadahi dan tidak disekutukan dengan sesuatupun. Kemudian setelah itu hak sesama makhluk. Dan hak sesama makhluk yang paling utama adalah hak kedua orangtua. Oleh karena itu dalam QS Luqman : 14, Allah swt memadukan antara hak-Nya denga hak kedua orangtua.
Hadits tentang keuatamaan berbakti kepada orangtua pun begitu banyak. Salah satunya adalah ;
Dari sahabat ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. Beliau mengatakan,
سَأَلْتُ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَىُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ قَالَ « الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا » . قَالَ ثُمَّ أَىُّ قَالَ « ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ » .قَالَ ثُمَّ أَىّ قَالَ « الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ » . قَالَ حَدَّثَنِى بِهِنَّ وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِى
_“Aku bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ‘Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah ‘azza wa jalla?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Shalat pada waktunya’. Lalu aku bertanya, ‘Kemudian apa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.’ Lalu aku mengatakan, ‘Kemudian apa lagi?’ Lalu beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Berjihad di jalan Allah’._
Lalu Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberitahukan hal-hal tadi kepadaku. Seandainya aku bertanya lagi, pasti beliau akan menambahkan (jawabannya).”_ (HR. Bukhari dan Muslim)
Ternyata luar biasa ya kedudukan orangtua. Setelah kita menunaikan hak Allah swt, maka kita harus menunaikan hak orangtua. Ngga ada yang lebih tinggi dari kedua hal tersebut. Bahkan jika ada panggilan jihad, sementara kita masih mempunyai orangtua, Rasulullah saw memerintahkan untuk menjaga orangtua. Dan ternyata amalan berbakti kepada orangtua merupakan amalan utama setelah shalat tepat waktu.
Adik-adik yang dirahmati Allah swt, mulai sekarang yuk kita berbakti kepada ayah ibu, abi ummi, ayah bunda. Dengarkan nasehat-nasehat mereka. Ikut perintah-perintah mereka, agar kita selamat dunia akhirat.
===================
Maraji : Shahih Tafsir Ibnu Katsir
Dipersembahkan oleh:
www.iman-islam.com
www.iman-islam.com
Sebarkan! Raih pahala