๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐น
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A.
ููุณุช ุฃุฑู ุงูุณุนุงุฏุฉ ุฌู ุน ู ุงูุ ูููู ุงูุชูู ููู ุงูุณุนูุฏ… ูุชููู ุงููู ุฎูุฑ ุงูุฒุงุฏ ุงูุฐุฎุฑุงุ ูุนูุฏ ุงููู ููุฃููู ุณุนูุฏ…
“Bukanlah kebahagiaan itu pada pengumpulan harta, tetapi taqwa kepada Allah itulah kebahagiaan yang sejati…
Taqwa kepada Allah itulah bekal yang sebaik-baiknya disimpan, pada sisi Allah jualah kebahagiaan pada orang yang bertaqwa….”
(Imam Syafi’i)
Mengumpulkan harta itu hanya mendatangkan kenikmatan, bukan kebahagiaan, sebab kenikmatan itu bisa diperoleh dengan bermaksiat, sedangkan kebahagiaan hanya bisa diperoleh dengan ketaatan kepada Allah.
Allah berfirman,
“ุงูููุฐูู ุฌูู ูุนู ู ูุงููุง ููุนูุฏููุฏููู”
“Yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung.”
Syaikh โAbdurrahman bin Nashir As Saโdi menerangkan bahwa di antara sifat “humazah” dan “lumazah” adalah hanya mengumpulkan harta saja, menghitung-hitungnya, dan begitu tamak padanya. Namun, mereka tidak punya semangat untuk menginfakkannya di jalan kebaikan atau jalan menjalin hubungan kekerabatan atau yang lainnya.
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
“ููููููู ุงููุนูุจูุฏู ู ูุงููู ู ูุงููู ุฅููููู ูุง ูููู ู ููู ู ูุงูููู ุซููุงูุซู ู ูุง ุฃููููู ููุฃูููููู ุฃููู ููุจูุณู ููุฃูุจูููู ุฃููู ุฃูุนูุทูู ููุงููุชูููู ููู ูุง ุณูููู ุฐููููู ูููููู ุฐูุงููุจู ููุชูุงุฑููููู ููููููุงุณู”
“Hamba berkata, ‘Harta-hartaku.’ Bukankah hartanya itu hanyalah tiga: yang ia makan akan sirna, yang ia kenakan dan akan usang, yang ia beri yang sebenarnya harta yang ia kumpulkan. Harta selain itu akan sirna dan diberi pada orang-orang yang ia tinggalkan.” (HR. Muslim no. 2959)
Ketahuilah, sesungguhnya orang yang bersedekah itu lebih berbahagia dari orang yang mendapatkan sedekah. Jadikan taqwa sebagai sebaik-baiknya deposito akhirat, yaitu dengan membelanjakan harta di jalan yang diridhai-Nya.
Allah Taโala berfirman,
“ููุง ุจูููู ุขูุฏูู ู ููุฏู ุฃูููุฒูููููุง ุนูููููููู ู ููุจูุงุณูุง ููููุงุฑูู ุณูููุขูุชูููู ู ููุฑููุดูุง ููููุจูุงุณู ุงูุชููููููู ุฐููููู ุฎูููุฑู”
“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.” (QS. Al-Aโraf: 26).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-โUtsaimin menjelaskan bahwa pakaian itu ada dua macam, yaitu pakaian lahiriyah dan pakaian batin. Pakaian lahiriyah yaitu yang menutupi aurat dan ini sifatnya primer. Termasuk pakaian lahir juga adalah pakaian perhiasan yang disebut dalam ayat di atas dengan riisyaโ yang berarti perhiasan atau penyempurna. Pakaian batin sendiri adalah pakaian taqwa. Pakaian ini lebih baik daripada pakaian lahir yang nampak.
Jadikanlah taqwa sebagai pakaianmu di mana saja kamu berada, jangan hanya bertaqwa ketika di masjid karena di sana kita hanya sebentar, tetapi bertaqwalah di pasar dengan bertransaksi secara jujur, bertaqwalah di kantor dengan tidak korupsi, dan bertaqwalah ketika menjadi pemimpin dengan berbuat adil. Bertaqwa itu tidak hanya ketika memakai baju koko atau gamis, tetapi hiasilah dirimu dengan taqwa walau menggunakan baju kaos dan celana jeans.
Semoga taqwa menjadi perhiasan kita kapan dan di mana pun.
๐๐๐บ๐๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow Media Sosial MANIS :
IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
FB: http://fb.com/majelismanis
TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







