๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐น
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A.
ูููู ุงูุฅู ุงู ุงูุฌููุงูู: “ุงูุนุจุงุฏู ุชูุตูู ุฅูู ุงูุฌูุฉุ ูุงูุฃุฏุจ ูู ุงูุนุจุงุฏุฉ ููุตูู ุฅูู ุงููู.”
Imam Jailani berkata, “Ibadah mengantarkanmu ke surga, sedangkan adab dalam beribadah mengantarkanmu kepada Allah.”
Dalam beribadah, jangan hanya memperhatikan faktor sahnya saja. Misalnya, dalam shalat, ketika seseorang lelaki shalat hanya dengan menggunakan kaos dan celana pendek, maka shalatnya sah, tetapi dia tidak beradab di hadapan Allah.
Bandingkan ketika dia bertemu dengan pejabat, apakah dia berani mengenakan pakaian sekedarnya? Jika berakhlak kepada manusia saja bisa memberatkan timbangan kebaikan di akhirat, maka apalagi berakhlak kepada Allah.
Di antara adab kepada Allah adalah:
1). Beriman kepada-Nya dan tidak kufur kepada-Nya.
2). Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“ููุงุฐูููุฑููููู ุฃูุฐูููุฑูููู ู ููุงุดูููุฑููุง ููู ููููุง ุชูููููุฑูููู”
“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah: 152).
3). Selalu mengingat Allah.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
“ููููุง ุชูููููููุง ููุงูููุฐูููู ููุณููุง ุงูููููู ููุฃูููุณูุงููู ู ุฃูููููุณูููู ู”
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. Al-Hasyr: 19)
4). Taat dan tidak bermaksiat.
Seorang yang beriman selalu taat dan tidak pernah kompromi atas perintah Tuhannya.
Allah berfirman:
“ููู ูุง ููุงูู ููู ูุคูู ููู ูููุงู ู ูุคูู ูููุฉู ุฅูุฐูุง ููุถูู ุงูููู ููุฑูุณูููููู ุฃูู ูุฑูุง ุฃูู ููููููู ููููู ู ุงููุฎูููุฑูุฉู ู ููู ุฃูู ูุฑูููู ู”
“Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata” (QS. Al-Ahzab: 36).
5). Tidak mendahului Allah dan Rasul-Nya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ููุง ุชูููุฏููู ููุง ุจููููู ููุฏููู ุงูููููู ููุฑูุณูููููู”
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(QS. Al-Hujurat: 1).”
6). Malu kepada Allah
ุงุณูุชูุญููููุง ู ููู ุงูููููู ุญูููู ุงููุญูููุงุกู ููุงูู ููููููุง ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฅููููุง ููุณูุชูุญูููู ููุงููุญูู ูุฏู ููููููู ููุงูู ููููุณู ุฐูุงูู ููููููููู ุงููุงุณูุชูุญูููุงุกู ู ููู ุงูููููู ุญูููู ุงููุญูููุงุกู ุฃููู ุชูุญูููุธู ุงูุฑููุฃูุณู ููู ูุง ููุนูู ููุงููุจูุทููู ููู ูุง ุญูููู ููููุชูุฐูููุฑู ุงููู ูููุชู ููุงููุจูููู ููู ููู ุฃูุฑูุงุฏู ุงููุขุฎูุฑูุฉู ุชูุฑููู ุฒููููุฉู ุงูุฏููููููุง ููู ููู ููุนููู ุฐููููู ููููุฏู ุงุณูุชูุญูููุง ู ููู ุงูููููู ุญูููู ุงููุญูููุงุกู
Dari โAbdullah bin Masโรปd, dia berkata: โRasulullah Shallallahu โalaihi wa sallam bersabda: ‘Hendaklah kamu benar-benar merasa malu terhadap Allah Subhanahu wa Taโala !’ Kami menjawab: ‘Wahai Rasulullah, al-hamdulillah kami malu (kepada Allah Subhanahu wa Taโala)’. Beliau bersabda: :Bukan begitu (sebagaimana yang kamu sangka-pen). Tetapi malu terhadap Allah Subhanahu wa Taโala dengan sebenar-benarnya adalah engkau menjaga kepala dan apa yang dikumpulkannya, menjaga perut dan apa yang dikandungnya, serta mengingat kematian dan kebinasaan. Dan barangsiapa menghendaki akhirat, dia akan meninggalkan perhiasan dunia. Barangsiapa telah melakukan ini, maka dia telah malu terhadap Allah Subhanahu wa Taโala dengan sebenar-benarnya.'”(HR. Tirmidzi).
7). Bertaubat
Allah berfirman:
“ูููู ููุง ุนูุจูุงุฏููู ุงูููุฐูููู ุฃูุณูุฑููููุง ุนูููููฐ ุฃูููููุณูููู ู ููุง ุชูููููุทููุง ู ููู ุฑูุญูู ูุฉู ุงูููููู”
“Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya (bagi siapa yang Dia kehendaki)? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman.” (QS. Az-Zumar: 53).
8). Berbaik sangka kepada Allah.
Baik sangka kepada Allah itu yakin dengan keadilan-Nya, keputusan-Nya, mengharapkan rahmat-Nya, dan sabar dalam menghadapi ujian dari-Nya.
-Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata,
ุฅูููู ุงููู ูุคูู ููู ุฃูุญูุณููู ุงูุธููููู ุจูุฑูุจูููู ููุฃูุญูุณููู ุงููุนูู ููู ููุฅูููู ุงููููุงุฌูุฑู ุฃูุณูุงุกู ุงูุธููููู ุจูุฑูุจูููู ููุฃูุณูุงุกู ุงููุนูู ููู.
โSesungguhnya orang Mukmin berbaik sangka kepada Rabbnya, sehingga ia melakukan amal yang baik. Sebaliknya, orang yang durhaka bersikap buruk sangka kepada Rabbnya, sehingga ia pun melakukan amalan yang buruk.โ (Ad-Daaโ wa Ad-Dawaaโ, hlm. 38)
๐๐๐บ๐๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 5512 212 725
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







