
Ustadz Noorahmat
Karakter munafiq dalam Surat Al-Munafiqun, ayat 9-11.
◈ Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakaatuhu.
◈ Adik-adik MFT yang disayang Allah Ar-Rahmaan…
Alhamdulillah kita bertemu kembali hari ini. Dalam kesempatan ini kita akan membahas Bagian akhir kelanjutan tafsir dari QS. Al-Munafiquun. Surat ke 63 dan bagian dari Juz 28.
◈ Mempersingkat tulisan, kita langsung saja ya….
◈ Adik-adik yang dirahmati Allah Ar-Rahiim, kita lanjutkan pembahasan QS. Al-Munafiquun, dengan menyampaikan ayat 9-11 dari surat ini…
⇨ Allah Azza wa Jalla berfirman
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلا أَوْلادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barang siapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi.”
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.”
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
◈ Adik-adik yang dirahmati Allah…
⇨ Pada ayat ke-9, Allah Azza wa Jalla memerintahkan kepada kita hamba-hamba-Nya yang beriman untuk banyak berzikir mengingat-Nya, dan melarang kita semua untuk menyibukkan diri dengan harta dan anak-anak sehingga melupakan zikir kepada Allah. Dan juga Allah memberitahukan kepada mereka bahwa barang siapa yang terlena dengan kesenangan dunia dan perhiasannya hingga melupakan ketaatan kepada Tuhannya dan mengingat-Nya yang merupakan tujuan utama dari penciptaan dirinya, maka sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang merugi. Yakni merugikan dirinya sendiri dan keluarganya kelak di hari kiamat.
⇨ Lalu bagaimana kalau belum bekerja dan juga belum punya anak? Adik-adik MFT tentunya belum menikah bukan? Nah pada saat ini, sebenarnya fitnah dunia yang membuat adik-adik berpotensi termasuk golongan orang-orang yang merugi adalah ketika adik-adik sekalian tersilapkan dengan aktifitas yang melalaikan dari aktifitas taqarrub ilallah. Misalnya main game berlebihan, chat di social media hingga lupa waktu, ngulik gadget hingga lupa waktu belajar de el el… InsyaAllah adik-adik sekalian bisa selamat dari gangguan-gangguan tersebut.
⇨ Kemudian Allah Azza wa Jalla menganjurkan mereka untuk berinfak dijalan ketaatan kepada-Nya. Untuk itu Allah berfirman di ayat ke-10 dari QS. Al-Munafiqun:
وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata, “Ya Tuhanku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh.”
◈ Adik-adik yang dirahmati Allah Ar Rahmaan…
⇨ Setiap manusia yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawanya ketika waktu itu tiba, dan meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk bertobat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya. Namun adik-adik….alangkah jauhnya, karena memang pada akhirnya masing-masing orang akan menyesali kelalaiannya.
⇨ Lalu bagaimanakah kondisi orang-orang kafir? Keadaan mereka adalah sebagaimana disebutkan oleh Allah Azza wa Jalla dalam surat Ibrahim:
وَأَنْذِرِ النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ
“Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zalim, “Ya Tuhan kami, beri tangguhlah kami (kembalikan kami ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul.” (Kepada mereka dikatakan), “Bukankah kamu telah bersumpah dahulu (di dunia) bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?.” (QS. Ibrahim: 44)
⇨ Dan juga Allah Azza wa Jalla sebutkan dalam QS. Al-Mu’minun:
حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ
“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu) hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku(ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.” Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99-100)
⇨ Lalu apakah kemudian datangnya maut dapat ditangguhkan? Baik bagi mu’min, munafiq ataupun orang-orang kafir? Tentu tidak…. Karenanya kemudian Allah Azza wa Jalla berfirman:
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Munafiqun: 11)
⇨ Yakni tidak memberi tangguh kepada siapapun bila memang telah datang saat ajalnya sesuai yang dijadwalkan. Dan Dia mengetahui terhadap orang yang berkata sejujurnya dalam permintaannya dari kalangan orang-orang yang seandainya dikembalikan niscaya akan mengulangi perbuatan jahat yang sebelumnya Karena itulah Allah Azza wa Jalla menegaskan di akhir ayat ini:
وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”
⇨ Tentang tuntasnya usia dan tiadanya penambahan waktu bila telah datang malaikat maut pencabut nyawa, dijelaskan dalam hadits berikut.
وَقَالَ ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا ابْنُ نُفَيل، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَطَاءٍ، عَنْ مَسْلَمَةَ الْجُهَنِيِّ، عَنْ عَمِّهِ -يَعْنِي أَبَا مَشْجَعَةَ بْنِ رِبْعِي-عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: ذَكَرْنَا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الزِّيَادَةَ فِي الْعُمْرِ فَقَالَ: ” إِنَّ اللَّهَ لَا يُؤَخِّرُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجْلُهَا، وَإِنَّمَا الزِّيَادَةُ فِي الْعُمْرِ أَنْ يَرْزُقَ اللَّهُ العبدَ ذُرية صَالِحَةً يَدْعُونَ لَهُ، فَيَلْحَقُهُ دُعَاؤُهُمْ فِي قَبْرِهِ”
“Bin Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Bin Nufail, telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Ata, dari Maslamah Al-Juhani, dari pamannya (yakni Abu Misyja’ah bin Rib’i), dari Abu Darda r.a. yang mengatakan bahwa kami membincangkan tentang penambahan usia di hadapan Rasulullah SAW Maka beliau SAW bersabda: Sesungguhnya Allah tidak akan menangguhkan usia seseorang apabila telah tiba saat ajalnya. Sesungguhnya penambahan usia itu hanyalah bila Allah memberi kepada seseorang hamba keturunan yang saleh yang mendoakan untuknya, maka doa mereka sampai kepadanya di alam kuburnya.”
◈ Nah adik-adik MFT yang disayang Allah Azza wa Jalla…
◈ Demikianlah akhir tafsir surat Al-Munafiqun, segala puji dan karunia adalah milik Allah, dan hanya kepada-Nya dimohonkan taufik dan pemeliharaan. Semoga kita semua mampu mengoptimalkan waktu yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla untuk menghirup udara dan beramal sesuai yang diperintahkan Allah Ta’ala, sekaligus sekuat tenaga meninggalkan segala sesuatu yang dilarang Allah Ta’ala.
◈ InsyaAllah kita bertemu kembali pekan depan dengan kajian tafsir dari surat-surat pilihan lainnya.
◈ Wassalam..
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678