๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐น
๐ Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE, MPP
Menjelang keberangkatan ekspedisi Fathu Makkah, tercatat dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam (Rawdhul Unuf, IV, 165):
ูุฃู ุฑ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุจุงูุฌูุงุฒ ุ ูุฃู ุฑ ุฃููู ุฃู ููุฌููุฒูู
โก๏ธ Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam memerintahkan (kaum muslimin) untuk bersiaga-kemas (ุฌูุฒ)*. Dan, (Rasulullah juga) memerintahkan keluarganya untuk mempersiapkan keperluan dirinya.
โ ๏ธ Denyut perjuangan seorang mujahid hendaknya juga menjadi denyut perjuangan segenap anggota keluarganya, tanpa terkecuali. Akan menjadi suatu kelemahan, jika perjuangan di jalan Allah Ta’ala tersebut tidak dipahami atau bahkan, na’udzubillah, dibenci oleh anggota keluarga yang lain. Lemahnya kesemangatan dari keluarga tentu juga melemahkan daya juang sang suami/ayah.
ูุฏุฎู ุฃุจู ุจูุฑู ุนูู ุฅุจูุชู ุนุงุฆุดุฉ ุฑุถู ุงููู ุนููุง ุ ููู ุชุญุฑูู ุจุนุถ ุฌูุงุฒู ุฑุณููู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โก๏ธ Abu Bakar (Radhiyallahu’anhu) masuk ke (bilik) anaknya, Aisyah Radhiyallahu’anha, yang ketika itu sedang bergerak (gesit mempersiapkan) sebagian keperluan (ekspedisi suaminya) Rasulillah ShalalLaahu ‘alayhi wa Sallam.
โ ๏ธ Adalah suatu keutamaan bagi para isteri untuk memahami perlengkapan ekspedisi suaminya serta menyukai aktivitas tersebut, disamping mengikhlaskan kepergian, mendo’akan perjuangan, dan meridhoi, jika suatu saat sang suami/ayah tidak kembali.
ููุงู ุฃูู ุจูููููุฉู ุงุงู ุฑูู ุฑุณููู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุชูุฌููุฒููุ ูุงูุช ูุนู ูุชุฌููุฒ!
โก๏ธ Kemudian (Abu Bakar) bertanya, wahai anak (perempuan), apakah engkau diperintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam untuk menyiagakan (keperluan ekspedis)-nya? (Aisyah) menjawab, betul, (engkau, ayah) sebaiknya juga bersiap-siaga!
โ ๏ธ Demikian pembicaraan antara ayah dan anak yang sama-sama menempatkan perjuangan di jalan Allah Ta’ala sebagai prioritas tertinggi. Tidak kita temukan kekesalan, kebencian, atau kemarahan dalam rumah tangga para mujahid perihal perjuangan.
ูุงู ูุฃูู ุชูุฑููููู ูุฑูุฏุ ูุงูุช (ูุง) ูุงููู ู ุง ุฃุฏุฑู
โก๏ธ (Abu Bakar) bertanya, apakah engkau melihat (mengetahui) kemana (Rasulullah) hendak berangkat? (Aisyah) menjawab, tidak, demi Allah aku tidak tahu.
โ ๏ธ Dalam standar operasi intelijen, setiap orang hanya perlu tahu sebatas yang ia perlu ketahui saja. Bahkan kepada keluarga sekalipun. Rasulullah Shallallahu ‘alayhi wa Sallam telah menerapkan prinsip kehati-hatian bahkan kepada isterinya sendiri. Tidak patut, bagi para isteri pejuang untuk mencari-cari tahu tentang detil operasi militer. Karena informasi yang amat berharga tersebut dapat bocor ke tangan lawan, dari percapakan santai, tanpa dia sadari.
Agung Waspodo, demikianlah pagi ini ia meresapi betapa benar-benar telah ada pada diri Nabi Muhammad ShalalLaahu ‘alayhi wa Sallam ini segala contoh kebaikan yang diperlukan setiap muslim. Masih dalam suasana menjelang Maulid Nabi, ShalalLaahu’ alayhi wa Sallam.
Depok, 11 Rabi’ul-Awwal 1440 Hijriyah
๐๐๐บ๐๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130






