๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐น
๐ Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A.
ู ู ุณู ุน ุจุฃุฐูู ุตุงุฑ ุญุงููุงุ ูู ู ุฃุตุบู ุจููุจู ูุงู ูุงุนูุงุ ูู ู ูุนุธ ุจูุนููู ูุงู ูุงุฏูุง.
“Orang yang mendengar (hanya) dengan telinganya akan jadi pencerita, orang yang menyimak dengan hatinya akan jadi orang yang mengerti, dan orang yang menasehati dengan perbuatannya akan jadi petunjuk.” (Imam Syafi’i)
Mendengarlah dengan hati, karena jika kita hanya menggunakan telinga, bisa jadi informasi itu hanya masuk telinga kanan lalu keluar ke telinga kiri, bahkan ada yang lebih parah bahwa nasihat itu tidak bisa masuk ke telinga sama sekali.
Belajarlah untuk mendengar sebelum engkau belajar untuk berbicara, karenanya Allah hadiahkan untukmu dua telinga dan satu mulut agar engkau lebih banyak mendengar daripada berbicara.
Ada dua cara agar kita sukses dalam belajar, yaitu mendengarkan dan merenungkan. Allah mensifati penduduk neraka sebagai orang-orang bodoh karena mereka tidak mau mendengar.
Allah Taโala berfirman,
“ููููุงูููุง ูููู ูููููุง ููุณูู ูุนู ุฃููู ููุนููููู ู ูุง ูููููุง ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุณููุนููุฑู ููุงุนูุชูุฑููููุง ุจูุฐูููุจูููู ู ููุณูุญูููุง ููุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุณููุนููุฑู”
“Dan mereka berkata: ‘Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.’ Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. Al-Mulk: 10-11).
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Mereka tidak mendapatkan ilmu karena tidak mendengar dan tidak memikirkan. Mendengar dan memikirkan adalah dua asal pokok dari mendapatkan ilmu.” (Miftah Daar As-Saโadah, 1:242).
Sebaik-baik nasihat adalah keteladanan; satu contoh lebih baik dari seribu kata-kata, karenanya bahasa perbuatan lebih baik dari bahasa lisan. Ibnul Qayyim berkata,
“ูููุง ุฅุฐุง ุงุดุชุฏ ุจูุง ุงูุฎูู ูุณุงุกุช ู ูุง ุงูุธููู ูุถุงูุช ุจูุง ุงูุฃุฑุถ ุฃุชููุงูุ ูู ุง ูู ุฅูุง ุฃู ูุฑุงู ููุณู ุน ููุงู ู ููุฐูุจ ุฐูู ููู ูููููุจ ุงูุดุฑุงุญุงู ูููุฉ ูููููุงู ูุทู ุฃูููุฉ”
“Kami (murid-murid Ibnu Taimiyyah) jika ditimpa perasaan takut yang berlebihan, timbul dalam diri kami prasangka-prasangka buruk atau (ketika kami merasakan) kesempitan hidup, maka kami mendatangi beliau, dengan hanya memandang beliau dan mendengarkan ucapan beliau, hilang semua kegundahan yang kami rasakan dan berganti dengan perasaan lapang, tegar, yakin, dan tenang.”
Ini adalah buah dari guru yang mengamalkan ilmunya, sehingga hanya dengan memandangnya, murid seperti mendapatkan nasihat dan semangat baru yang bisa merubah kehidupannya.
Mari dengarkan ilmu dengan telinga dan resapi dengan hati, kemudian amalkan agar dia menjadi cahaya kehidupan yang menerangi langkah kita.
๐๐๐บ๐๐๐บ๐๐
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow Media Sosial MANIS :
IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
FB: http://fb.com/majelismanis
TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







