Pertanyaan
السلام عليكم ورحمة الله وبركاتة
Ustadz…
Izin bertanya.
1.Apa hukumnya penghasilan yang didapat dari pertambangan ilegal, misalnya pengeboran minyak ilegal? Apakah sudah ada tinjauannya dari ulama kontemporer?
2.Apakah hasil dari usaha tersebut boleh dikenakan zakat bila sudah cukup nishab dan haul?
3.Apakah boleh masjid atau seseorang menerima sumbangan/infak dari orang yang kita tahu penghasilannya hanya dari sumber tersebut?
Jazakallah khoiron katsir Ustadz🙏
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃
Jawaban
Ustadz : Farid Nu’man Hasan
وعليكم السلام ورحمة الله وبركاتة
1.Jika ilegal, tentu terlarang baik menurut hukum agama dan negara.
Tentu penghasilan yang diperolehnya juga diharamkan, karena diperoleh dengan cara yang batil. (Lihat An Nisa: 29-30)
2 dan 3. Membayar zakat dengan uang haram, tidaklah sah.
Nabi ﷺ bersabda:
ان الله طيب لا يقبل الا طيبا
Sesungguhnya Allah itu baik dan tidak akan menerima kecuali dari yang baik-baik. (HR. Muslim)
Imam An Nawawi mengatakan:
وَفِيهِ الْحَثُّ عَلَى الْإِنْفَاقِ مِنَ الْحَلَالِ وَالنَّهْيُ عَنِ الْإِنْفَاقِ مِنْ غَيْرِهِ
Pada hadits ini terdapat dorongan untuk berinfak dari harta yang halal dan larangan dari selainnya. (Syarh Shahih Muslim, 8/100)
Kenapa dilarang? Karena itu uang kotor dan diperoleh dari cara yang kotor.
Syaikh Nuh Ali Salman, mufti Jordan di masanya, mengatakan:
إذا كسب مالاً بطريقة غير مشروعة كأن وضع ماله في بنك ربويٍّ وأخذ الربا فهذا أيضاً -المال الذي في يده- ليس له ولم يملكه فلا تجب فيه الزكاة، لكن لو أخرج مقدار الزكاة فهذا لا يُسمّى زكاة بل هو إبراء لذمته مما وجب فيها، لأنه لا يستطيع ردّ المال إلى مالكه الأصليّ وعندئذٍ يُسمَّى هذا المال بالمال الضائع يتصدَّق به على الفقراء والمساكين، أما لو كان الربا مأخوذاً من شخص مُعيَّن فهذا كالمال المغصوب يجب ردُّه إلى صاحبه ولا تُخرَج منه الزكاة
Jika seseorang memperoleh hartanya dari cara yang tidak sesuai syariat, seperti orang yang menyimpan di bank ribawi, lalu dia mengambil ribanya -maka harta ini juga- yang ada ditangannya itu sebenarnya BUKANLAH MILIK DIA, maka tidak wajib zakat atasnya. Tapi, seandainya dia mengeluarkan hartanya seukuran zakat maka itu tidaklah dinamakan zakat, itu sekedar gugur kewajiban atas harta yang ada dalam tanggungannya.
Sebab, dia sendiri tidak mampu mengembalikan riba itu ke pemilik aslinya, oleh karena itu harta ini lebih dinamakan harta buangan yang disedekahkan kepada orang fakir dan miskin saja. Jika riba diambil dari seseorang individu, maka ini sama seperti harta rampasan, wajib baginya mengembalikan dan tidak wajib zakat. (Fatwa No. 2288)
Demikian. Wallahu a’lam
🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
Follow Media Sosial MANIS :
IG : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
FB: http://fb.com/majelismanis
TikTok https://www.tiktok.com/@majelis_manis_
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Iman Islam
No Rek BSI : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287891088812







