KAMU MENANGIS UNTUK APA?

0
52

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Pemateri: Ustadz Satria Hadi Lubis

Semakin berumur, kita semakin takut akan datangnya kematian. Ini hal umum dan lumrah saja. Justru yang paling tidak umum dan mengerikan itu, adalah tatkala seseorang semakin berumur semakin lupa diri. Hati belum tunduk, jiwa semakin ingkar, lupa bahwa sebentar lagi ia akan tiada.

Oleh karena itu agar selalu ingat kematian yang memutuskan segala asa, maka sering-seringlah menangis di malam hari, saat suasana sunyi sepi, karena takut kepada Allah Azza wa Jalla. Biarkan orang banyak melihat kita selalu ceria, tapi yakinkan kepada Allah bahwa kita takut kepada neraka-Nya.

Biarkan orang menganggap kita ceriwis, namun Allah Maha Tahu, kita termasuk orang yang karena takut,! kepada-Nya banyak menangis. Biarkan orang lain tidak tahu bahwa kita sedang berusaha menjadi orang yang kembali ke jalan-Nya dengan menangis, bertaubat dan memohon ampun.

“Mereka itu adalah orang-orang yang bertaubat, beribadah, memuji (Allah), mengembara (demi ilmu dan agama),rukuk, sujud, menyuruh berbuat makruf dan mencegah dari yang mungkar dan yang memelihara hukum-hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang yang beriman.” (At Taubah:112)

Itulah sunnah para sahabat dan para ulama seperti yang disebutkan dalam banyak kisah.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menangis saat sakitnya (menjelang kematian). Maka ditanyakan kepadanya:

“Apa yang membuatmu menangis?” Beliau pun menjawab: “Aku tidak menangisi dunia kalian (yang akan kutinggalkan). Tapi aku menangisi jauhnya perjalananku sedangkan bekalku teramat sedikit. Aku menjalani sore hari di sebuah tanah yang tinggi sedangkan tempat jatuhnya antara surga atau neraka dan aku tidak tahu manakah di antara keduanya yang akan diberikan kepadaku?”

Mu’adz radhiyallahu ‘anhu pernah menangis tersedu-sedu. Ditanyakan kepadanya:

“Apa yang membuatmu menangis?” Beliau menjawab:

“Karena Allah ‘Azza wa Jalla hanya mencabut dua jenis nyawa. Yang satu akan masuk surga dan satunya lagi akan masuk ke dalam neraka. Sedang aku tidak mengetahui akan termasuk golongan yang manakah aku di antara kedua golongan itu ?”

Ulama Tabi’in Al-Hasan Al-Bashri juga pernah menangis, dan ditanyakan kepadanya:

“Apa yang membuatmu menangis?” Maka ia pun menjawab: “Aku khawatir besok Allah akan melemparkan diriku ke dalam neraka, dan Dia pun tidak lagi memperdulikanku.”

Salah satu keutamaan menangis diterangkan dalam Hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam:

“Tidak akan masuk neraka, seseorang yang menangis karena takut kepada Allah.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad, An-Nasai)

Jadi banyaklah menangis dalam kesendirian karena takut kepada Allah.

Bukan malah suka mengeluh dan menangis karena disakiti orang lain, kehilangan harta benda, jabatan atau seseorang. Tapi di sisi lain jarang menangis bahkan tak pernah menangis karena tidak takut kepada Allah. Lupa diri mengejar obsesi duniawi. Air matanya mengering hidupnya garing.

“Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan” (At Taubah : 82)

Ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa hidup di dunia itu sebentar, maka hendaklah mereka tertawa sesukanya di dalamnya. Apabila hidup di dunia telah habis dan mereka menghadap kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka mereka akan mulai tangisannya yang tidak pernah berhenti untuk selama-lamanya.

Hal yang sama telah dikatakan oleh Abu Razin, Al-Hasan, Qatadah, Ar-Rabi’ ibnu Khasyam, Aun Al-Uqaili, dan Zaid ibnu Aslam.

قَالَ الْحَافِظُ أَبُو يَعْلَى الْمَوْصِلِيُّ: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الصَّمَدِ بْنِ أَبِي خِدَاشٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ حُمَيْدٍ عَنِ ابْنِ الْمُبَارَكِ، عَنْ عِمْرَانَ بْنِ زَيْدٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ الرَّقاشي، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: “يَا أَيُّهَا النَّاسُ، ابْكُوا، فَإِنْ لَمْ تَبْكُوا فَتَبَاكَوْا، فَإِنَّ أَهْلَ النَّارِ يَبْكُونَ حَتَّى تَسِيلَ دُمُوعُهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ كَأَنَّهَا جَدَاوِلُ، حَتَّى تَنْقَطِعَ الدُّمُوعُ فَتَسِيلَ الدِّمَاءُ فَتَقَرَّحُ الْعُيُونُ. فَلَوْ أَنَّ سُفُنًا أُزْجِيَتْ فِيهَا لَجرَت

Al-Hafiz Abu Ya’la Al-Mausuli mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abdus Samad ibnu Abu Khaddasy, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Jubair, dari Ibnul Mubarak, dari Imran ibnu Zaid; telah menceritakan kepada kami Yazid Ar-Raqqasyi, dari Anas ibnu Malik yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

“Hai manusia, menangislah kalian. Jika kalian tidak dapat menangis, maka berpura-pura menangislah, karena sesungguhnya peng­huni neraka itu akan terus menangis hingga air mata mereka mengalir ke wajahnya bagaikan air pancuran. Bila air mata mereka habis, maka yang mengalir adalah darah, dan mata mereka bernanah. Seandainya perahu-perahu dilayarkan pada air mata mereka, niscaya akan dapat berlayar, karena banyaknya air mata mereka seperti lautan.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here