NILAI KITA DITENTUKAN DI BAGIAN AKHIR

0
188

๐ŸŒนโ˜˜๏ธ๐Ÿชทโ˜˜๏ธ๐ŸŒนโ˜˜๏ธ๐Ÿชท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Cahyadi Takariawan

โ€ุงู„ุนู…ุฑ ุจุขุฎุฑู‡ุŒ ูˆุงู„ุนู…ู„ ุจุฎุงุชู…ุชู‡ุŒ ูˆู…ู† ุฃุณุงุก ููŠ ุขุฎุฑ ุนู…ุฑู‡ุ› ู„ู‚ูŠ ุฑุจู‡ ุจุฐู„ูƒ ุงู„ูˆุฌู‡

โ€œUmur ditentukan oleh akhirnya, dan amal ditentukan oleh penutupnya. Barangsiapa yang berbuat buruk di akhir umurnya, maka dia akan berjumpa Rabbnya dengan bentuk seperti ituโ€ โ€“Ibnul Qayyim Aljauzi.

Kita semua meyakini, betapa pentingnya niat yang benar dalam setiap memulai amal. Jika kita berbuat kebaikan disertai niat yang ikhlas karena Allah, amal perbuatan tersebut bernilai ibadah yang berbalas pahala berlipat. Namun jika niatnya salah โ€“misalnya karena ingin mendapat sanjungan semata-mata, maka nilai amal tersebut telah rusak.

Awal adalah hal yang sangat penting untuk menentukan nilai sebuah amal, apakah bernilai ibadah atau โ€˜adah (kebiasaan hidup) semata-mata. Maka luruskan niat agar semua perbuatan baik kita selalu menjadi ibadah yang mendapatkan pahala dari Allah.

Namun, ternyata dalam sepanjang rentang kehidupan manusia, nilai dirinya justru ditentukan di bagian akhir. Kisah berikut menjadi pelajaran sangat penting bagi kita semua.

Seorang prajurit yang turut berperang dalam barisan pasukan Islam dengan gagah berani, ternyata ia tidak mencapai husnul khatimah. Ia justru menjadi calon penghuni neraka.

ุนูŽู†ู’ ุณูŽู‡ู’ู„ู ุจู’ู†ู ุณูŽุนู’ุฏู ุงู„ุณู‘ูŽุงุนูุฏูู‰ู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุธูŽุฑูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู‘ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุฌูู„ู ูŠูู‚ูŽุงุชูู„ู ุงู„ู’ู…ูุดู’ุฑููƒููŠู†ูŽ ุŒ ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู†ูŽ ุบูŽู†ูŽุงุกู‹ ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ู’ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ยซ ู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุญูŽุจู‘ูŽ ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฑูŽุฌูู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู’ ุฅูู„ูŽู‰ ู‡ูŽุฐูŽุง ยป . ููŽุชูŽุจูุนูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ููŽู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฒูŽู„ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฌูุฑูุญูŽ ุŒ ููŽุงุณู’ุชูŽุนู’ุฌูŽู„ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุชูŽ . ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุจูุฐูุจูŽุงุจูŽุฉู ุณูŽูŠู’ููู‡ู ุŒ ููŽูˆูŽุถูŽุนูŽู‡ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุซูŽุฏู’ูŠูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ููŽุชูŽุญูŽุงู…ูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุŒ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ู…ูู†ู’ ุจูŽูŠู’ู†ู ูƒูŽุชูููŽูŠู’ู‡ู . ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจูู‰ู‘ู โ€“ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… โ€“ ยซ ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุจู’ุฏูŽ ู„ูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู„ูŽู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ุŒ ูˆูŽูŠูŽุนู’ู…ูŽู„ู ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽุฑูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุนูŽู…ูŽู„ูŽ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู ูˆูŽู‡ู’ูˆูŽ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู‡ู’ู„ู ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ูู‡ูŽุง ยป

Sahl bin Saโ€™ad As-Saโ€™idi berkata bahwa Nabi saw pernah melihat ada yang membunuh orang-orang musyrik dan ia merupakan salah seorang prajurit muslimin yang gagah berani.

Namun beliau saw justru menyatakan, โ€œSiapa yang ingin melihat seorang penduduk neraka, silakan lihat orang ini.โ€

Seseorang segera mengikuti orang tersebut, dan terus diikuti hingga prajurit tadi terluka dan ingin segera mati (karena tidak kuat menahan sakit).

Serta merta, prajurit itu mengambil ujung pedangnya dan ia letakkan di dadanya, lantas ia hunjamkan hingga menembus di antara kedua lengannya.

Selanjutnya Nabi saw bersabda, โ€œSungguh ada seorang hamba yang menurut pandangan orang banyak mengamalkan amalan penghuni surga, namun berakhir menjadi penghuni neraka. Sebaliknya ada seorang hamba yang menurut pandangan orang melakukan amalan-amalan penduduk neraka, namun berakhir dengan menjadi penghuni surga. Sungguh amalan itu dilihat dari akhirnyaโ€ (HR. Bukhari, no. 6493).

Hadits di atas menceritakan kondisi seseorang yang buruk diakhir hayatnya, padahal ia adalah seorang prajurit yang berperang dengan gagah berani.

Sangat disayangkan, di akhir hayatnya ia justru melakukan perbuatan yang tercela hingga meninggal dunia. Akhir hidup seperti inilah yang menjadi nilai dirinya. Dalam hadits lain Nabi saw bersabda,

ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุจูุงู„ู’ุฎูŽูˆูŽุงุชููŠู…ู

โ€œSesungguhnya setiap amalan tergantung pada akhirnyaโ€ (HR. Bukhari no. 6607).

Allahu’alam Bishowwab

๐ŸŒนโ˜˜๏ธ๐Ÿชทโ˜˜๏ธ๐ŸŒนโ˜˜๏ธ๐Ÿชท๐ŸŒน


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here