Menjadi Muslim yang Kuat Pendirian

0
175

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

๐Ÿ“ Khutbah Jum’at: Ustadz Achmad Dahlan, Lc, MA (IKADI DIY

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู’ ุฌูŽุนูŽู„ูŽู†ุง ู„ูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ูŽ ุฏููŠู’ู†ู‹ุงุŒ ูˆูŽู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏุงู‹ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ู‹ุงุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ ู‚ูŽุงุฆูุฏู‹ุง ูˆูŽุฏูŽู„ููŠู’ู„ู‹ุง.
ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ูŽุง ุงูู„ูŽู‡ูŽ ุงูู„ู‘ูŽุง ุงู„ู„ู‡ ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ูŽุง ุดูŽุฑููŠู’ูƒูŽ ู„ูŽู‡ุŒ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ุนูุฒู‘ู‹ุง ูˆูŽุฌูŽู„ูŽุงู„ู‹ุงุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู’ู„ูู‡ูุŒ ุชูŽุฑูŽุจู‘ูŽุนูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ู‹ุง ูˆูŽุฒูŽุนููŠู’ู…ู‹ุง.
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุญูŽุจููŠู’ุจูู†ูŽุง ูˆูŽุดูŽูููŠู’ุนูู†ูŽุง ูˆูŽู‚ูุฑู‘ูŽุฉู ุฃูŽุนู’ูŠูู†ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุฃูŽุนู’ุธูŽู…ู ุงู„ู’ุจูŽุดูŽุฑููŠู‘ูŽุฉู ุดูŽุฃู’ูˆู‹ุง ูˆูŽุดูŽุฃู’ู†ู‹ุงุŒ ุŒ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ูู‡ู ูˆูŽุตูŽุญู’ุจูู‡ู ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ุณูŽุงุฑูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ู†ูŽู‡ู’ุฌูู‡ู ู…ูุณู’ู„ูู…ู‹ุง ูˆูŽู…ูุทููŠู’ุนู‹ุง.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆู’ุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุชูู‚ูŽุงุชูู‡ู ูˆูŽู„ูŽุงุชูŽู…ููˆู’ุชูู†ู‘ูŽ ุงูู„ู‘ูŽุง ูˆูŽุฃูŽู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ. ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰: ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจูุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูŠู’ุทูŽุงู†ู ุงู„ุฑู‘ูŽุฌููŠู’ู…ู: ยซูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุจู’ุชูŽุบู ุบูŽูŠู’ุฑูŽ ุงู„ู’ุฅูุณู’ู„ูŽุงู…ู ุฏููŠู†ู‹ุง ููŽู„ูŽู†ู’ ูŠูู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽยป

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Kita hidup di zaman dimana media sosial menjadi faktor yang sangat besar mempengaruhi kehidupan masyarakat. Isu apapun yang terjadi di masyarakat, selalu menjadi perbincangan yang sengit di dunia maya melalui media sosial. Pada gilirannya, interaksi antar masyarakat di dunia nyata juga sangat dipengaruhi dengan interaksi mereka di dunia maya.

Di media sosial, siapapun bisa berbicara dan menyampaikan pendapat. Tanpa memandang apakah dia mempunyai gelar akademik atau tidak. Tanpa melihat apakah dia mempunyai otoritas dan kredibilitas untuk berbicara dalam masalah tersebut atau tidak. Semua orang bebas menyampaikan ide, gagasan dan pikirannya.

Dari satu sisi, hal ini merupakan perkembangan yang baik dan kemajuan dalam bidang hak asasi manusia. Dimana setiap orang mempunyai peluang yang sama untuk mengaktualisasikan diri, tanpa ada sekat-sekat birokrasi, status sosial, jabatan dan sejenisnya. Tapi dari sisi lain, tidak dapat dipungkiri bahwa ada dampak negatif yang cukup besar dari fenomena ini. Yaitu menjadi kaburnya batas yang memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. Bahkan seringkali, kebenaran dianggap kebatilan dan kebatilan dipromosikan sebagai kebenaran. Karena hukum yang berlaku di media sosial adalah siapa yang paling mampu mengangkat opini dan meraih sebanyak-banyak dukungan akan menjadi pihak yang dianggap benar. Atau minimal disangka sebagai sebuah kebenaran oleh orang-orang yang awam dan tidak mempunyai pemahaman yang dalam masalah yang diperbincangkan.

Barangkali inilah yang pernah diprediksi oleh Rasulullah Saw. dalam hadisnya:

ุณูŽูŠูŽุฃู’ุชููŠ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุณูŽู†ูŽูˆูŽุงุชูŒ ุฎูŽุฏู‘ูŽุงุนูŽุงุชุŒ ูŠูุตูŽุฏู‘ูŽู‚ู ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ู’ูƒูŽุงุฐูุจูุŒ ูˆูŽูŠููƒูŽุฐู‘ูŽุจู ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ุตู‘ูŽุงุฏูู‚ูุŒ ูˆูŽูŠูุคู’ุชูŽู…ูŽู†ู ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฎูŽุงุฆูู†ูุŒ ูˆูŽูŠูุฎูŽูˆู‘ูŽู†ู ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ู’ุฃูŽู…ููŠู†ูุŒ ูˆูŽูŠูŽู†ู’ุทูู‚ู ูููŠู‡ูŽุง ุงู„ุฑู‘ููˆูŽูŠู’ุจูุถูŽุฉ. ู‚ููŠู„ูŽ: ูˆูŽู…ูŽุง ุงู„ุฑู‘ููˆูŽูŠู’ุจูุถูŽุฉุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ุงู„ุฑู‘ูŽุฌูู„ู ุงู„ุชู‘ูŽุงููู‡ู ูููŠ ุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ู’ุนูŽุงู…ู‘ูŽุฉู

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara. โ€Ada yang bertanya,โ€œ Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?โ€. Beliau menjawab, โ€œOrang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.โ€ (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani)

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dalam situasi dan kondisi zaman yang seperti ini, maka sebagai seorang Muslim, ada hal-hal yang harus kita perkuat dalam kaitan dengan status kita sebagai seorang Muslim:

1. Kita dituntut untuk menjadi seorang Muslim yang lebih cerdas yang tidak mudah diombang-ambingkan oleh isu yang ditebar berbagai pihak. Kita harus menjadi Muslim yang lebih memahami agama yang kita yakini sebagai sumber aturan yang menata hidup kita. Dan tidak ada jalan untuk meraih hal itu kecuali terus mempelajari agama ini dengan baik. Terus memperdalam dan menguatkan ke-Islaman kita dengan belajar kepada guru-guru yang kita percayai.

Dengan rajin menghadiri majlis-majlis ilmu baik secara daring maupun secara luring. Karena seorang Muslim yang mempunyai kedalaman pemahaman tidak akan mudah ditipu dengan propaganda-propaganda palsu. Tidak akan mudah terperdaya dengan narasi-narasi yang tampak benar, namun sebenarnya bertentangan dengan syariat dan hukum Allah Swt. Rasulullah bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ูŠูุฑูุฏู’ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจูู‡ู ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ูŠูููŽู‚ู‘ูู‡ู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู

“Barang siapa yang Allah inginkan menjadi seorang yang baik, maka Allah akan jadikan ia orang yang memahami agama.” (Muttafaq โ€˜Alaih)

Hadits ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa pemahaman yang dalam terhadap agama akan mampu menjadikan seorang Muslim menjadi baik. Ia menjadi baik, karena setiap ucapan dan tindakannya selalu berlandaskan hukum Allah. Ia tidak mudah ditipu dan dibuat ragu-ragu. Karena ia mempunyai pegangan berupa Al-Qurโ€™an dan Sunnah Rasul yang menjadi rujukan dalam setiap permasalahan yang dihadapinya. Pada gilirannya, ia akan mempunyai pendirian yang kuat dan tidak asal mengikuti. Ini sesuai dengan nasihat Rasulullah kepada setiap Muslim. Beliau melarang kita menjadi orang yang ikut-ikutan. Artinya, kita dituntut untuk selalu mempunyai pendirian yang kuat dan bisa mempertahankan idealisme yang kita yakini. Sabda Rasululah Saw.,

ู„ูŽุง ุชูŽูƒููˆู†ููˆุง ุฅูู…ู‘ูŽุนูŽุฉู‹ ุชูŽู‚ููˆู„ููˆู†ูŽ ุฅูู†ู’ ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ุฃูŽุญู’ุณูŽู†ู‘ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ุธูŽู„ูŽู…ููˆุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูˆูŽุทู‘ูู†ููˆุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽูƒูู…ู’

“Janganlah kalian menjadi orang yang ikut-ikutan. Yaitu mereka yang berkata, โ€˜Jika orang-orang berbuat baik, maka kami ikut berbuat baik, jika mereka zalim, maka kami juga akan menzalimi merekaโ€™. Tapi teguhkan diri kalian.” (HR. At-Tirmizi)

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

3. Sebagai seorang Muslim, maka sudah seharusnya kita menjadikan syariat Islam sebagai barometer untuk menilai segala sesuatu. Kita menilai sesuatu itu baik, jika Allah dan Rasul-Nya menganggapnya baik. Dan sebaliknya, kita menilai sesuatu itu buruk, jika itu dianggap buruk oleh Allah dan Rasul-Nya. Bahkan seandainya seluruh dunia menganggap suatu hal sebagai kebaikan, tapi Allah Swt. dan Rasulullah Saw. mengganggapnya sebagai keburukan, maka kita tetap akan katakan bahwa itu adalah buruk. Dengan menjadikan hukum Allah sebagai barometer dalam menilai sesuatu, sebagai komunitas umat Islam, kita akan pandangan yang sama. Dan yang lebih penting lagi, kita tidak mudah mengikuti dan meramaikan hal-hal yang bertentangan dengan syariat, hanya karena sedang menjadi tren dan diikuti oleh orang banyak.

Sebagai contoh, jika saat ini manusia selalu memuja-muja harta dan kekayaan, serta memamerkannya di media-media sosial, sebagai seorang Muslim kita mempunyai sikap yang jelas. Bahwa harta bagi manusia bukanlah penentu statusnya di sisi Allah Taโ€™ala. Orang dinilai baik oleh Allah bukan karena puluhan mobil mewah yang dimilikinya. Bukan juga karena milyaran uang yang dikumpulkannya. Tidak juga karena kepemilikannya terhadap berbagai perusahaan yang beromzet triliyunan. Nilai manusia di sisi Allah hanyalah karena ketakwaannya. Allah berfirman,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽูƒูู…ู’ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุฃูŽุชู’ู‚ูŽุงูƒูู…ู’

“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah adalah mereka yang paling bertakwa. (QS. Al-Hujurat: 13)

Demikian juga, ketika orang-orang memuja paras dan rupa yang cantik dan tampan, dan berlomba-lomba untuk memiliki penampilan yang sempurna, hingga melakukan hal-hal yang dilarang oleh syariat dengan merubah ciptaan Allah melalui operasi plastik, kita sebagai seorang Muslim juga mempunyai pandangan yang jelas tentang hal ini. Bahwa kita tidak akan masuk surga hanya karena penampilan dan rupa kita. Bahwa Allah Taโ€™ala tidak melihat kecantikan yang tampak dari luar, tapi melihat apa yang ada dalam hati kita. Sabda Rasulullah Saw.,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุง ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ุฃูŽุฌู’ุณูŽุงุฏููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุตููˆูŽุฑููƒูู…ู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู†ู’ ูŠูŽู†ู’ุธูุฑู ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูู„ููˆุจููƒูู…ู’

“Sesungguhnya Allah tidak meliat kepada fisik dan rupa kalian, tapi melihat kepada hati kalian. (HR. Muslim)

Maka Rasulullah mengajarkan kepada kita, agar tidak menilai seseorang dari paras dan rupanya. Karena bisa jadi secara fisik ia tidak sempurna, akan tetapi sebagai seorang hamba yang bertakwa, ia sempurna disisi Allah. Dan sebaliknya, mungkin seserang tampak luar biasa dengan penampilannya, namun di sisi Allah ia tidak ada nilainya sama sekali.
Dalam sebuah hadis diceritakan,

ุฃูŽู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุนูŽุจู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ู…ูŽุณู’ุนููˆู’ุฏู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุตู’ุนูŽุฏูŽ ุดูŽุฌูŽุฑูŽุฉู‹ ููŽูŠูŽุฃู’ุชููŠู’ู‡ู ุจูุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุŒ ููŽู†ูŽุธูŽุฑูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุญูู…ููˆู’ุดูŽุฉู ุณูŽุงู‚ูŽูŠู’ู‡ู ููŽุถูŽุญููƒููˆู’ุง ุŒ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ยซ ู…ูŽุง ูŠูุถู’ุญููƒููƒูู…ู’ุŸ ู„ูŽุฑูุฌู’ู„ูู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽุฒู‘ูŽ ูˆูŽุฌูŽู„ู‘ูŽ ููŠู ุงู„ู’ู…ููŠู’ุฒูŽุงู†ู ุฃูŽุซู’ู‚ูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุฃูุญูุฏยป

“Rasulullah Saw. menyuruh Abdullah bin Masโ€™ud untuk naik ke atas sebuah pohon dan mengambilkan sesuatu untuk beliau. Para shahabat kemudian melihat betis Abdullah bin Masโ€™ud yang sangat kecil. Merekapun menertawakannya. Maka Nabi Saw. bersabda: Apa yang membuat kalian tertawa? Demi Allah, sungguh kakinya dalam timbangan Allah, lebih berat dari gunung Uhud.” (HR. Ibn Abi Ashim dalam Al-Ahad dan Al-Matsani)

Demikianlah Rasulullah mengajarkan kita untuk menilai sesuatu dari kaca mata Allah, bukan dari kaca mata kebanyakan orang.

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah,

Oleh karena itu, marilah kita semua lebih memahami kembali ajaran Islam. Mari lebih bersemangat untuk menjadi Muslim yang paham dengan ajaran yang dianutnya. Mari terus rajin mendatangi majlis ilmu dan belajar tentang hukum-hukum Islam. Dan sesudahnya, mari kita jadikan Islam kita sebagai panduan dalam menilai dan memutuskan setiap masalah.

ุจูŽุงุฑูŽูƒูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู„ููŠู’ ูˆูŽู„ูŽูƒูู…ู’ ููŠ ุงู’ู„ู‚ูุฑู’ุขู†ู ุงู’ู„ุนูŽุธููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽู†ูŽููŽุนูŽู†ููŠ ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุขูŠูŽุงุชู ูˆูŽุงู„ุฐู‘ููƒู’ุฑู ุงู„ู’ุญูŽูƒููŠู’ู…ูุŒ ูˆูŽุชูŽู‚ูŽุจู‘ูŽู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ู…ูู†ู‘ูŽุง ูˆูŽู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ุชูู„ุงูŽูˆูŽุชูŽู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู‡ููˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ููŠู’ุนู ุงู„ุนูŽู„ููŠู’ู…ู

Khutbah Kedua

ุงูŽู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ู„ู‡ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุญู’ุณูŽุงู†ูู‡ูุŒ ูˆูŽุงู„ุดู‘ููƒู’ุฑู ู„ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุชูŽูˆู’ูููŠู’ู‚ูู‡ู ูˆูŽุงู…ู’ุชูู†ูŽุงู†ูู‡ุŒ ูˆูŽุฃูŽุดู‡ูŽุฏู ุฃูŽู† ู„ุง ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู
ูˆูŽุญู’ุฏูŽู‡ู ู„ุง ุดูŽุฑููŠูƒูŽ ู„ูŽู‡ู ุชูŽุนู’ุธููŠู’ู…ู‹ุง ู„ูุดูŽุฃู’ู†ูู‡ุŒ ูˆุฃูŽุดู‡ุฏู ุฃู†ู‘ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŽู†ูŽุง ู…ูุญู…ู‘ูŽุฏู‹ุง ุนูŽุจุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุนููŠ ุฅูู„ู‰ ุฑูุถู’ูˆูŽุงู†ูู‡.
ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏูุ›
ููŽูŠูŽุง ุนูุจูŽุงุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ุŒ ุงูุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‡ูŽ ุญูŽู‚ู‘ูŽ ุงู„ุชู‘ูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ุŒ ูˆูŽุฃูŽุทููŠู’ุนููˆู’ู‡ู ูููŠ ุงู„ุณู‘ูุฑู‘ู ูˆูŽุงู„ู†ู‘ูŽุฌู’ูˆูŽู‰.
ุซูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ููˆุง ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู‡ูŽุงุฏููŠ ุงู„ู’ุจูŽุดููŠู’ุฑุŒ ูˆูŽุงู„ุณู‘ูุฑูŽุงุฌู ุงู„ู’ู…ูู†ููŠู’ุฑุŒ ู†ูŽุจููŠู‘ูู†ูŽุง ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุตูŽุงุญูุจู ุงู„ู’ููŽุถู’ู„ู ุงู„ู’ูƒูŽุจููŠู’ุฑ. ููŽู‚ูŽุฏู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุชูŽุนูŽุงู„ูŽู‰ ูููŠ ูƒูุชูŽุงุจูู‡ู: ยซุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ูˆูŽู…ูŽู„ูŽุงุฆููƒูŽุชูŽู‡ู ูŠูุตูŽู„ู‘ููˆู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ูŠูŽุง ุฃูŽูŠู‘ูู‡ูŽุง ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ุขู…ูŽู†ููˆุง ุตูŽู„ู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ุงู‹ยป
ุงูŽู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ู ุนูŽู„ูŽู‰ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ูƒูŽู…ุงูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุขู„ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุฅู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽู…ููŠู’ุฏูŒ ู…ูŽู€ุฌููŠู’ุฏุŒ ูˆูŽุงุฑู’ุถูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ู€ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ุŒ ุฃูŽุจููŠู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑูŽ ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ ูˆูŽุนูŽู„ููŠู‘ุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุฃูŽุฌู’ู…ูŽุนูŽูŠู’ู†ุŒ ูˆูŽุนูŽู†ู‘ูŽุง ู…ูŽุนูŽู‡ูู…ู’ ุจูู…ูŽู†ู€ู‘ููƒูŽ ูˆูŽูƒูŽุฑูู…ููƒูŽ ูŠูŽุง ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽูƒู’ุฑูŽู…ููŠู’ู†.
ุงูŽู„ู„ู‡ูู…ู‘ูŽ ุงุบู’ููุฑู’ ู„ูู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุงุชูุŒ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ููŠู’ู†ูŽ ูˆูŽุงู’ู„ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุงุชูุŒ ุงู’ู„ุฃูŽุญู’ูŠุขุกู ู…ูู†ู’ู‡ูู…ู’ ูˆูŽุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ูˆูŽุงุชูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽูƒูŽ ุณูŽู…ููŠู’ุนูŒ ู‚ูŽุฑููŠู’ุจูŒ ู…ูุฌููŠู’ุจู ุงู„ุฏู‘ูŽุนูŽูˆูŽุงุชุŒ ูˆูŽูŠูŽุง ู‚ูŽุงุถููŠูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุงุช.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุนููˆุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุจูŽุฑูŽุตู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูู†ููˆู†ู ูˆูŽุงู„ู’ุฌูุฐูŽุงู…ู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุณูŽูŠู‘ูุก ุงู„ู’ุฃูŽุณู’ู‚ูŽุงู…ู.
ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ุนูŽูู’ูˆูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงูููŠูŽุฉุŒ ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุนูŽุงููŽุงุฉู ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฆูู…ูŽุฉุŒ ูููŠ ุฏููŠู’ู†ูู†ูŽุง ูˆูŽุฏูู†ู’ูŠูŽุงู†ุงูŽ ูˆูŽุฃูŽู‡ู’ู„ูู†ูŽุง ูˆูŽู…ูŽุงู„ูู†ุงูŽ.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุธูŽู„ูŽู…ู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู’ููุณูŽู†ูŽุง ูˆูŽุฅูู†ู’ ู„ูŽู…ู’ ุชูŽุบู’ููุฑู’ ู„ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุชูŽุฑู’ุญูŽู…ู’ู†ูŽุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู†ูŽู†ู‘ูŽ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุฎูŽุงุณูุฑููŠู†ูŽ.
ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ุขุชูู†ูŽุง ูููŠ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽูููŠ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู ุญูŽุณูŽู†ูŽุฉู‹ ูˆูŽู‚ูู†ูŽุง ุนูŽุฐูŽุงุจูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู.
ูˆุงู„ู’ุญูŽู…ู’ุฏู ู„ูู„ู‘ูŽู‡ู ุฑูŽุจู‘ู ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู†ูŽ.

Wallahu A’lam

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

๐Ÿ“ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

๐Ÿ’ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here