Saling Menyalahkan Antar Sesama Penganut Ahlussunah

0
67

Pertanyaan

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Ustadz.. Katanya ada beberapa Ustadz yang yang Menganut salafi wahabi yang ajarannya melenceng dari ahlussunnah wal jamaah. Benarkah begitu? Mohon pencerahannya Ustadz.
karena saya dilarang mengikuti kajian beberapa ustadz tersebut.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Jawaban

Oleh: Ustadz Farid Nu’man Hasan

وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

Hari ini, kita lihat masing-masing kelompok berebut untuk menempatkan dirinya sebagai Ahlussunnah wal Jamaah. Sebenarnya, manusia saling berlomba untuk menjadi Ahlussunnah sejati adalah trend positif. Namun, yang negatif adalah ketika satu sama lain saling serang dan saling mencoret pihak lain sebagai Ahlussunnah.

Orang-orang salafi menyebut dirinya sebagai Ahlussunnah dengan standar yang mereka pahami dan menyebut paham Asy’ariyah yang dianut oleh NU, FPI, habaib, dll, -bahkan konon ini dianut oleh mayoritas mazhab fuqaha dan umat Islam di Dunia sebagaimana dikatakan Imam ‘Izzuddin bin Abdissalam di masa lalu dan Syaikh Al Qaradhawi di masa kini- sebagai Ahli Bid’ah, bukan Ahlussunnah. Ini bisa kita lihat dengan mudah di buku-buku bbrp tokoh salafi dan ceramah-ceramahnya di YouTube.

Kebalikannya, pihak Asy’ariyah pun men-counter balik dan menyebut kaum Salafi sebagai penganut mujassimah (paham yang disepakati telah kafir karena menganggap Allah Ta’ala memiliki jism (tubuh) seperti makhluk). Ini pun dengan mudah kita dapati dalam tulisan dan ceramah-ceramah pihak Asy’ariyah. Bahkan 2016 diadakan konferensi Ahlussunnah di Chechnya yang memutuskan bahwa Ahlussunnah adalah para Fuqaha empat mazhab, Asy’ari, Maturidi, Ahli Hadits, sedangkan Wahabi tidak termasuk. Hal ini membuat berang para ulama Arab Saudi, bahkan Syaikh Al Qaradhawi yang memiliki gagasan mendamaikan keduanya ikut mengkritik hasil konfrensi tsb yang dinilai memunculkan konflik terbuka sesama umat Islam.

Namun demikian, di tengah sikap keras sebagian mereka ada pula sebagian lain -dari kedua kelompok ini- yang moderat dan mau saling mengakui dan menyebut saudaranya sebagai Ahlussunnah. Sebagai contoh:

– Syaikh Ahmad Thayyib, Syaikh Al Azhar saat ini, Beliau seorang Asy’ari namun masih menyebut Salafi Wahabi adalah muslim Ahlussunnah. Hal ini Beliau sebutkan beberapa kesempatan ceramahnya bahkan Beliau atas nama Al Azhar berlepas diri dari hasil konfrensi di Chechnya. Begitu juga seorg tokoh Asy’ari zaman ini, Syaikh Muhammad Hasan Hito juga menempatkan para ulama Salafi (kadang disebut Atsari) masih sebagai Ahlussunnah bersama Asy’ari dan Maturidi.

– Syaikh Bin Baaz dan ulama di Lajnah Daimah Arab Saudi, yang dikenal sebagai tokoh salafi wahabi (fiqihnya Hambali) di Dunia Islam kontemporer, mereka masih menyebut para ulama Asya’irah adalah Ahlussunnah wal Jamaah walau mereka akui ada beberapa perbedaan pendapat dgn kalangan Asy’ari khususnya dalam perkara takwil thdp Sifat-Sifat Allah Ta’ala.

– Di masa lalu, Imam Ibnu Katsir yang Asy’ari mau belajar kepada Imam Ibnu Taimiyah yang salafi.

– Begitu pula Imam Al Baqilani yg Asy’ari bergaul dekat dan saling _istifadah_ (mengambil faidah) dengan tokoh-tokoh Hanabilah di masanya yg dianggap representasi Salafi masa lalu.

– Begitu pula Shalahuddin Al Ayyubi penakluk Baitul Maqdis, seorang yg fiqihnya Syafi’i dan aqidahnya Asy’ari bahkan termasuk yg paling getol menyebarkannya di masa Kesultanannya, Beliau mau bekerjasama dengan para ulama Hanabilah seperti Imam Ibnu Qudamah yg juga dianggap representasi Salafi di masa itu.

Semua data-data ini secara detil kami sampaikan dalam buku Wahai Ahlussunnah Bersatulah!.

Nah… kepada yang moderat seperti ini, baik masa lalu dan sekarang, kita masih bisa berharap adanya persatuan, saling kerjasama, dan koordinasi yang baik antara umat Islam dan saling berbagi faidah ilmu dan perjuangan.

Ada pun kepada yang sikapnya masih sangat keras dengan saudara sesama muslim yang berbeda paham dengannya, kita mendoakan dengan doa kebaikan agar Allah Ta’ala melembutkan dan membuka hati-hati mereka agar mau memandang saudara seislamnya dengan kacamata cinta dan persahabatan.

Demikian. Wallahu A’lam.

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here