🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃
📝 Pemateri: Ustadz Faisal Kunhi M.A
قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Katakanlah: ‘Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan menyempitkan (bagi siapa yang dikehendaki-Nya). Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui.'” (QS. Saba: 36)
Penjelasan:
Allah memberikan harta kepada orang yang Ia sukai dan yang tidak Ia sukai. Maka, Allah memberikan kefakiran kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya dan memberikan kecukupan kepada siapa saja yang Ia kehendaki. Milik-Nyalah kebijaksanaan yang sangat sempurna dan hujjah yang tidak terbantahkan. Akan tetapi, banyak manusia yang tidak mengetahui, demikian dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir.
Banyaknya harta seseorang bukanlah dalil yang menunjukkan kecintaan dan perhatian Allah, dan sempitnya harta seseorang juga bukan tanda Allah berpaling dan benci kepadanya.
Allah berfirman:
وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَى
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun.” (QS. Saba: 36)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah tidak melihat pada bentuk rupa dan harta kalian. Akan tetapi, Allah hanyalah melihat pada hati dan amalan kalian.” (HR. Muslim no. 2564).
Aa Gym memberikan nasihat: “Rezeki itu adalah ujian. Dimewahkan bukan berarti dimuliakan, disempitkan bukan berarti dihinakan. Dua kunci yang meluluskan kita adalah syukur dan sabar.”
Prof. Dr. Quraisy Shihab berkata dalam tafsir Al-Lubab: “Tidak ada kaitan antara kelapangan dan kesempitan rezeki dengan cinta dan murka Allah. Karena sesungguhnya Tuhan pemeliharaku, yakni Allah, bukan tuhan-tuhan yang disembah oleh apa dan siapapun selain-Nya. Dialah yang melapangkan rezeki bagi siapa pun yang dikehendaki, kapan dan di mana saja berdasar hukum-hukum yang ditetapkan-Nya dan perolehan rezeki, bukan berdasar cinta dan murka-Nya. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak mengetahui sehingga menduga banyaknya rezeki pertanda cinta Allah SWT atau kedudukannya di sisi Yang Maha Kuasa.”
Melapangkan dan menyempitkan rezeki adalah takdir ilahi yang sudah ditentukan kepada orang yang beriman dan orang kafir. Dan ketika Allah melapangkan rezeki seseorang, bukanlah tanda Allah cinta dan ridha kepadanya, karena terkadang Allah meluaskan rezeki seseorang sebagai bentuk istidraj. Yang membuat seseorang itu dekat kepada Allah adalah iman dan amal shalih, demikian jelas Syaikh Wahbah Zuhaili dalam tafsir Al-Wasith.
Allah melapangkan dan menyempitkan rezeki dengan segala hikmah-Nya. Maka, jangan berbangga diri bahwa engkau dicintai-Nya ketika Allah melapangkan rezekimu jika harta yang banyak tidak membuat seorang hamba semakin dekat dengan Allah. Karena setiap nikmat yang tidak membuat orang dekat kepada Allah, maka nikmat ketika itu berubah menjadi musibah.
Jangan sedih dan berburuk sangka pula ketika Allah menyempitkan rezekimu. Itu adalah tanda cinta Allah kepadamu agar engkau menjadi lebih sering shalat malam, lebih khusyuk berdoa, disiplin dalam shalat berjama’ah ke masjid, karena Allah Maha Mengetahui keadaan seorang hamba. Jika diluaskan rezekinya, bisa jadi membuat dia semakin lupa dan jauh dari-Nya.
Ulama berkata: “Barang siapa yang mengenal Allah, maka ia akan berkata semua yang Allah lakukan itu pasti ada hikmahnya.”
🍃🍃🌺🍃🌺🍃🍃
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130