Ikut-ikutan Berhenti Menghafal ?

0
240

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Pemateri: Slamet Setiawan, S.H.I

Dalam berbagai hal, seseorang memang sangat mungkin dipengaruhi oleh teman sepergaulannya, termasuk dalam hal sikap dan perilaku. Apa yang dilakukan oleh seseorang terkadang ikut dilakukan pula oleh temannya, baik sadar ataupun tidak. Jika saja yang diikuti dan dicontoh oleh seseorang dari temannya adalah sesuatu yang positif, maka tentu akan membawa manfaat yang baik pula baginya. Sebaliknya, jika yang diikuti dan dicontoh oleh seseorang dari temannya adalah sesuatu yang negatif, tentu saja ia juga akan membawa dampak yang buruk baginya.
‘Adi ibn Zaid, seorang penyair Arab sebagaimana dikutip oleh Abu al-Hasan al-Mawardi (w. 450 H) di dalam Adab ad-Dunya wa ad-Din-pernah mengatakan:

“Tidak perlu engkau tanyakan kepribadian seseorang, tapi tanyakanlah siapa teman dekatnya. Karena setiap orang itu meniru tabiat teman dekatnya.”

Dalam hal menuntut ilmu, memilih teman yang baik memang sangat penting. Syaikh Burhanul Islam az-Zarnuji (w. 591 H) di dalam Ta’lim al-Muta’allim Thariq at-Ta’allum di antaranya menyarankan agar seorang penuntut ilmu hendaknya memilih teman yang tekun dan jujur, serta menjauhi orang yang punya sifat pemalas, banyak bicara dan gemar memfitnah.

Demikian pula dalam hal menghafal al-Qur’an. Seseorang akan sangat mudah termotivasi untuk menghafal al-Qur’an jika memang ia selalu bergaul dengan para penghafalnya. Sebaliknya, jika ia justru selalu bergaul dengan mereka yang kehidupannya jauh dari al-Qur’an, jangankan timbul rasa tertarik untuk menghafalkannya, bahkan keinginan untuk membacanya pun mungkin tidak ada. Lebih jauh lagi, walaupun seseorang selalu bergaul dengan para penghafal al-Qur’an, jika yang dimaksud adalah para penghafal yang malas, ada kemungkinan rasa malas tersebut bisa saja juga ikut menular kepadanya. Karena pada kenyataannya tidak semua penghafal al-Qur’an di zaman sekarang ini memiliki semangat yang tinggi dalam menghafal. Di antara mereka pun ada yang pemalas, juga ada yang asal-asalan dan tidak mau bersungguh-sungguh dalam menghafal. Maka, anda juga harus selektif dalam hal mencontoh sikap dan perilaku mereka. Mana yang baik silahkan ikuti, dan mana yang buruk silahkan tinggalkan.

Diantara yang mungkin saja terjadi dalam hal ini adalah ketika ada seorang penghafal al-Qur’an yang berhenti dari menghafal. Mungkin bisa saja apa yang dilakukannya tersebut juga diikuti oleh temannya. Apalagi jika ia memang mengajak temannya tersebut untuk juga ikut berhenti menghafal. Jika yang diajak memang punya keinginan dan pendirian yang kuat untuk tetap menghafal al-Qur’an, mungkin ia tidak akan terpengaruh sedikit pun. Tetapi jika yang diajak adalah penghafal al-Qur’an yang memang tidak punya kesungguhan, tidak punya keinginan serta pendirian yang kuat untuk tetap menghafal, maka ia akan sangat mungkin terpengaruh.

Yang penulis perhatikan, mereka yang berhenti menghafal al-Qur’an karena mengikuti temannya yang juga berhenti menghafal, memang dari awal sebenarnya mereka juga tidak punya keseriusan untuk menghafal al-Qur’an. Intinya, mereka menghafal pun kemungkinan besar karena ikut-ikutan temannya yang menghafal, bukan karena memang mereka benar-benar tertarik dan mau bersungguh-sungguh menghafalnya. Atau bisa juga karena mereka menghafal bukan karena keinginan sendiri, misalnya karena disarankan oleh orang tua. Padahal sebenarnya mereka sendiri tidak punya minat untuk menghafalnya.

Jadi, intinya memang yang demikian itu kembali
kepada pribadi anda masing-masing. Selama anda punya keinginan yang kuat, maka anda tidak akan mudah terpengaruh hal-hal negatif yang berpotensi menghalangi anda dari menghafal al-Qur’an. Sementara bagi anda yang memang hanya coba-coba menghafal, hanya ikut-ikutan, bukan berarti apa yang anda lakukan itu salah. Tidak! Tetapi alangkah lebih baiknya jika anda terus berusaha memantapkan langkah anda sehingga tekad anda menjadi benar-benar kuat.

Maka, bergaullah dengan mereka yang punya kesungguhan yang tinggi untuk menghafal al-Qur’an, dan sering-seringlah minta masukan dan nasehat mereka.

Jika anda masih merasa kurang yakin untuk bisa menepis berbagai pengaruh negatif dari penghafal lain yang punya sifat malas, asal-asalan dan tidak bersungguhsungguh, maka bila perlu bergaullah hanya dengan mereka yang bersungguh-sungguh. Tiada lain demi menjaga semangat dan pendirian anda sendiri. Barulah jika anda sudah punya tekad dan keyakinan yang kuat, anda justru harus bergaul dengan mereka, menularkan semangat dan kesungguhan anda itu kepada mereka.

Wallahu A’lam Bishshowab

🍃🍃🌸🍃🍃🌸🍃🍃🌸


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here