BERSAHABAT DENGAN QURAN

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Khutbah Jum’at: Ust. Dwi Budiyanto, M.Hum. ( IKADI DIY)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ الْقُرْآنَ هُدًى وَنُوْرًا وَرَحْمَة، فَأَحْيَى بِهِ قُلُوْبَ الْأُمَّةَ الْإِسْلاَمِيَّة، وَجَزَاهُمْ بِمَا عَمِلُوْا رِضَاهُ وَالْجَنَّة.
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، تَقَدَّسَتْ أَسْمَاؤُهُ وَتَنَزَّهَتْ أَفْعَالُهُ مِنَ الْخَطَأِ وَالزَّلَّة، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه، عَلَّمَ لَنَا الْقُرْآنَ لِيَكُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُجَّة.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَان إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة.
أَمَّا بَعٍد؛
فَيَا عِبَادَ الله، اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ.
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِى الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: «يٰآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ اَمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ»
وَقَالَ أَيْضًا: « إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ وَيُبَشِّرُ الْمُؤْمِنِينَ الَّذِينَ يَعْمَلُونَ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ أَجْرًا كَبِيرًا»

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Sesungguhnya umat ini ditinggikan dan dimuliakan Allah Swt. bukan lantaran sumber daya alam yang dimiliki. Umat ini tidak juga diangkat karena kemajuan teknologi yang dikuasai. Kita akan dimuliakan Allah dan dikuatkan marwah kita di hadapan bangsa-bangsa lain karena kedekatan kita dengan al-Quran. Di tengah masyarakat yang buta huruf dan kurang maju, al-Quran hadir lalu mengubah masyarakat tersebut menjadi tercerahkan.

Inilah yang terjadi, ketika Rasulullah Saw. hadir di tengah masyarakat jahiliyah, yang belum berkembang, terbelakang, dan tidak memiliki pengaruh di tengah masyarakat luas. Beliau Saw. hadir bersama al-Quran lalu menjadikan masyarakat tersebut berubah drastis.

هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ

“Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al-Jumu’ah: 2)

Ketika umat ini berpegang pada al-Quran, Allah Swt. meninggikan dan memuliakannya. Namun, ketika umat ini mulai abai terhadap al-Quran, Allah Swt. menjadikannya terpuruk dan tidak berwibawa di mata umat yang lain. Inilah yang dapat kita pahami dari pesan Rasulullah Saw.

إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ

“Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (al-Qur’an) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.” (HR. Muslim)

Tidak mengherankan ketika Syaikh Muhammad Abdullah ad-Duwaisy menegaskan, “Al-Quran merupakan pedoman dan pondasi kebangkitan umat. Dengan al-Quran, Allah selamatkan umat ini dari kegelapan menuju cahaya. Itulah sebabnya, yang menjadi perhatian generasi muda sahabat adalah al-Quran. Mereka tekun menghafal dan mempelajarinya.”

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Begitulah anak-anak muda di masa Rasulullah Saw. didekatkan dengan al-Quran. Mereka dididik untuk takjub dengan al-Quran dan bersahabat dengannya. Mereka membaca, menghafal, mempelajari, dan menjadikan al-Quran sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Saking tekunnya mereka mempelajari al-Quran, beberapa anak muda di masa Rasulullah Saw. diakui sebagai rujukan utama untuk belajar al-Quran. Mereka adalah Mu’adz bin Jabal, Ibnu Mas’ud, Ubay bin Ka’ab, dan Salim maula Hudzaifah. Rasulullah Saw. bersabda,

“Pelajari al-Quran dari empat orang: Abdullah bin Mas’ud, Salim maula Abu Hudzaifah, Ubay bin Ka’ab, dan Mu’adz bin Jabal.” (H.r. Bukhari dan Muslim).

Anak-anak muda pada masa Rasulullah Saw., yang bersahabat dengan al-Quran itu, kelak menjadi pemimpin-pemimpin yang berpengaruh. Mu’adz bin Jabal, misalnya, ia menjadi pengajar di Yaman dan seorang gubernur yang amanah. Abdullah bin Mas’ud menjadi pendidik yang kompeten. Demikianlah Allah Swt. mengangkat derajat seseorang lantaran al-Quran.

Nafi’ bin ‘Abdul Harits pernah bertemu ‘Umar di ‘Usfan. Saat itu ‘Umar menugaskan Nafi’ untuk mengurus kota Makkah. Umar pun bertanya, “Kalau begitu siapa yang akan mengurus penduduk al-Wadi?”

“Ibnu Abza”, jawab Nafi’. Umar merasa heran dan bertanya tentang sosok yang disebutkan Nafi’. Pada Umar bin Khathab ia terangkan profil singkat Ibnu Abza’, orang yang akan ditunjuk sebagai pengelola penduduk al-Wadi itu. “Dia salah seorang di antara bekas budak kami.”

Umar semakin heran, “Kok bisa yang engkau tugaskan adalah bekas budak?”
Nafi’ menjawab, “Ia paham al-Quran dan memahami ilmu faraidh (waris).”
Umar lalu berkata, “Sesungguhnya nabi kalian pernah bersabda, “Sesungguhnya Allah mengangkat derajat seseorang dengan kitab ini (al-Quran) dan merendahkan yang lain dengan kitab ini.“ (H.r. Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Kita sangat merindukan masyarakat semakin akrab dengan al-Quran. Kita sangat berharap generasi muda umat ini semakin bersahabat dengan al-Quran. Oleh karena itu, marilah kita tanamkan dalam diri keluarga kita rasa bangga dan cinta terhadap al-Quran daripada ketakjuban terhadap perkakas-perkakas digital. Sungguh, teknologi lebih mudah dikuasai. Kita tidak perlu risau karena kalah maju. Kita lebih risau ketika anak-anak kita tidak lagi bersahabat dengan al-Quran. Kita semestinya lebih cemas, ketika rumah-rumah muslim semakin jarang terdengar bacaan al-Quran.

Rumah yang lalai dari bacaan al-Quran seperti halnya kuburan. Bukankah perumpaan seperti itu pernah disampaikan Rasulullah Saw.? Dari Abu Hurairah, Nabi Saw. bersabda,

لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِى تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surah al-Baqarah.” (HR. Muslim).

Jadikan “bersahabat dengan al-Quran” sebagai proyek utama dalam keluarga Muslim. Sependek apapun, milikilah waktu khusus untuk senantiasa berinteraksi dengan al-Quran. Jadikan membaca al-Quran sebagai tradisi baik dalam keluarga Muslim. Jadikan mengaji al-Quran sebagai program rutin dalam keluarga Muslim. Jangan pernah meninggalkan dan mengabaikan al-Quran. Jadilah shahibul quran agar kelak di akhirat kita memperoleh syafaat dari al-Quran. Rasulullah Saw. mendorong kita untuk selalu membaca al-Quran.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِقْرَؤُوْا القُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيْعًا لِأَصْحَابِهِ . رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Dari Abu Umamah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bacalah al-Quran karena pada hari kiamat, ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya.” (HR. Muslim).

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Marilah kita terjemahkan sabda Rasulullah Saw. tersebut dengan program-program sederhana dalam rumah setiap Muslim. Jika belum bisa membaca al-Quran, buatlah program belajar agar dapat membaca al-Quran. Minta teman, tetangga, sesama jamaah masjid, atau orang yang kita ketahui dapat mengajari untuk membimbing membaca al-Quran. Jika keluarga kita telah mampu membaca al-Quran, miliki tradisi membaca al-Quran yang rutin di rumah. Tidakkah kita terdorong untuk menjadi pribadi terbaik yang dibanggakan Rasulullah Saw. karena ketekunan kita belajar dan mengajarkan al-Quran.
Dari ‘Utsman radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

“Sebaik-baik orang di antara kamu adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya (kepada orang lain).” (HR. Bukhari).

Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah,
Pada Oktober 2022 lalu, Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS), merilis hasil survei kesehatan mental pada remaja berusia 10-17 tahun di Indonesia. Hasil survei itu menunjukkan bahwa satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental. Sementara satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Angka tersebut setara dengan 15,5 juta dan 2,45 orang remaja. Selain itu, diketahui bahwa sebanyak 1 dari 20 remaja melaporkan merasa lebih depresi, lebih cemas, lebih merasa kesepian, dan lebih sulit untuk berkonsentrasi dibandingkan dengan sebelum pandemi COVID-19. Kenyataan tersebut tentu menjadikan kita khawatir.

Kondisi tersebut semestinya mendorong kita untuk semakin kuat mendekatkan keluarga kita dengan al-Quran. Tanamkan rasa cinta dan kebiasaan untuk senantiasa berinteraksi dengan al-Quran. Dengan al-Quran, Allah Swt. akan menguatkan diri kita dan generasi kita di tengah beban kehidupan yang menghimbit. Inilah resep dari Rasulullah Saw. yang perlu kita perhatikan kembali.

مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِيْ بَيْتٍ مِنْ بَيُوْتِ اللَّهِ يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللًّهِ وَيَتَدَارَسُوْنَ بَيْنَهُم إِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَذَكَرَهُمُ اللُّه فِيْمَنْ عِنْدَهُ

“Apabila suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) sambil membaca al-Quran dan saling bertadarus bersama-sama, niscaya akan turun ketenangan atas mereka, rahmat Allah akan meliputi mereka, para malaikat akan melindungi mereka dan Allah menyebut mereka kepada makhluk-makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR. Muslim).

Begitulah tatkala kita berinteraksi dengan al-Quran. Allah Swt. akan hadirkan ketenangan (sakinah) dalam jiwa, limpahan rahmat dari Allah Swt., dilindungi segenap malaikat, dan dibanggakan Allah Swt. Semoga Allah Swt. memberikan pertolongan dan kemudahan untuk semakin mengakrabkan diri dan keluarga kita bersama al-Quran.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالِّذكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيم

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ
وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه.
أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ التَّقْوَى، وَأَطِيْعُوْهُ فِي السِّرِّ وَالنَّجْوَى.
ثُمَّ صَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى الْهَادِي الْبَشِيْر، وَالسِّرَاجِ الْمُنِيْر، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْفَضْلِ الْكَبِيْر. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ: «إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً»
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنـِّكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات، وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَات.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّء الْأَسْقَامِ.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَة، وَالْمُعَافَاةِ الدَّائِمَة، فِي دِيْنِنَا وَدُنْيَاناَ وَأَهْلِنَا وَمَالِناَ.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَناَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنَا وَأَصْلِحْ لَنَا دُنْيَانَا الَّتِى فِيْهَا مَعَاشُنَا وَأَصْلِحْ لَنَا آخِرَتَنَا الَّتِى فِيْهَا مَعَادُنَا وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شرٍّ
اَللَّهُمَّ ارْحَمْنِا بِاْلقُرْآن، وَاجْعَلْهُ لَنَا إِمَامًا وَنُوْرًا وَهُدًى وَرَحْمَة، أَللَّهُمَّ ذَكِّرْنا مِنْهُ مَا نُسِّيْنَا، وَعَلِّمْنِا مِنْهُمَا جَهِلْنَا، وَارْزُقْنَا تِلاَوَتَهُ آنَاءَ الْلَيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَار، وَاجْعَلْهُ لَنَا حُجَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمْيِنَ
اللَّهـُمَّ أَجْعَلَ الْقُرْآنَ العَظِيمَ رَبِيعَ قُلُوبِنَا، وَنُورَ صُدُورِنَا، وَجَلاَءَ أَحْزَانِنَا وَذَهَابَ هُمُومِنَا وَغُمُوْمِنَا
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِناً مُطْمَئِنّاً، سَخَاءً رَخَاءً، وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَات، وَسَائِرَ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْن، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
أَقِيْمُوا الصَّلَاة

Wallahu A’lam

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃

Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130