PERSAUDARAAN SESAMA MANUSIA

0
132

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

📝 Khutbah Jum’at Oleh: Ustadz Achmad Dahlan, Lc. MA.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَرَّمَ الْإِنْسَان، وَمَيَّزَهُ بِالْعَقْلِ وَالْبُرْهَان، وَأَسْبَغَ عَلَيْهِ نِعَمَهُ عَلَى سَبِيْلِ الْمَنِّ وَالْإِحْسَان. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، خَالِقُ الْإِنْسِ وَالْجَانّ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، قَائِدُ الْمُتَّقِيْنَ إِلَى الْجِنَان.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ الْمِيْزَان. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ الله تَعَالَى: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ: «يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ»

Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Manusia adalah makhluk mulia. Allah menganugerahkan kelebihan dan keutamaan bagi manusia dibandingkan makhluk-makhluk yang lain. Hal itu bisa kita lihat dari mulai proses penciptaan Nabi Adam. Allah menciptakan Nabi Adam dengan kedua tangan-Nya (Q.s. Shad: 75), kemudian memerintahkan kepada para malaikat untuk bersujud kepadanya. Allah juga mengajarkan nama-nama yang bahkan tidak diajarkan kepada para malaikatnya. (Q.s. Al-Baqarah: 30-34)

Allah juga memudahkan mereka menjalani kehidupan di dunia dengan menyediakan perangkat-perangkat penunjang agar dapat melakukan tugas beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah di muka bumi. Bahkan semua yang Allah ciptakan di dalam perut bumi dan semua yang ada di atas permukaannya disiapkan khusus bagi manusia. Allah berfirman,

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا

“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan” (Q.s. Al-Isra’: 70)

Allah juga berfirman:

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْفُلْكَ لِتَجْرِيَ فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَسَخَّرَ لَكُمُ الْأَنْهَارَ (32)

“(Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit. Allah-lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, kemudian Dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezeki untukmu. Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu.” (Q.s. Ibrahim: 32)

Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Dengan pemahaman bahwa manusia adalah makhluk yang dimuliakan Allah, maka Islam mengajarkan agar asas interaksi antara sesama manusia adalah perdamaian, bukan permusuhan. Karena Islam adalah agama damai, bukan agama kekerasan dan permusuhan. Salah satu nama Allah adalah as-Salam yang berarti Yang Maha Pemberi Keselamatan dan Kedamaian. Kita juga diperintahkan untuk saling memberi salam yang juga bermakna keselamatan dan kedamaian.

Dalam beberapa hadist, Rasulullah dengan sangat jelas menyatakan bahwa semua manusia berasal asal penciptaan yang sama. Mula-mula, Allah menciptakan Adam dari tanah, dan kemudian darinya Ia menciptakan Siti Hawa. Dari keduanya lahir anak dan keturunan yang kemudian mengisi bumi ini hingga akhir zaman. Rasulullah bersada:

وَالنَّاسُ بَنُو آدَمَ وَآدَمُ مِنْ تُرَابٍ

Manusia adalah anak keturunan Adam, dan Adam diciptakan dari tanah. (H.r. At-Tirmizi dan Ahmad)

Dalam hadis ini, Rasulullah ingin menegaskan bahwa pada dasarnya manusia, -dalam statusnya sebagai manusia- adalah setara, maka tidak layak satu individu bersikap sombong dan merendahkan individu yang lain. Setiap manusia mempunyai kemuliaan yang harus dijaga dan dihormati, tanpa memandang jenis kelamin, warna kulit, suku bangsa, kedudukan dan keyakinannya. Maka dalam Islam, tidak diperbolehkan merampas nyawa orang lain atau menyakiti jiwa dan raganya. Demikian juga tidak diperkenankan mengambil hak, harta dan kehormatan orang lain tanpa sebab yang dibenarkan.

Barangkali sebagian orang mengatakan bahwa tidak ada persaudaraan kecuali persaudaraan dalam iman seperti dijelaskan dalam Surat Al-Hujurat ayat 10: “Sesungguhnya orang-orang beriman itu bersaudara.”

Sebenarnya, firman Allah ini tidak menafikan jenis-jenis persaudaraan yang lain, seperti persaudaran kandung, persaudaraan karena pernikahan, persaudaraan dari suku yang sama, persaudaran dari negara yang sama, dan persaudaraan kemanusiaan. Rasulullah sendiri pernah secara eksplisit menjelaskan konsep persaudaraan manusia dalam sabdanya:

أَنَا شَهِيدٌ أَنَّ الْعِبَادَ كُلَّهُمْ إِخْوَةٌ

Aku bersaksi, bahwa semua hamba adalah bersaudara. (H.r. Abu Dawud dan Ahmad)

Bahkan dalam Alquran, Allah menyebut kaum-kaum terdahulu yang mendustakan para nabi sebagai saudara bagi nabi tersebut, yaitu persaudaraan sebagai sesama manusia atau persaudaraan karena berasal dari suku bangsa yang sama. Allah berfirman

كَذَّبَتْ قَوْمُ نُوحٍ الْمُرْسَلِينَ (105) إِذْ قَالَ لَهُمْ أَخُوهُمْ نُوحٌ أَلَا تَتَّقُونَ (106)

“Kaum Nuh telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak bertakwa?” (Q.s. Asy-Syu’ara’: 105-106) 

Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Perbedaan yang ada pada manusia dalam semua bentuknya, baik perbedaan jenis kelamin, karakter, warna kulit, suku bangsa, bahasa, keyakinan dan ideologi; semuanya merupakan sunnatullah di alam semesta. Allah dengan hikmah dan kebijaksanaanya berkehendak untuk menciptakan manusia dengan semua perbedaan-perbedaan tersebut. Oleh karena itu, perbedaan yang ada pada manusia hendaknya dijadikan sebagai sarana untuk saling mengenal, memahami, berinteraksi dan saling belajar; bukan saling membenci dan memusuhi. Perbedaan agama dan suku bangsa tidak seharusnya menjadi alasan untuk mengobarkan peperangan atau saling menindas dan menghancurkan. Itulah makna firman Allah:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal…” (Q.s. Al-Hujurat: 13)

Interaksi antara sesama manusia inilah yang membuat dunia ini berjalan dengan harmoni, sehingga proyek-proyek peradaban untuk mewujudkan kesejahteraan bersama bisa dilakukan. Betapa banyak negeri yang rakyatnya terus berkubang dalam kemiskinan dan kemunduran karena perang saudara yang tiada henti.

Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Rasulullah sudah memberikan teladan terbaik untuk melakukan Ukhuwwah Insaniyyah ini dalam beberapa peristiwa yang terekam dalam sejarah Islam, diantaranya:
Dalam hadis riwayat Anas bin Malik, beliau menceritakan bahwa ada seorang anak Yahudi yang biasa membantu Nabi Muhammad. Maka ketika anak tersebut sakit, Rasulullah datang untuk menjenguknya. Dan pada saat sakitnya semakin parah, Rasulullah mengajaknya untuk masuk Islam. Anak itu menoleh ke arah orang tuanya, seakan-akan meminta izin kepadanya. Ayahnya pun kemudian berkata: “Penuhilah ajakan Abul Qasim (Nabi Muhammad)”. Maka anak itupun kemudian bersyahadat dan meninggal sebagai seorang Muslim. (H.r. Al-Bukhari).

Dalam kisah ini Rasulullah mengajarkan bahwa perbedaan keyakinan tidak membatasi seseorang untuk berinteraksi secara baik dengan saling membantu dan menjenguk ketika sakit.

Demikian juga shahabat Sahl bin Hunaif dan Qais bin Saad menceritakan bahwa suatu saat seorang jenazah yang bukan dari kalangan kaum Muslimin dibawa ke makam dan melewati Rasulullah dan para shahabat yang sedang duduk. Rasulullah pun segera berdiri untuk menghormati jenazah yang lewat tersebut. Para shahabat kemudian berkata: “Bukankah itu jenazah seorang Yahudi?” Rasulullah pun bersabda: “Bukankah ia seorang manusia?” (H.r. Al-Bukhari dan Muslim)

Inilah prinsip yang ingin ditanamkan Rasulullah dalam benak para shahabat. Yaitu bahwa setiap manusia mempunyai kehormatan dan kemuliaan sebagai seorang manusia. Maka ia layak diberikan penghormatan bahkan setelah meninggal.

Maasyiral muslimin rahimakumullah,
Maka marilah kita berusaha meneladani Rasulullah Saw. dalam semua perkataan dan perbuatannya. Diantaranya dengan selalu menghormati, memuliakan dan memberikan hak sesama manusia secara adil dan obyektif, tanpa melihat latar belakang agama dan keyakinannya.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ في اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ لله عَلَى إِحْسَانِهِ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَامْتِنَانِه، وَأَشهَدُ أَن لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ تَعْظِيْمًا لِشَأْنِه، وأَشهدُ أنَّ نَبِيَّنَا مُحمَّدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ الدَّاعِي إِلى رِضْوَانِه. أَمَّا بَعْدُ؛
فَيَا عِبَادَ الله، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ التَّقْوَى، وَأَطِيْعُوْهُ فِي السِّرِّ وَالنَّجْوَى.
ثُمَّ صَلُّوا وَسَلِّمُوا عَلَى الْهَادِي الْبَشِيْر، وَالسِّرَاجِ الْمُنِيْر، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَاحِبِ الْفَضْلِ الْكَبِيْر. فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ: «إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيماً»
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَماَ صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إنَّكَ حَمِيْدٌ مَـجِيْد، وَارْضَ اللَّهُمَّ عَنِ الْـخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيّ، وَعَنِ الصَّحَابَةِ أَجْمَعَيْن، وَعَنَّا مَعَهُمْ بِمَنـِّكَ وَكَرِمِكَ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْن.
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات، وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَات.
اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْبَرَصِ وَالْجُنُونِ وَالْجُذَامِ وَمِنْ سَيِّء الْأَسْقَامِ.
اللهم إِنَّا نَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَل، وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ وَعَمَل
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَة، وَالْمُعَافَاةِ الدَّائِمَة، فِي دِيْنِنَا وَدُنْيَاناَ وَأَهْلِنَا وَمَالِناَ.
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
والْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَقِيْمُوا الصَّلَاة.

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here