cropped-logo-manis-1.png

Kampung Halaman kita adalah Surga

📝 Pemateri: Ustadzah Rochma Yulika

🌿🌺🍂🍀🌼🍄🌷🌹

Dari mana kita berasal kawan? Dalam banyak riwayat sejatinya ruh manusia tinggal di Surga. Lantas Allah meniupkan ruh itu ke jasad manusia dan tinggallah ia dunia.

Sedih, jeritan tangis ketika awal tinggal di dunia menanda bahwa dirinya mampu membaca keadaan yang tak mudah akan dilaluinya. Kita semua tahu bahwa perjalanan hidup tak selalu indah, bahkan berat pun sangat mungkin terjadi.

Tangis dan tawa, senyum bahagia dan derai air mata begitu pun kenikmatan dan ujian akan senantiasa beriringan. Dengan segala warna di kehidupan Allah sudah siapkan ilmu sebagai bekal untuk menapakinya. Nilai perjuangan dan pengorbanan sudah dilekatkan pada diri manusia agar mereka sanggup bertahan.

Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah menjelaskan,

‎،ﻭﺍﻟﻌﺎﻗﻞ ﻳﻌﻠﻢ ﺃﻥَّ ﺍﻟﺴﻔﺮ ﻣﺒﻨﻲٌّ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻤﺸﻘَّﺔ ﻭﺭُﻛﻮﺏ ﺍﻷﺧﻄﺎﺭ، ﻭﻣِﻦ ﺍﻟﻤﺤﺎﻝ ﻋﺎﺩﺓً ﺃﻥْ ﻳُﻄﻠَﺐ ﻓﻴﻪ ﻧﻌﻴﻢٌ ﻭﻟﺬَّﺓ ﻭﺭﺍﺣﺔٌ، ﺇﻧَّﻤﺎ ﺫﻟﻚ ﺑﻌﺪَ ﺍﻧﺘﻬﺎﺀ ﺍﻟﺴﻔﺮ

“Orang yang berakal akan tahu bahwa safar itu identik dengan kesusahan dan terpapar berbagai bahaya. Tempat di mana manusia berharap/menuntut adanya nikmat, kelezatan dan kenyamanan hanya ada pada saat safar telah selesai.”[Fawaid:400]

Ketika manusia terjatuh Allah menuntunnya serta memberi kemampuan untuk bangkit dan berdiri. Allah karuniakan akal, fisik, panca indera dan semua yang sudah ada pada diri kita tak lain supaya kita mampu berpikir atas yang terjadi dan belajar terus sehingga menjadi pribadi yang terbaik.

Dengan semua yang telah diberikan Allah, seharusnya manusia mengingat keberadaannya yang hakiki. Dimanakah kelak ketika harus kembali? Tentu surga yang indahnya tiada terperi. Manusia terus berupaya untuk pulang ke kampung halamannya.

Goda dunia sangat menyilaukan, tantangan hidup bisa menjerumuskan dan perdaya setan akan menyesatkan jalan. Dengan demikian sangat mustahil kita akan pulang ke kampung halaman. Yang ada tak lain adalah jurang neraka yang menganga, api yang panas siap membakarnya dan malaikat yang garang siap menyiksanya.

Berusahalah
Dengan tekun beribadah
Khusyu’ bertilawah
Memerbanyak sedekah
Berakhlakul karimah
Dan jihad fi sabilillah

Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah berkata,

‎الناس منذ خلقوا لم يزالوا مسافرين, ﻭﻟﻴﺲ ﻟﻬﻢ ﺣﻂٌّ ﻋﻦ ﺭِﺣﺎﻟﻬﻢ ﺇﻻَّ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨَّﺔ ﺃﻭ ﺍﻟﻨﺎﺭ

“Manusia sejak diciptakan senantiasa menjadi musafir, Batas akhir perhentian perjalanan mereka adalah surga atau neraka.” [Fawaid:400]

🍃🍃🌺🍃🍃🌺🍃🍃


Dipersembahkan oleh : www.manis.id

Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis

📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis

💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678

Leave A Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *