π Pemateri: Ustadz Umar Hidayat, M.Ag
πππΊπππΊππ
Mengawali tulisan ini aku ingin mendo’akan semua keluargaku, saudaraku, teman-temanku dan bahkan sesiapa yang membaca tulisanku ini;
“Ya Allah ya Rabbuna masukanlah kami ke surga firdausMu.” Aamiin.
Tidak ada yang salah dari bermimpi menggapai puncak surga firdausNya. Betapa pun seorang yang fakir ilmu, tertatih dalam ibadah, terengah-engah dalam beramal, masih menjadi pejuang elementer menjadi orang sholih, pun dosanya masih berjubel, bahkan miskin dalam hal harta.
Tetapi sebagai Muslim cita-cita dan harapan harus tinggi. Bertaruh untuk menggapai puncak kemuliaan adalah keharusan yang diperjuangkan. Pantang menyerah saat hati sudah berniat, kaki sudah melangkah dan azzam sudah dihamparkan. Tidak pantas dan tidak boleh putus asa dari Rahmat Allah. Karena di tangan Allah tidak ada yang mustahil. “Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah kecuali orang βorang yang kafir” ( Qs Yusuf 87 ).
Dengan semangat inilah energi yang ada pada setiap Muslim selalu terbaharui, menggelegar dan dahsyat untuk melesat. Karena ia tahu, tabi’at jalan menuju puncak mimpi surga firdaus tidak mudah, panjang berliku, menghajatkan perjuangan, butuh pengorbanan, tidak pernah sepi dari halangan dan rintangan. Tantangan pun selalu menghadang. Musuh pasti tidak akan tinggal diam. Terpaan badai ujian tidak akan berhenti menjelang.
Begitu paham tabi’at jalan menuju surga firdausNya, ia tahu bahwa dirinya harus selalu memperbaharui hubungannya dengan Allah, bersandar dan tawakkallah kepadaNya dan yakinlah bahwa Allah sanggup mengeluarkanmu dari berbagai macam kesulitan dan perbanyak melakukann ketaβatan seperti membaca al Quran, shalat, sedekah, berdzikir, beristighfar dan berdo’a. Semua jalan langit dan jalan bumi ia tempuh dengan semangat membaja.
Ia tahu jangan sampai ada putus asa mengusai dirinya. Tetapi dirinyalah yang harus menguasainya dengan selalu memilki harapan yang baru setiap harinya. Harapan itu masih ada. Jalan selalu terbuka lebar. Jangan pernah berhenti mencoba, dan jangan pernah mencoba berhenti. Teruslah… dan teruslah mencoba walau kesalahan itu berulang. Walau kesabaran dipertaruhkan. Karena boleh jadi seekor semut itu terus mencoba untuk melakukan sesuatu sampai dengan ratusan kali, ribuan kali hingga ia mencapai berhasil.
“Ketika engkau sudah benar berada di jalan menuju Allah, maka berlarilah. Jika itu sulit bagimu, maka berlari kecilah. Jika kamu lelah berjalanlah. Jika itu kamu pun tidak mampu, merangkaklah. Namun jangan pernah berbalik arah atau berhenti.” (Imam Syafi’i)
Tak lupa, pujilah Allah dan bersyukurlah kepadaNya. Allah masih memberi kesempatan hidup, gunakanlah itu semua untuk melakukan ibadah, amal kebaikan, dan hal-hal yang positif. Bergabung dan berkumpullah dengan orang-orang sholih agar kesholihan itu semakin terjaga.
Satu lagi, menjaga hati agar selalu berhusnudzan pada Allah. Ini penting sebab Nabi saw pernah bersabda β Janganlah salah seorang di antara kamu meninggal dunia melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah ( Hr Muslim ).
Selamat berjuang menggapai puncak mimpi surga firdaus yang abadi. Aamiin
πππΈπππΈπππΈ
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
π±Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
π° Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678