Pertanyaan
Assalamualaikum, mau bertanya: Bagaimana membacakan atau mengirimkan alfatihah untuk orang yang sudah meninggal hukumnya? Syukran. Dari ๐ ฐ4โฃ3โฃ
Jawaban
Oleh: Ustadz Farid Nu’man
ู ุนูููู ุงูุณูุงู ู ุฑุญู ุฉ ุงููู ู ุจุฑูุงุชู
Bismillah wal Hamdulillah
Masalah ini diperselisihkan sesama Imam Ahlus Sunnah wal Jama’ah ..
A. Para Imam Ahlus Sunnah Yang MELARANG Membaca Al Quran Untuk Mayit
1. Imam Abu Hanifah Radhiallahu โAnhu dan sebagian pengikutnya
Syaikh Athiyah Shaqr mengatakan Imam Abu Hanifah dan Imam Malik memakruhkan membaca Al Quran di kubur, alasannya karena tak ada yang sah dari sunah tentang hal itu. (Fatawa Al Azhar, 7/458)
Namun, kami dapati dalam kitab lain bahwa kalangan Hanafiyah terjadi perbedaan antara waktu makruhnya itu, berikut ini keterangannya:
ุชูููุฑููู ุนูููุฏู ุงููุญููููููููุฉู ููุฑูุงุกูุฉู ุงููููุฑูุขูู ุนูููุฏู ุงููู ููููุชู ุญูุชููู ููุบูุณููู ููุฃูู ููุง ุญูุฏููุซู ู ูุนูููู ุจููู ููุณูุงุฑู ู ูุฑููููุนูุง ุงููุฑูุกููุง ุณููุฑูุฉู ูุณ ุนูููู ู ูููุชูุงููู ู ููููุงู ุงุจููู ุญูุจููุงูู : ุงููู ูุฑูุงุฏู ุจููู ู ููู ุญูุถูุฑููู ุงููู ูููุชู ุ ููููุคููููุฏููู ู ูุง ุฃูุฎูุฑูุฌููู ุงุจููู ุฃูุจูู ุงูุฏููููููุง ููุงุจููู ู ูุฑูุฏููููููู ู ูุฑููููุนูุง ู ูุง ู ููู ู ููููุชู ููููุฑูุฃู ุนูููุฏููู ูุณ ุฅููุงูู ููููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุฎูุงูููููู ุจูุนูุถู ู ูุชูุฃูุฎููุฑูู ุงููู ูุญููููููููู ุ ููุฃูุฎูุฐู ุจูุธูุงููุฑู ุงููุฎูุจูุฑู ููููุงู : ุจูู ููููุฑูุฃู ุนููููููู ุจูุนูุฏู ู ูููุชููู ูููููู ู ูุณูุฌููู ููููู ุงููู ูุณูุฃูููุฉู ุฎููุงููู ุนูููุฏู ุงููุญููููููููุฉู ุฃูููุถูุง . ููุงู ุงุจููู ุนูุงุจูุฏูููู : ุงููุญูุงุตูู ุฃูููู ุงููู ููููุชู ุฅููู ููุงูู ู ูุญูุฏูุซูุง ูููุงู ููุฑูุงููุฉู ุ ููุฅููู ููุงูู ููุฌูุณูุง ููุฑููู . ููุงูุธููุงููุฑู ุฃูููู ููุฐูุง ุฃูููุถูุง ุฅูุฐูุง ููู ู ูููููู ุงููู ููููุชู ู ูุณูุฌููู ุจูุซูููุจู ููุณูุชูุฑู ุฌูู ููุนู ุจูุฏููููู ุ ููููุฐูุง ููููุจูุบูู ุชููููููุฏู ุงููููุฑูุงููุฉู ุจูู ูุง ุฅูุฐูุง ููุฑูุฃู ุฌูููุฑูุง
โDimakruhkan menurut Hanafiyah membaca Al Quran di sisi mayit sampai dia dimandikan. Ada pun hadits Maโqil bin Yasar, secara marfuโ: Bacalah surat Yasin atas orang yang mengalami sakaratul maut di antara kalian. Ibnu Hibban mengatakan maksudnya adalah bagi orang yang sedang menghadapi kematian. Hal ini didukung oleh riwayat Ibnu Abi Dunia dan Ibnu Mardawaih, secara marfuโ: Tidaklah seorang mayit dibacakan di sisinya surat Yasin, melainkan Allah akan mudahkan baginya. Sebagian peneliti mutaโakhir (masa belakangan) berbeda dengannya, dengan mengambil makna zhahir dari khabar (hadits) itu, dengan berkata: โBahkan dibacakan atasnya setelah wafatnya dan dia sudah dibungkus oleh kafan.โ Ada pun tentang doa, kalangan Hanafiyah juga terjadi perbedaan pendapat. Berkata Ibnu โAbidin: โKesimpulannya, sesungguhnya jika mayit itu dalam kondisi hadats maka tidaklah makruh, jika dia bernajis maka makruh. Secara zhahir ini juga berlaku jika mayit belum dibungkus dengan kain yang menutup seluruh tubuhnya. Demikian juga pemakruhan dibatasi jika membacanya secara Jahr (dikeraskan). (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 16/8. Mawqiโ Ruh Al Islam)
2. Imam Malik Radhiallahu โAnhu dan sebagian pengikutnya
Syaikh Ibnu Abi Jamrah mengatakan bahwa Imam Malik memakruhkan membaca Al Quran di kuburan. (Syarh Mukhtashar Khalil, 5 /467)
Syaikh Wahbah Az Zuhaili Hafizhahullah mengatakan dalam Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu:
ูุงู ุงูู ุงูููุฉ: ุชูุฑู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงูู ูุช ุฅู ูุนูู ุงุณุชูุงูุงู ูู ุง ููุฑู ุงููุฑุงุกุฉ ุจุนุฏ ุงูู ูุชุ ูุนูู ุงููุจุฑุ ูุฃูู ููุณ ู ู ุนู ู ุงูุณูู
Berkata kalangan Malikiyah: dimakruhkan membaca Al Quran baik ketika nazaโ (sakaratul maut) jika dilakukan menjadi kebiasaan, sebagaimana makruh membacanya setelah wafat, begitu pula di kubur, karena hal itu tidak pernah dilakukan para salaf (orang terdahulu). (Syaikh Wahbah Az Zuhaili, Al Fiqhul Islami wa Adillatuhu, 2/599. Maktabah Misykah)
Disebutkan dalam Al Mausuโah:
ููุนูููุฏู ุงููู ูุงูููููููุฉู ููููุฑููู ููุฑูุงุกูุฉู ุดูููุกู ู ููู ุงููููุฑูุขูู ู ูุทูููููุง
โMenurut Malikiyah, dimakruhkan secara mutlak membaca apa pun dari Al Quran.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyah, 16/8. Wizarah Al Awqaf Asy Syuโun Al Islamiyah)
3. Imam Asy Syafiโi Radhiallahu โAnhu dan Imam Ibnu Katsir Rahimahullah
Dalam Tafsir Al Quran Al โAzhim, Imam Ibnu Katsir berkata ketika menafsirkan Surat An Najm ayat 18: โ(yaitu) bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.โ
ูู ุง ูุง ูุญู ู ุนููู ูุฒุฑ ุบูุฑูุ ูุฐูู ูุง ูุญุตู ู ู ุงูุฃุฌุฑ ุฅูุง ู ุง ูุณุจ ูู ูููุณู. ูู ู ููุฐู ุงูุขูุฉ ุงููุฑูู ุฉ ุงุณุชูุจุท ุงูุดุงูุนูุ ุฑุญู ู ุงูููุ ูู ู ุงุชุจุนู ุฃู ุงููุฑุงุกุฉ ูุง ูุตู ุฅูุฏุงุก ุซูุงุจูุง ุฅูู ุงูู ูุชูุ ูุฃูู ููุณ ู ู ุนู ููู ููุง ูุณุจูู ุ ูููุฐุง ูู ููุฏุจ ุฅููู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃู ุชู ููุง ุญุซูู ุนูููุ ููุง ุฃุฑุดุฏูู ุฅููู ุจูุต ููุง ุฅูู ุงุกุ ููู ูููู ุฐูู ุนู ุฃุญุฏ ู ู ุงูุตุญุงุจุฉุ ุฑุถู ุงููู ุนููู ุ ููู ูุงู ุฎูุฑุง ูุณุจูููุง ุฅูููุ ูุจุงุจ ุงููุฑุจุงุช ููุชุตุฑ ููู ุนูู ุงููุตูุตุ ููุง ูุชุตุฑู ููู ุจุฃููุงุน ุงูุฃููุณุฉ ูุงูุขุฑุงุกุ ูุฃู ุง ุงูุฏุนุงุก ูุงูุตุฏูุฉ ูุฐุงู ู ุฌู ุน ุนูู ูุตูููู ุงุ ูู ูุตูุต ู ู ุงูุดุงุฑุน ุนูููู ุง
โSebagaimana dia tidak memikul dosa orang lain, begitu pula pahala, ia hanya akan diperoleh melalui usahanya sendiri. Dari ayat yang mulia ini, Imam Asy Syafiโi Rahimahullah dan pengikutnya berpendapat bahwa pahala bacaan Al Quran tidaklah sampai kepada orang yang sudah wafat karena itu bukan amal mereka dan bukan usaha mereka. Oleh karena itu Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam tidak pernah menganjurkannya dan tidak pernah memerintahkannya, dan tidak ada nash (teks agama) yang mengarahkan mereka ke sana, dan tidak ada riwayat dari seorang sahabat pun yang melakukannya, seandainya itu baik tentulah mereka akan mendahului kita dalam melakukannya. Bab masalah qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) harus berdasarkan nash, bukan karena qiyas atau pendapat-pendapat. Sedangkan, mendoakan dan bersedekah, telah ijmaโ (sepakat) bahwa keduanya akan sampai kepada mayit, karena keduanya memiliki dasar dalam syaraโ. (Imam Ibnu Katsir, Tafsir Al Quran Al โAzhim, Juz.7, Hal. 465. Dar Thayyibah Lin Nasyr wat Tauziโ. Cet. 2, 1999M-1420H)
Dari apa yang disampaikan Imam Ibnu Katsir ini ada beberapa point:
1. Imam Asy Syafiโi dan pengikutnya menyatakan pahala membaca Al Quran tidaklah sampai sebagaimana dosa seseorang tidaklah dipikul oleh orang lain.
2. Tidak ada anjuran dan perintah, dan tidak ada nash dari Rasulullah, tidak ada riwayat dari sahabat yang melakukannya. Seandainya baik, pasti mereka orang pertama yang akan melaksanakannya.
3. Tidak boleh qiyas dalam perkara ibadah ritual.
4. Doa dan bersedekah atas nama mayit adalah boleh menurut ijmaโ, karena memiliki dasar dalam syariat.
Namun Imam An Nawawi mengatakan dalam Riyadhus Shalihin, bahwa Imam Asy Syafiโi mengatakan disunnahkan membaca Al Quran di sisi kubur, jika sampai khatam maka itu bagus. (Imam An Nawawi, Riyadhus Shalihin, Hal. 117. Mawqiโ Al Warraq)
Namun yang masyhur (terkenal) dari Imam Asy Syafiโi dan pengikutnya adalah mereka menolak keyakinan sampainya pahala bacaan Al Quran ke mayit. Imam Asy Syaukani menyatakan keterangan sebagai berikut:
ูุงูู ุดููุฑ ู ู ู ุฐูุจ ุงูุดุงูุนู ูุฌู ุงุนุฉ ู ู ุฃุตุญุงุจู ุฃูู ูุง ูุตู ุฅูู ุงูู ูุช ุซูุงุจ ูุฑุงุกุฉ ุงููุฑุขู
โYang masyhur dari madzhab Asy Syafiโi dan jamaah para sahabat-sahabatnya adalah bahwa pahala membaca Al Quran tidaklah sampai ke mayit.โ
Asy Syaukani juga mengutip perkataan Imam Ibnu Nahwi, seorang ulama madzhab Asy Syafiโi, dalam kitab Syarhul Minhaj, sebagai berikut:
ูุง ูุตู ุฅูู ุงูู ูุช ุนูุฏูุง ุซูุงุจ ุงููุฑุงุกุฉ ุนูู ุงูู ุดููุฑ
โYang masyhur menurut madzhab kami, pahala bacaan Al Quran tidaklah sampai ke mayit.โ (Nailul Authar, 4/142. Maktabah Ad daโwah Al Islamiyah)
Disebutkan dalam Al Mausuโah:
ููุฐูููุจู ุงูุดููุงููุนููููุฉู ุฅูููู ุฃูููููู ูุงู ููููุฑูุฃู ุนูููุฏู ุงููู ููููุชู ููุจูู ุงูุฏูููููู ููุฆููุงูู ุชูุดูุบูููููู ู ุงููููุฑูุงุกูุฉู ุนููู ุชูุนูุฌููู ุชูุฌููููุฒููู
โDan pendapat Syafiโiyah bahwa tidaklah dibaca Al Quran di sisi mayit sebelum dikubur, agar pembacaan itu tidaklah mengganggu kesibukan dalam menyegerakan pengurusan jenazah.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 16/8. Mawqiโ Ruh Al Islam)
Dari keterangan para imam di atas, maka janganlah langsung menuding Wahabi kepada muslim lainnya yang tidak mau membaca Al Quran untuk mayit. Apakah Imam Abu Hanifah, Imam Malik, dan Imam Asy Syafiโi adalah Wahabi karena mereka makruhkan hal itu? Bagaimana mungkin mereka disebut Wahabi, padahal gerakan Wahabiyah baru ada hampir sepuluh Abad setelah zaman tiga imam ini!?
4. Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah
Beliau mengatakan:
ููููุงูู ู ููู ููุฏููููู ุตูููู ุงููููู ุนููููููู ููุณูููู ู ุชูุนูุฒูููุฉู ุฃููููู ุงููู ูููุชู ููููู ู ูููููู ู ููู ููุฏููููู ุฃููู ููุฌูุชูู ูุนู ููููุนูุฒูุงุกู ููููููุฑูุฃู ูููู ุงููููุฑูุขูู ููุง ุนูููุฏู ููุจูุฑููู ููููุง ุบูููุฑููู ูููููู ููุฐูุง ุจูุฏูุนูุฉู ุญูุงุฏูุซูุฉู ู ูููุฑููููุฉู
โDi antara petunjuk Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam adalah bertakziah ke keluarga mayit. Dan, bukanlah petunjuk Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam berkumpul di rumah keluarga mayit untuk menghibur, lalu membaca Al Quran untuk si mayit baik di kuburnya, atau di tempat lain. Semua ini adalah bidโah yang dibenci.โ (Zaadul Maโad, 1/527. Muasasah Ar Risalah)
Namun, dalam kitab beliau yang lain yakni Ar Ruh, justru beliau membolehkan dan banyak meriwayatkan dari salaf tentang membaca Al Quran untuk mayit. Insya Allah akan kami ketengahkan juga.
5. Imam Muhammad bin Abdul Wahhab At Tamimi Rahimahullah
Beliaulah yang disebut sebagai perintis gerakan Wahabi, walau beliau tidak pernah mengatakan hal itu dan tidak pernah meniatkan adanya gerakan atau faham Wahabi. Syaikh Shalih Fauzan Hafizhahullah mengutip darinya, sebagai berikut:
ุฅู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงููุจูุฑุ ูุญู ู ุงูู ุตุงุญู ุฅูู ุงูู ูุจูุฑ ูู ุง ููุนูู ุจุนุถ ุงููุงุณ ูุฌูุณูู ุณุจุนุฉ ุฃูุงู ููุณู ูููุง ุงูุดุฏุฉุ ููุฐูู ุงุฌุชู ุงุน ุงููุงุณ ุนูุฏ ุฃูู ุงูู ูุช ุณุจุนุฉ ุฃูุงู ูููุฑุกูู ูุงุชุญุฉ ุงููุชุงุจุ ููุฑูุนูู ุฃูุฏููู ุจุงูุฏุนุงุก ููู ูุช ููู ูุฐุง ู ู ุงูุจุฏุน ูุงูู ููุฑุงุช ุงูู ุญุฏุซุฉ ุงูุชู ูุฌุจ ุฅุฒุงูุชูุงุ ูุงูุญุฏูุซ ุงูู ุฑูู ูู ูุฑุงุกุฉ ุณูุฑุฉ ูุณ ูู ุงูู ูุจุฑุฉ ูู ูุนุฒ ุฅูู ุดูุก ู ู ูุชุจ ุงูุญุฏูุซ ุงูู ุนุฑููุฉุ ูุงูุธุงูุฑ ุนุฏู ุตุญุชูุ ุงูุชูู
โ Sesungguhnya membaca dan membawa Al Quran di kubur sebagaimana yang dilakukan sebagian manusia hari ini, mereka duduk selama tujuh hari dan menamakan itu sebagai kesungguhan, begitu pula berkumpul di rumah keluarga si mayit selama tujuh hari membaca Al Fatihah, dan mengangkat tangan untuk berdoa untuk si mayit, maka semua ini adalah bidโah munkar yang diada-adakan, dan harus dihilangkan. Ada pun periwayatan hadits tentang membaca Yasin di kuburan tidak ada yang kuat satu pun di antara kitab-kitab hadits yang terkenal, secara zhahir menunjukkan itu tidaklah shahih.โ (Syaikh Shalih Fauzan, Al Bayan Li Akhthaโi Baโdhil Kitab, Hal. 171. Mawqiโ Ruh Al Islam)
Hadits yang dimaksud adalah:
ู ู ุฒุงุฑ ูุจุฑ ูุงูุฏูู ูู ุฌู ุนุฉ ุ ููุฑุฃ ุนูุฏูู ุง ุฃู ุนูุฏู *( ูุณ )* ุบูุฑ ูู ุจุนุฏุฏ ูู ุขูุฉ ุฃู ุญุฑู
โBarangsiapa yang menziarahi kubur dua orang tuanya setiap Jumโat, lalu dibacakan Yasin pada sisinya, maka akan diampunkan baginya setiap ayat atau huruf.โ
Hadits ini palsu. Ibnu โAdi berkata: โHadits ini batil dan tidak ada asalnya sanad ini.โ Ad Daruquthni mengatakan: โHadits ini palsu, oleh karena itu Ibnul Jauzi memasukkan hadits ini kedalam kitabnya Al Maudhuโat (hadits-hadits palsu).โ (Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani, As Silsilah Adh Dhaโifah, 1/127/ 50)
6. Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz Rahimahullah
Beliau berkata:
ุฃู ุง ุฌููุณ ุฃูู ุงูู ูุช ุฃู ุบูุฑูู ููู ุง ุฃู ุฃูุซุฑ ููุฑุงุกุฉ ุงููุฑุขู ูุฅูุฏุงุฆู ุฅูู ุงูู ูุช ูุจุฏุนุฉ ูุง ุฃุตู ููุง ูู ุงูุดุฑุน ุงูู ุทูุฑ
Ada pun duduknya keluarga mayit atau selainnya, sehari atau lebih, untuk membaca Al Quran dan menghadiahkan pahalanya kepada mayit maka itu bidโah, tidak ada sadarnya dalam syariat yang suci. (Majmuโ Fatawa Ibni Baaz, 13/397)
7. Syaikh Shalih bin Abdullah Fauzan Hafizhahullah
Beliau berkata dalam kitab Al Mulakhash Al Fiqhi sebagai berikut:
ุฃู ุง ู ู ู ุงุช ูุฃูู ูุง ููุฑุฃ ุนูููุ ูุงููุฑุงุกุฉ ุนูู ุงูู ูุช ุจุนุฏ ู ูุชู ุจุฏุนุฉ
โAda pun bagi orang sudah wafat maka tidaklah dibacakan Al Quran, maka membacakan Al Quran untuk mayit sesudah wafatnya adalah bidโah …โ
Dia juga berkata:
ูุงููุฑุงุกุฉ ุนูู ุงูู ูุช ุนูุฏ ุงูุฌูุงุฒุฉ ุฃู ุนูู ุงููุจุฑ ุฃู ูุฑูุญ ุงูู ูุชุ ูู ูุฐุง ู ู ุงูุจุฏุน
โMaka, membaca Al Quran atas mayit di sisi jenazah atau di kubur atau untuk arwah mayit, semua ini adalah bidโah.โ (Al Mulakhash Al Fiqhi, 1/296-297. Mawqiโ Ruh Al Islam)
8. Syaikh Abdul Muhsin Al โAbbad Al Badr Hafizhahullah
Beliau mengatakan dalam Syarh Sunan Abi Daud:
ูุฃู ุง ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงูุฃู ูุงุช ููุง ุชูุนู ูุง ุจู (ูุณ) ููุง ุบูุฑูุงุ ูุฃูู ูู ูุซุจุช ูู ุฐูู ุดูุก ุนู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู
โAdapun membaca di sisi mayit, maka janganlah dilakukan, tidak dengan surat Yasin dan tidak pula dengan selainnya, sebab tak satu pun yang shahih dari Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam tentang itu.โ (Syaikh Abdul Muhsin Al โAbbad, Syarh Sunan Abi Daud No. 363. Maktabah Misykat)
Dan masih banyak lainnya.
B. Para Imam Ahlus Sunnah Yang MEMBOLEHKAN Membaca Al Quran Untuk Mayit
1. Abdullah bin Amru bin Al โAsh Radhiallahu โAnhuma
Beliau adalah seorang sahabat Nabi, ayahnya adalah Amr bin Al โAsh, Gubernur Mesir pada masa Khalifah Umar. Dalam kitab Syarh Muntaha Al Iradat, disebutkan demikian:
ููุนููู ุงุจููู ุนูู ูุฑูู ุฃูููููู ููุงูู ููุณูุชูุญูุจูู ุฅุฐูุง ุฏููููู ุงููู ููููุชู ุฃููู ููููุฑูุฃู ุนูููุฏู ุฑูุฃูุณููู ุจูููุงุชูุญูุฉู ุณููุฑูุฉู ุงููุจูููุฑูุฉู ููุฎูุงุชูู ูุชูููุง ุ ุฑูููุงูู ุงููููุงููููุงุฆูููู ุ ููููุคููููุฏููู ุนูู ููู ู { ุงููุฑูุกููุง ูุณ ุนูููู ู ูููุชูุงููู ู }
Dari Abdullah bin Amru, bahwa dia menganjurkan jika mayit dikuburkan hendaknya dibacakan pembuka surat Al Baqarah, dan akhir surat Al Baqarah. Ini diriwayatkan oleh Imam Al Lalikaโi. Hal ini dikuatkan oleh keumuman hadits: Bacalah Yasin kepada orang yang menghadapi sakaratul maut. (Imam Al Bahuti, Syarh Muntaha Al Iradat, 3/16. Mawqiโ Al Islam)
Hanya saja dalam kitab ini tidak disebutkan validitas riwayat tersebut, apakah shahih dari Ibnu Amr?
Tetapi, ada riwayat dari Muhammad bin Al Jauhari, dia berkata, telah mengabarkan kepadaku Mubasysyir, dari ayahnya, bahwa dia berwasiat jika dikuburkan maka hendaknya dibacakan surat Al Fatihah, Al Baqarah, dan sampai selesai membacanya. Aku mendengar bahwa Ibnu Amru juga mewasiatkan demikian. (Imam Ibnu Qudamah, Al Mughni, 5/78)
Mubaysyir ini dinilai tsiqah (bisa dipercaya) oleh Imam Ahmad.
2. Imam Asy Syafi’i Rahimahullah
Tercatat dalam kitab Riyadhushshalihin:
ูุงู ุงูุดููุงููุนูููู ุฑูุญูู ูู ุงููููู: ูููุณูุชูุญูุจูู ุฃู ูููุฑูุฃู ุนูููุฏููู ุดูุกู ู ููู ุงูููุฑุขููุ ููุฅู ุฎูุชูู ููุง ุงูููุฑุขู ุนูููุฏูู ูุงูู ุญูุณู
Berkata Asy Syafi’i Rahimahullah: disukai membaca Al Quran di sisi kubur dan jika sampai khatam maka itu bagus. (Hal. 295, Muasasah Ar Risalah)
Kitab Riyadhushshalihin disusun sejak delapan Abad yang lalu, tidak ada yang meragukan pernyataan ini, sampai akhirnya Syaikh Al Albani meragukannya, sebab menurutnya dalam madzhab Asy Syafi’i yang masyhur justru tidak sampainya bacaan Al Quran untuk mayit.
Namun dalam kitab yang lain, yakni _Al Qira’ah ‘Indal Qubur_, karta Abu Bakar Al Khalal, terdapat riwayat pembolehan membaca Al Quran di kubur oleh Imam Asy Syafi’i.
Abu Bakar Al Khalal berkata:
ุฃุฎุจุฑูู ุฑูุญ ุจู ุงููุฑุฌ ุ ูุงู : ุณู ุนุช ุงูุญุณู ุจู ุงูุตุจุงุญ ุงูุฒุนูุฑุงูู ุ ูููู : ยซ ุณุฃูุช ุงูุดุงูุนู ุนู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงููุจุฑ ููุงู : ูุง ุจุฃุณ ุจู ยป
Mengabarkan kepadaku Ruh bin Al Faraj, katanya: Aku mendengar Al Hasan bin Ash Shabaah Az Zaโfarani berkata: โAku bertanya kepada Asy Syafiโi tentang membaca Al Quran di sisi kubur, Beliau menjawab: Tidak apa-apa.โ (Lihat riwayat No. 6)
Nah, dari sini kita mendapatkan keterangan dari Imam Asy Syafiโi.
Pertama, Beliau menyatakan TIDAK SAMPAI pahala bacaan Al Quran buat mayit seperti yang dikisahkan Imam Ibnu Katsir, dan ini menjadi pendapat yang masyhur golongan Syafiโiyah.
Kedua, Beliau membolehkan membaca Al Quran di sisi kubur, bahkan jika sampai khatam itu adalah bagus. Sebagaimana dikatakan Imam Abu Bakar Al Khalal dan Imam An Nawawi.
Jika keduanya shahih dari Imam Asy Syafiโi, maka apakah memang baginya kedua hal ini berbeda? Mengirim pahala adalah satu hal, sedangkan membaca di sisi kubur adalah hal yang lain? Yang satu tidak sampai pahalanya berdalil surat An Najm ayat 39, yang satu dibolehkan karena untuk mencari berkahnya Al Quran bagi mayit? Wallahu Aโlam
3. Imam Ahmad bin Hambal Rahimahullah
Imam Ibnu Qudamah Rahimahullah mengatakan dalam kitabnya, Syarhul Kabir:
ููุงู ุฃุญู ุฏ ูููุฑุกูู ุนูุฏ ุงูู ูุช ุฅุฐุง ุญุถุฑ ููุฎูู ุนูู ุจุงููุฑุขู ููุฑุฃ (ูุณ) ูุฃู ุฑ ุจูุฑุงุกุฉ ูุงุชุญุฉ ุงููุชุงุจ
Berkata Ahmad: bahwa mereka membacakan Al Quran (surat Yasin) pada sisi mayit untuk meringankannya, dan juga diperintahkan membaca surat Al Fatihah. (Imam Ibnu Qudamah, Syarh Al Kabir, 2/305. Darul Kitab Al โArabi).
Imam Al Bahuti juga mengatakan:
ููุงูู ุฃูุญูู ูุฏู : ุงููู ููููุชู ููุตููู ุฅูููููู ููููู ุดูููุกู ู ููู ุงููุฎูููุฑู ู ููู ุตูุฏูููุฉู ุฃููู ุตูููุงุฉู ุฃููู ุบูููุฑููู ููููุฃูุฎูุจูุงุฑู
Imam Ahmad mengatakan, bahwa semua bentuk amal shalih dapat sampai kepada mayit baik berupa doa, sedekah, dan amal shalih lainnya, karena adanya riwayat tentang itu. (Syarh Muntaha Al Iradat, 3/16)
Imam Ibnu Qudamah mengatakan, diriwayatkan dari Imam Ahmad bin Hambal, beliau berkata: โJika kalian memasuki kuburan maka bacalah ayat kursi tiga kali, qul huwallahu ahad, kemudian katakan: Allahumma inna fadhlahu li Ahlil Maqabir.โ (Al Mughni, 5/78)
Dahulu Imam Ahmad membidโahkan membaca Al Quran di kuburan, lalu dia meralat pendapatnya itu. Imam Ibnu Qudamah menceritakan perubahan pada Imam Ahmad tersebut, sebagai berikut:
Diceritakan, bahwa Imam Ahmad melarang Dharir untuk membaca Al Quran di kuburan, Imam Ahmad berkata: โMembaca Al Quran di kuburan adalah bidโah.โ Lalu Muhammad bin Qudamah Al jauhari bertanya kepadanya, โWahai Abu Abdillah, apa pendapatmu tentang Mubasysyir Al Halabi?โ Imam Ahmad menjawab: โDia tsiqah (bisa dipercaya).โ
Lalu Muhammad bin Al Jauhari berkata, telah mengabarkan kepadaku Mubasysyir, dari ayahnya, bahwa dia berwasiat jika dikuburkan maka hendaknya dibacakan pembuka surat Al Baqarah, dan sampai selesai membacanya. Aku mendengar bahwa Ibnu Umar juga mewasiatkan demikian. (Al Mughni, 5/78) berawal dari sinilah Imam Ahmad, meralat pendapatnya, yang tadinya membidโahkan membaca Al Quran di kuburan, menjadi membolehkannya bahkan menganjurkannya.
4. Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah
Tertulis dalam Majmuโ Al Fatawanya:
ูุณุฆู ุนู ูุฑุงุกุฉ ุฃูู ุงูุจูุช : ุชุตู ุฅููู ุ ูุงูุชุณุจูุญ ูุงูุชุญู
ูุฏุ ูุงูุชูููู ูุงูุชูุจูุฑุ ุฅุฐุง ุฃูุฏุงู ุฅูู ุงูู
ูุช ูุตู ุฅููู ุซูุงุจูุง ุฃู
ูุง ุ
ูุฃุฌุงุจ :
ูุตู ุฅูู ุงูู
ูุช ูุฑุงุกุฉ ุฃูููุ ูุชุณุจูุญูู
ุ ูุชูุจูุฑูู
ุ ูุณุงุฆุฑ ุฐูุฑูู
ููู ุชุนุงููุ ุฅุฐุง ุฃูุฏูู ุฅูู ุงูู
ูุชุ ูุตู ุฅููู . ูุงููู ุฃุนูู
.
ูุณุฆู : ูู ุงููุฑุงุกุฉ ุชุตู ุฅูู ุงูู
ูุช ู
ู ุงูููุฏ ุฃู ูุง ุนูู ู
ุฐูุจ ุงูุดุงูุนู ุ
ูุฃุฌุงุจ :
ุฃู
ุง ูุตูู ุซูุงุจ ุงูุนุจุงุฏุงุช ุงูุจุฏููุฉ ูุงููุฑุงุกุฉุ ูุงูุตูุงุฉุ ูุงูุตูู
ูู
ุฐูุจ ุฃุญู
ุฏุ ูุฃุจู ุญูููุฉุ ูุทุงุฆูุฉ ู
ู ุฃุตุญุงุจ ู
ุงููุ ูุงูุดุงูุนูุ ุฅูู ุฃููุง ุชุตูุ ูุฐูุจ ุฃูุซุฑ ุฃุตุญุงุจ ู
ุงููุ ูุงูุดุงูุนูุ ุฅูู ุฃููุง ูุง ุชุตู . ูุงููู ุฃุนูู
.
Beliau ditanya tentang membaca Al Quran ang dilakukan keluarga; apakah sampai kepada mayit? Begiju juga tasbih, tahmid, takbir, jika dihadiahkan olehnya untuk mayit , sampaikah pahalanya kepadanya atau tidak?
Beliau menjawab:
โPahala bacaan Al Quran keluarganya itu sampai kepada mayit, dan tasbih mereka, takbir, serta semua bentuk dzikir mereka kepada Allah Taโala jika dia hadiahkan kepada mayit, maka sampai kepadanya. Wallahu Aโlamโ
Beliau ditanya: menurut madzhab SyafiโI apakah pahala membaca Al Quran akan sampai kepada mayit dari anak atau tidak?
Beliau menjawab:
โAda pun sampainya pahala ibadah-ibadah badaniah seperti membaca Al Quran, shalat, dan puasa, maka madzhab Ahmad, Abu Hanifah, segolongan sahabat Malik, Syafiโi, menatakan bahwa hal itu sampai pahalana. Sedangkan pendapat kebanyakan sahabat Malik, SyafiโI, mengatakan hal itu tidak sampai.โ Wallahu Aโlam (Majmu’ Fatawa, 34/324. Darul Maktabah Al Hayah)
5. Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah Rahimahullah
Dalam kitab Ar Ruh Beliau berkata:
ููุฏ ุฐูุฑ ุนู ุฌู ุงุนุฉ ู ู ุงูุณูู ุฃููู ุฃูุตูุง ุฃู ููุฑุฃ ุนูุฏ ูุจูุฑูู ููุช ุงูุฏูู ูุงู ุนุจุฏ ุงูุญู ูุฑูู ุฃู ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู ุฑ ุฃู ุฑ ุฃู ููุฑุฃ ุนูุฏ ูุจุฑู ุณูุฑุฉ ุงูุจูุฑุฉ ูู ู ู ุฑุฃู ุฐูู ุงูู ุนูู ุจู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ููุงู ุงูุงู ุงู ุฃุญู ุฏ ูููุฑ ุฐูู ุฃููุง ุญูุซ ูู ูุจูุบู ููู ุฃุซุฑ ุซู ุฑุฌุน ุนู ุฐูู ููุงู ุงูุฎูุงู ูู ุงูุฌุงู ุน ูุชุงุจ ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงููุจูุฑ ุงุฎุจุฑูุง ุงูุนุจุงุณ ุจู ู ุญู ุฏ ุงูุฏูุฑู ุญุฏุซูุง ูุญูู ุจู ู ุนูู ุญุฏุซูุง ู ุจุดุฑ ุงูุญูุจู ุญุฏุซูู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุจู ุงูุนูุงุก ุจู ุงููุฌูุงุฌ ุนู ุฃุจูู ูุงู ูุงู ุฃุจู ุฅุฐุง ุฃูุงู ุช ูุถุนูู ูู ุงููุญุฏ ููู ุจุณู ุงููู ูุนูู ุณูุฉ ุฑุณูู ุงููู ูุณู ุนูู ุงูุชุฑุงุจ ุณูุง ูุงูุฑุฃ ุนูุฏ ุฑุฃุณู ุจูุงุชุญุฉ ุงูุจูุฑุฉ ูุฅูู ุณู ุนุช ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุนู ุฑ ูููู ุฐูู ูุงู ุนุจุงุณ ุงูุฏูุฑู ุณุฃูุช ุฃุญู ุฏ ุจู ุญูุจู ููุช ุชุญูุธ ูู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูู ุงููุจุฑ ุดูุฆุง ููุงู ูุง ูุณุฃูุช ูุญูู ุงุจู ู ุนูู ูุญุฏุซูู ุจูุฐุง ุงูุญุฏูุซ ูุงู ุงูุฎูุงู ูุฃุฎุจุฑูู ุงูุญุณู ุจู ุฃุญู ุฏ ุงููุฑุงู ุญุฏุซูู ุนูู ุจู ู ูุณู ุงูุญุฏุงุฏ ููุงู ุตุฏููุง ูุงู ููุช ู ุน ุฃุญู ุฏ ุจู ุญูุจู ูู ุญู ุฏ ุจู ูุฏุงู ุฉ ุงูุฌููุฑู ูู ุฌูุงุฒุฉ ููู ุง ุฏูู ุงูู ูุช ุฌูุณ ุฑุฌู ุถุฑูุฑ ููุฑุฃ ุนูุฏ ุงููุจุฑ ููุงู ูู ุฃุญู ุฏ ูุง ูุฐุง ุฅู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงููุจุฑ ุจุฏุนุฉ ููู ุง ุฎุฑุฌูุง ู ู ุงูู ูุงุจุฑ ูุงู ู ุญู ุฏ ุจู ูุฏุงู ุฉ ูุฃุญู ุฏ ุจู ุญูุจู ูุง ุฃุจุง ุนุจุฏ ุงููู ู ุง ุชููู ูู ู ุจุดุฑ ุงูุญูุจู ูุงู ุซูุฉ ูุงู ูุชุจุช ุนูู ุดูุฆุง ูุงู ูุนู ูุฃุฎุจุฑูู ู ุจุดุฑ ุนู ุนุจุฏ ุงูุฑุญู ู ุจู ุงูุนูุงุก ุงููุฌูุงุฌ ุนู ุฃุจูู ุฃูู ุฃูุตู ุฅุฐุง ุฏูู ุฃู ููุฑุฃ ุนูุฏ ุฑุฃุณู ุจูุงุชุญุฉ ุงูุจูุฑุฉ ูุฎุงุชู ุชูุง ููุงู ุณู ุนุช ุงุจู ุนู ุฑ ููุตู ุจุฐูู ููุงู ูู ุฃุญู ุฏ ูุงุฑุฌุน ููู ููุฑุฌู ููุฑุฃ ููุงู ุงูุญุณู ุจู ุงูุตุจุงุญ ุงูุฒุนูุฑุงูู ุณุฃูุช ุงูุดุงูุนู ุนู ุงููุฑุงุกุฉ ุนูุฏ ุงููุจุฑ ููุงู ูุง ุจุฃุณ ุจูุง ูุฐูุฑ ุงูุฎูุงู ุนู ุงูุดุนุจู ูุงู ูุงูุช ุงูุฃูุตุงุฑ ุฅุฐุง ู ุงุช ููู ุงูู ูุช ุงุฎุชูููุง ุฅูู ูุจุฑู ููุฑุกูู ุนูุฏู ุงููุฑุขู ูุงู ูุฃุฎุจุฑูู ุฃุจู ูุญูู ุงููุงูุฏ ูุงู ุณู ุนุช ุงูุญุณู ุจู ุงูุฌุฑูู ูููู ู ุฑุฑุช ุนูู ูุจุฑ ุฃุฎุช ูู ููุฑุฃุช ุนูุฏูุง ุชุจุงุฑู ูู ุง ูุฐูุฑ ูููุง ูุฌุงุกูู ุฑุฌู ููุงู ุฅูู ุฑุฃูุช ุฃุฎุชู ูู ุงูู ูุงู ุชููู ุฌุฒู ุงููู ุฃุจุง ุนูู ุฎูุฑุง ููุฏ ุงูุชูุนุช ุจู ุง ูุฑุฃ ุฃุฎุจุฑูู ุงูุญุณู ุจู ุงูููุซู ูุงู ุณู ุนุช ุฃุจุง ุจูุฑ ุจู ุงูุฃุทุฑูุด ุงุจู ุจูุช ุฃุจู ูุตุฑ ุจู ุงูุชู ุงุฑ ูููู ูุงู ุฑุฌู ูุฌูุก ุฅูู ูุจุฑ ุฃู ู ููู ุงูุฌู ุนุฉ ูููุฑุฃ ุณูุฑุฉ ูุณ ูุฌุงุก ูู ุจุนุถ ุฃูุงู ู ููุฑุฃ ุณูุฑุฉ ูุณ ุซู ูุงู ุงูููู ุฅู ููุช ูุณู ุช ููุฐู ุงูุณูุฑุฉ ุซูุงุจุง ูุงุฌุนูู ูู ุฃูู ูุฐู ุงูู ูุงุจุฑ ููู ุง ูุงู ููู ุงูุฌู ุนุฉ ุงูุชู ุชูููุง ุฌุงุกุช ุงู ุฑุฃุฉ ููุงูุช ุฃูุช ููุงู ุงุจู ููุงูุฉ ูุงู ูุนู ูุงูุช ุฅู ุจูุชุง ูู ู ุงุชุช ูุฑุฃูุชูุง ูู ุงูููู ุฌุงูุณุฉ ุนูู ุดููุฑ ูุจุฑูุง ูููุช ู ุง ุฃุฌูุณู ูุง ููุง ููุงูุช ุฅู ููุงู ุงุจู ููุงูุฉ ุฌุงุก ุฅูู ูุจุฑ ุฃู ู ููุฑุฃ ุณูุฑุฉ ูุณ ูุฌุนู ุซูุงุจูุง ูุฃูู ุงูู ูุงุจุฑ ูุฃุตุงุจูุง ู ู ุฑูุญ ุฐูู ุฃู ุบูุฑ ููุง ุฃู ูุญู ุฐูู
โPernah disebutkan sebagian para salaf, bahwa mereka mewasiatkan supaya dibacakan diatas kubur mereka di waktu penguburannya. Telah berkata Abdul Haq, diriwayatkan bahwa Abdullah bin Umar pernah menyuruh supaya diabacakan diatas kuburnya surah Al Baqarah. Pendapat ini dikuatkan oleh Muโalla bin Hanbal, pada mulanya mengingkari pendapat ini karena masih belum menemui sesuatu dalil mengenainya, kemudian menarik balik pengingkarannya itu setelah jelas kepadanya bahwa pendapat itu betul.
Berkata Al Khallal di dalam kitabnya โAl-jamiโ dalam Kitab Qiraโan โIndal Qubur: Telah berkata kepadaku Al Abbas bin Muhammad Ad Dauri, berbicara kepadaku Yahya bin Maโin, berbicara kepadaku Mubasyyir Al Halabi, berbicara kepadaku Abdurrahman bin Al-Alaโ bin Lajlaj, dari ayahnya, katanya : Ayahku telah berpesan kepadaku, kalau dia mati, maka kuburkanlah dia di dalam lahad, kemudian sebutkanlah : Dengan Nama Allah, dan atas agama Rasulullah ! Kemudian ratakanlah kubur itu dengan tanah, kemudian bacakanlah dikepalaku dengan pembukaan surat Al Baqarah, karena aku telah mendengar Abdullah bin Umar Radhiallahu โAnhu menyuruh membuat demikian. Berkata Al Abbas Ad Dauri kemudian : Aku pergi bertanya Ahmad bin Hanbal, apakah dia menghafal sesuatu tentang membaca diatas kubur. Maka katanya : Tidak ada ! kemudian aku bertanya pula Yahya bin Maโin, maka dia telah menerangkan kepadaku bicara yang menganjurkan yang demikian.
Berkata Al Khallal, telah memberitahuku Al Hasan bin Ahmad Al Warraq, berbicara kepadaku Ali bin Musa Al-Haddad, dan dia adalah seorang yang berkata benar, katanya : Suatu saat saya bersama-sama Ahmad bin Hanbal dan Muhammad bin Qudamah Al Jauhari menghadiri suatu jenazah. Setelah selesai mayit itu dikuburkan, maka telah duduk seorang yang buta membaca sesuatu diatas kubur itu. Maka ia disangkal oleh Imam Ahmad, katanya : Wahai fulan ! Membaca sesuatu diatas kubur adalah bidโah ! Ketika kita keluar dari pekuburan itu, berkata Muhammad bin Qudamah Al Jauhari kepada Imam Ahmad bin Hanbal : Wahai Abu Abdullah ! Apa pendapatmu tentang si Mubasysyir Al-Halabi ? Jawab Imam Ahmad : Dia seorang yang dipercayai. Berkata Muhammad bin Qudamah Al Jauhari seterusnya : Aku telah menulis sesuatu darinya ! Imam Ahmad berkata : Ya ? Berkata Muhammad bin Qudamah : Telah memberitahuku Mubasysyir, dari Abdurrahman Bin Al Alaโ bin Lajlaj, dari ayahnya, bahwasanya ia berpesan, kalau dia dikuburkan nanti, hendaklah dibacakan dikepalanya ayat-ayat permulaan surat Al Baqarah, dan ayat-ayat penghabisannya, sambil katanya : Aku mendengar Abdullah bin Umar (Ibnu Umar) mewasiatkan orang yang membaca demikian itu.
Mendengar itu, maka Imam Ahmad bin Hanbal berkata kepada Muhammad bin Qudamah : Kalau begitu aku tarik penolakanku itu. Dan suruhlah orang buta itu membacakannya.
Berkata Al Hasan bin As Sabbah Az Zaโfarani pula : Saya pernah menanyakan hal itu kepada Imam Syafiโi, kalau boleh dibacakan sesuatu diatas kubur orang, maka Jawabnya : Boleh, Tidak mengapa !
Al Khalal pun telah menyebutkan lagi dari As-syaโbi, katanya : Adalah Kaum Anshar, apabila mati seseorang diantara mereka, senantiasalah mereka mendatangi kuburnya untuk membacakan sesuatu dari Al-Qurโan.
Asy-syaโbi berkata, telah memberitahuku Abu Yahya An Naqid, katanya aku telah mendengar Al Hasan bin Al-Haruri berkata : Saya telah mendatangi kubur saudara perempuanku, lalu aku membacakan disitu Surat Tabarak (Al-Mulk), sebagaimana yang dianjurkan. Kemudian datang kepadaku seorang lelaki dan memberitahuku, katanya : Aku mimpikan saudara perempuanmu, dia berkata : Moga-moga Allah memberi balasan kepada Abu Ali (yakni si pembaca tadi) dengan segala yang baik. Sungguh aku mendapat manfaat yang banyak dari bacaannya itu.
Telah memberitahuku Al-Hasan bin Haitsam, katanya aku mendengar Abu Bakar Al Athrusy berkata : Ada seorang lelaki datang ke kubur ibunya pada hari jumโat, kemudian ia membaca surat Yasin disitu. Bercerita Abu Bakar seterusnya : Maka aku pun datang kekubur ibuku dan membaca surah Yasiin, kemudian aku mengangkat tangan : Ya Allah ! Ya Tuhanku ! Kalau memang Engkau memberi pahala lagi bagi orang yang membaca surat ini, maka jadikanlah pahala itu bagi sekalian ahli kubur ini !
Apabila tiba hari jumโat yang berikutnya, dia ditemui seorang wanita. Wanita itu bertanya : Apakah kau fulan anak si fulanah itu ? Jawab Abu Bakar : Ya ! Berkata wanita itu lagi : Puteriku telah meninggal dunia, lalu aku bermimpikan dia datang duduk diatas kuburnya. Maka aku bertanya : Mengapa kau duduk disini ? Jawabnya : Si fulan anak fulanah itu telah datang ke kubur ibunya seraya membacakan Surat Yasin, dan dijadikan pahalanya untuk ahli kuburan sekaliannya. Maka aku pun telah mendapat bahagian daripadanya, dan dosaku pun telah diampunkan karenanya.โ (Imam Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Ar Ruh, Hal. 5. Maktabah Al Misykah)
Demikian dari Imam Ibnul Qayyim. Sebagian ulama โseperti Syaikh Al Albani- menganggap bahwa kitab Ar Ruh adalah tidak benar dinisbatkan sebagai karya Imam Ibnul Qayyim, sekali pun benar, mestilah kitab ini dibuat olehnya ketika masih muda. Dengan kata lain, pendapat Beliau dalam Zaadul Maโad tentang bidโahnya membaca Al Quran di kubur, telah merevisi pendapat yang ada dalam Ar Ruh. Sementara ulama lain mengatakan, benar bahwa Ar Ruh adalah karya Imam Ibnul Qayyim jika dilihat dari gaya penulisannya yang jelas khas dan cita rasa beliau, bagi yang terbiasa membaca karya-karyanya, hal ini akan mudah diketahui. Wallahu Aโlam
6. Imam Jalauddin As Suyuthi Rahimahullah
Beliau mengatakan:
ุฃูููู ุณููููุฉู ุงููุฅูุทูุนูุงู ู ุณูุจูุนูุฉู ุฃููููุงู ูุ ุจูููุบูููู ุฃููููููุง ู ูุณูุชูู ูุฑููุฉู ุฅูููู ุงููุขูู ุจูู ููููุฉู ููุงููู ูุฏููููุฉูุ ููุงูุธููุงููุฑู ุฃููููููุง ููู ู ุชูุชูุฑููู ู ููู ุนูููุฏู ุงูุตููุญูุงุจูุฉู ุฅูููู ุงููุขููุ ููุฃููููููู ู ุฃูุฎูุฐููููุง ุฎูููููุง ุนููู ุณููููู ุฅูููู ุงูุตููุฏูุฑู ุงููุฃูููููู. [ููุฑูุฃูููุชู] ููู ุงูุชููููุงุฑููุฎู ููุซููุฑูุง ููู ุชูุฑูุงุฌูู ู ุงููุฃูุฆูู ููุฉู ูููููููููู: ููุฃูููุงู ู ุงููููุงุณู ุนูููู ููุจูุฑููู ุณูุจูุนูุฉู ุฃููููุงู ู ููููุฑูุกูููู ุงููููุฑูุขููุ ููุฃูุฎูุฑูุฌู ุงููุญูุงููุธู ุงููููุจููุฑู ุฃูุจูู ุงููููุงุณูู ู ุจููู ุนูุณูุงููุฑู ููู ููุชูุงุจููู ุงููู ูุณูู ููู ” ุชูุจูููููู ููุฐูุจู ุงููู ูููุชูุฑูู ูููู ูุง ููุณูุจู ุฅูููู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฃูุจูู ุงููุญูุณููู ุงููุฃูุดูุนูุฑูููู “: ุณูู ูุนูุชู ุงูุดููููุฎู ุงููููููููู ุฃูุจูุง ุงููููุชูุญู ููุตูุฑู ุงูููููู ุจููู ู ูุญูู ููุฏู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงููููููููู ุงููู ูุตูููุตูููู ููููููู: ุชูููููููู ุงูุดููููุฎู ููุตูุฑู ุจููู ุฅูุจูุฑูุงูููู ู ุงููู ูููุฏูุณูููู ููู ููููู ู ุงูุซููููุงุซูุงุกู ุงูุชููุงุณูุนู ู ููู ุงููู ูุญูุฑููู ู ุณูููุฉู ุชูุณูุนูููู ููุฃูุฑูุจูุนูู ูุงุฆูุฉู ุจูุฏูู ูุดูููุ ููุฃูููู ูููุง ุนูููู ููุจูุฑููู ุณูุจูุนู ููููุงูู ููููุฑูุฃู ููููู ููููููุฉู ุนูุดูุฑูููู ุฎูุชูู ูุฉู
Bahwasanya disunahkan memberikan makanan selama tujuh hari (di rumah mayit, pen), telah sampai kepadaku bahwa hal itu terus berlangsung sampai saat ini di Mekkah dan Madinah. Kenyataannya hal itu tidak pernah ditinggalkan sejak masa para sahabat Nabi ๏ทบ sampai saat ini (zaman Imam As Suyuthi), dan sesungguhnya generasi khalaf telah mengambil dari generasi salaf sampai generasi awal Islam. Aku melihat dalam banyak kitab-kitab sejarah dan biografi para imam, bahwa mereka mengatakan: โManusia menetap di kuburnya (para imam, pen) selama tujuh hari membaca Al Quran. Diriwayatkan oleh Al Hafizh Al Kabir Abul Qasim bin โAsakir dalam kitabnya yang bernama โTabyin Kadzib Al Muftaraโ yang disandarkan sebagaikarya Imam Abul Hasan Al Asyโari: โAku mendengar Asy Syaikh Al Faqih Abul Fath Nashrullah bin Muhammad bin Abdul Qawwi Al Mishshishiy berkata: Telah wafat Asy Syaikh Nashr bin Ibrahim Al Maqdisiy di hari selasa, tanggal 9 Muharam, 490H di Damaskus, kamu menetap di kuburnya selama tujuh malam dan membaca Al Quran tiap malam sebanyak 20 kali khatam. (Imam Jalaluddin As Suyuthi, Al Hawi Lil Fatawi, Juz. 2 Hlm. 234)
Imam As Suyuthi juga menceritakan (dan ini sering dijadikan dalil tahlilan selama tujuh hari dan empat puluh hari oleh pihak yang mendukung tahlilan):
ุฑูู ุฃุญู ุฏ ุจู ุญูุจู ูู ุงูุฒูุฏ ูุฃุจู ูุนูู ูู ุงูุญููุฉ ุนู ุทุงูุณ ุฃู ุงูู ูุชู ููุชููู ูู ูุจูุฑูู ุณุจุนุง ููุงููุง ูุณุชุญุจูู ุฃู ูุทุนู ูุง ุนููู ุชูู ุงูุฃูุงู ุฅุณูุงุฏู ุตุญูุญ ููู ุญูู ุงูุฑูุน ูุฐูุฑ ุจู ุฌุฑูุฌ ูู ู ุตููู ุนู ุนุจูุฏ ุจู ุนู ูุฑ ุฃู ุงูู ุคู ู ููุชู ุณุจุนุง ูุงูู ูุงูู ุฃุฑุจุนูู ุตุจุงุญุง ูุณูุฏู ุตุญูุญ ุฃูุถุง
Imam Ahmad meriwayatkan dalam kitab Az Zuhd, Abu An Nuโaim dalam Al Hilyah, dari Thawus bahwasanya mayit akan mendapatkan ujian dikuburnya selama tujuh hari, maka para sahabat nabi menyukai untuk memberikan makan selama tujuh itu. Isandnya shahih dan hukumnya sebagai hadits marfuโ. Ibnu Juraij dalam Mushannafnya menyebutkan dari โUbaid bin โAmir bahwa seorang muโmin diuji selama tujuh hari sedangkan orang munafik diuji selama empat puluh hari. (Imam As Suyuthi, Ad Dibaj โAlash Shahih Muslim, Juz. 2, Hlm. 490. Atsar-atsar ini juga terdapat dalam kitabnya Imam Ibnul Jauzi, Shifatush Shafwah, Juz. 1, Hlm. 454)
7. Imam Asy Syaukani Rahimahullah
Dalam kitab Nailul Authar-nya, Ketika membahas tentang hadits dari Ibnu Abbas, tentang pertanyaan seorang laki-laki, bahwa ibunya sudah meninggal apakah sedekah yang dilakukannya membawa manfaat buat ibunya? Rasulullah menjawab: ya. (HR. Bukhari, At Tirmidzi, Abu Daud, dan An Nasaโi)
Dalam menjelaskan hadits ini, dia mengatakan:
ููููุฏู ุงูุฎูุชููููู ููู ุบูููุฑู ุงูุตููุฏูููุฉู ู ููู ุฃูุนูู ูุงูู ุงููุจูุฑูู ูููู ููุตููู ุฅููู ุงููู ููููุชู ุ ููุฐูููุจูุชู ุงููู ูุนูุชูุฒูููุฉู ุฅููู ุฃูููููู ููุง ููุตููู ุฅูููููู ุดูููุกู ููุงุณูุชูุฏูููููุง ุจูุนูู ููู ู ุงููุขููุฉู ููููุงูู ููู ุดูุฑูุญู ุงููููููุฒู : ุฅููู ููููุฅูููุณูุงูู ุฃููู ููุฌูุนููู ุซูููุงุจู ุนูู ููููู ููุบูููุฑููู ุตูููุงุฉู ููุงูู ุฃููู ุตูููู ูุง ุฃููู ุญูุฌููุง ุฃููู ุตูุฏูููุฉู ุฃููู ููุฑูุงุกูุฉู ููุฑูุขูู ุฃููู ุบูููุฑู ุฐููููู ู ููู ุฌูู ููุนู ุฃูููููุงุนู ุงููุจูุฑูู ุ ููููุตููู ุฐููููู ุฅููู ุงููู ููููุชู ููููููููุนููู ุนูููุฏู ุฃููููู ุงูุณูููููุฉู ุงููุชูููู
Telah ada perbedaan pendapat para ulama, apakah โsampai atau tidakโ kepada mayit, perihal amal kebaikan selain sedekah? Golongan muโtazilah (rasionalis ekstrim) mengatakan, tidak sampai sedikit pun. Mereka beralasan dengan keumuman ayat (yakni An Najm: 39, pen). Sementara, dalam Syarh Al Kanzi Ad Daqaiq, disebutkan: bahwa manusia menjadikan amalnya sebagai pahala untuk orang selainnya, baik itu dari shalat, puasa, haji, sedekah, membaca Al Quran, dan semua amal kebaikan lainnya, mereka sampaikan hal itu kepada mayit, dan menurut Ahlus Sunnah hal itu bermanfaat bagi mayit tersebut. Selesai. (Imam Asy Syaukani, Nailul Authar, 4/92. Maktabah Ad Daโwah Al Islamiyah)
Imam Asy Syaukani telah memberikan dalil untuk masing-masing amal kebaikan yang bisa disampaikan kepada mayit, baik puasa, haji, sedekah, dan juga membaca Al Quran. (Ibid, 4/93)
8. Al Imam Al Hafizh Fakhruddin Az Zailaโi Rahimahullah
Perlu diketahui, ayat yang dijadikan dalil oleh Imam Asy Syafiโi, menurut Ibnun Abbas telah dimansukh (dihapus). Dalam Tafsir Ibnu Jarir tentang An Najm ayat 39: โManusia tidaklah mendapatkan kecuali apa yang diusahakannya.โ Disebutkan dari Ibnu Abbas bahwa ayat tersebut mansukh (dihapus, yang dihapus bukanlah teksnya, tetapi hukumnya, pen) oleh ayat lain yakni, โDan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka ..โ maka anak-anak akan dimasukkan ke dalam surga karena kebaikan yang dibuat bapak-bapaknya. (Imam Abu Jaโfar bin Jarir Ath Thabari, Jamiโul Bayan fi Taโwilil Quran, 22/546-547)
Sementara dalam kitab Tabyin Al Haqaiq Syarh Kanzu Ad Daqaiq, disebutkan bahwa An Najm ayat 39 tersebut dikhususkan untuk kaum Nabi Musa dan Ibrahim, karena di dalam rangkaian ayat tersebut diceritakan tentang kitab suci mereka berdua, firmanNya: โAtaukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran- lembaran Musa? dan lembaran-lembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?โ (QS. An Najm (53): 36-37)
Ada juga yang mengatakan, maksud ayat tersebut (An Najm 39) adalah untuk orang kafir, sedangkan orang beriman, maka baginya juga mendapatkan manfaat usaha dari saudaranya. (Imam Fakhruddin Az Zailaโi, Tabyin Al Haqaiq Syarh Kanzu Ad Daqaiq, 5/132)
9. Imam Ibnu Nujaim Al Hanafi dan Imam Kamaluddin bin Al Hummam Rahimahumallah
ูู ููุง ู ุง ุฑูุงู ุฃุจู ุฏุงูุฏ “ุงูุฑุกูุง ุนูู ู ูุชุงูู ุณูุฑุฉ ูุณ” ูุญููุฆุฐ ูุชุนูู ุฃู ูุง ูููู ูููู ุชุนุงูู: {ููุฃููู ููููุณู ููููุฅูููุณูุงูู ุฅููููุง ู ูุง ุณูุนูู} [ุงููุฌู :39] ุนูู ุธุงูุฑูุ ูููู ุชุฃูููุงุช ุฃูุฑุจูุง ู ุง ุงุฎุชุงุฑู ุงูู ุญูู ุงุจู ุงููู ุงู ุฃููุง ู ููุฏุฉ ุจู ุง ููุจู ุงูุนุงู ู ูุนูู ููุณ ููุฅูุณุงู ู ู ุณุนู ุบูุฑู ูุตูุจ ุฅูุง ุฅุฐุง ููุจู ูู ูุญููุฆุฐ ูููู ูู
โDi antaranya adalah apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud: โBacalah surat Yasin atas orang yang menghadapi kematian di antara kalian.โ Saat itu tidaklah ayat: Manusia tidaklah mendapatkan kecuali apa yang diusahakannya (An Najm: 39) diartikan secara zhahir. Ayat ini memliki banyak takwil. Yang paling dekat dengan kebenaran adalah apa yang telah dipilih oleh Al Muhaqqiq Ibnu Al Hummam, bahwa ayat itu tidak termasuk orang yang menghadiahkan amalnya. Artinya, tidaklah bagi manusia mendapatkan bagian selain apa yang diusahakannya, kecuali jika dia menghibahkan kepada orang lain, maka saat itu menjadi milik orang tersebut.โ (Imam Ibnu Nujaim Al Hanafi, Al Bahrur Raiq Syarh Kanz Ad Daqaiq, 3/84. Dar Ihya At Turats)
Dalam kitab Fathul Qadir โnya Imam Ibnul Hummam, pada Bab Al Hajj โanil Ghair, setelah beliau memaparkan hadits-hadits tentang amal shalih yang bisa dilakukan orang hidup dan bermanfaat untuk orang mati, seperti doa, haji, sedekah, dan terakhir dia menyebut hadits tentang membaca surat Yasin. Lalu beliau mengatakan, bahwa siapa saja yang berbuat amal kebaikan untuk orang lain maka dengannya Allah Taโala akan memberinya manfaat dan hal itu telah sampai secara mutawatir (diceritakan banyak manusia dari zaman ke zaman yang tidak mungkin mereka sepakat untuk dusta, pen). (Imam Kamaluddin bin Al Hummam, Fathul Qadir, 6/134)
10. Imam Ibnu Rusyd Al Maliki Rahimahullah
Imam Muhammad Al Kharrasyi mengatakan dalam kitabnya, Syarh Mukhtashar Khalil:
Dalam An Nawazil-nya, Ibnu Rusyd mengatakan: โJika seseorang membaca Al Quran dan menjadikan pahalanya untuk mayit, maka hal itu dibolehkan. Si Mayit akan mendapatkan pahalanya, dan sampai juga kepadanya manfaatnya. Insya Allah Taโala.โ (Imam Muhammad Al Kharrasyi, Syarh Mukhtashar Khalil, 5/467)
11. Imam Al Qarrafi Al Maliki Rahimahullah
Beliau mengatakan, โYang benar adalah bahwa bagi orang yang sudah wafat akan mendapat keberkahan dari membaca Al Quran, sebagaimana seseorang yang mendapatkan keberkahan karena bertetanggaan dengan orang shalih, maka hendaknya jangan sampai dibiarkan begitu saja mayat dari perkara membaca Al Quran dan tahlil (membaca Laa Ilaha Illallah) yang dilakukan saat dikuburnya.โ (Imam Ahmad An Nafrawi, Al Fawakih Ad Dawani, 3/283)
12. Imam Ibnu Hajar Al Haitami Asy Syafiโi Rahimahullah
Dalam Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj beliau mengatakan โsetelah mengutip hadits membaca Yasin untuk orang yang sedang sakaratul maut- bahwa hendaknya diperdengarkan bacaan Al Quran bagi mayit agar mendapatkan keberkahannya sebagaimana orang hidup, jika diucapkan salam saja boleh, tentu membacakannya Al Quran adalah lebih utama. Mereka telah menerangkan bahwa dianjurkan bagi para peziarah dan pengantar untuk membacakan bagian dari Al Quran. (Imam Ibnu Hajar Al Haitami Al Makki, Tuhfatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj, 10/371)
13. Imam Syihabuddin Ar Ramli Asy Syafiโi Rahimahullah
Beliau membolehkan membaca Al Quran untuk mayit bahkan setelah dikuburkan, dan ada sebagian pengikut Syafiโi lainnya menyatakan itu sunah. (Imam Syihabuddin Ar ramli, Nihayatul Muhtaj, 2/428)
14. Syaikh Hasanain Makhluf Rahimahullah (Mufti Mesir pada masanya)
Beliau mengatakan โsetelah memaparkan berbagai hadits tentang fadhilah Yasin dan analisa yang cukup panjang- bahwa dibolehkan membaca surat Yasin pada orang sakit untuk meringankannya, juga pada orang yang mengalami sakaratul maut, dan boleh juga membacanya untuk orang yang sudah wafat dengan alasan untuk meringankannya. (Fatawa Al Azhar, 5/471)
15. Syaikh โAthiyah Shaqr Rahimahullah (Mufti Mesir pada masanya)
Setelah beliau memaparkan hadits-hadits tentang pembacaan Yasin untuk orang wafat, beliau mengatakan bahwa para ulama berbeda pendapat tentang waktu pembacaannya. Ada yang mengatakan sebelum wafat (ketika sakaratul maut) demi meringankan keluarnya ruh, dan saat itu pun malaikat hadir mendengarkannya untu menurunkan rahmat. Ada juga yang mengatakan dibaca setelah wafat, baik sebelum di kubur atau sesudah dikubur, sama saja. Dan dibolehkan membaca Yasin dengan menghadiahkan pahalanya, Insya Allah itu bermanfaat bagi mayit, dan surat Yasin memiliki keutamaan itu dan juga pengaruhnya. Sedangkan pendapat beliau sendiri, membaca surat Yasin adalah sama saja waktunya, baik ketika sakaratul maut atau setelah wafatnya. Malaikat ikut mendengarkannya, mayit mendapatkan faidahnya karena hadiah tersebut, dan si pembaca juga mendapatkan pahala, begitu pula pendengarnya akan mendapatkan pelajaran dan hikmah darinya. (Fatawa Al Azhar, 8/295)
๐Kesimpulan
Demikianlah perselisihan ini. Namun, masih ada jalan keluar yang bisa kita tempuh untuk keluar dari perselisihan ini, yakni semua ulama sepakat (ijmaโ) bahwa berdoa untuk sesama muslim, baik masih sehat, orang sakit, sakaratul maut, dan orang yang sudah meninggal adalah dibolehkan, sebagaimana yang sudah kami jelaskan. Maka, bagi yang tetap ingin mengirimkan pahala membaca Al Quran, sebaiknya ia lakukan dalam bentuk doa saja, setelah dia membaca Al Quran: โYa Allah, jadikanlah bacaan Al Quranku tadi sebagai rahmat bagi si fulan, dan berikanlah pahalanya bagi si fulan.โ Inilah cara yang ditempuh oleh sebagian ulama โseperti Imam Muhammad Al Kharrasyi, Imam Ahmad An Nafrawi, Imam Abdul Karim As Salusi- untuk menengahi dua arus pemikiran ini. Jadi, membaca Al Quran tidak langsung diniatkan untuk si mayit, tapi ia berdoa kepada Allah Taโala semoga pahala bacaan Al Qurannya disampaikan untuk si mayit.
Dalam kitab Al Madkhal disebutkan bahwa barangsiapa yang ingin menyampaikan pahala bacaan Al Quran untuk mayit tanpa ada perselisihan pendapat, maka hendaknya dia menjadikannya sebagai doa, seperti: Allahuma awshil tsawaba Dzalik (Ya Allah, sampaikanlah pahala ini ..) (Syarh Mukhtashar Khalil, 5/468. Al Fawakih Ad Dawani, 3/283).
Terakhir, kami sampaikan pandangan bijak dari seorang ulama masa kini, Beliau tidak menyetujui membaca Al Quran untuk orang yang sudah wafat, tetapi pandangannya yang jernih dan sikapnya pun dewasa. Berikut ucapan Syaikh โAthiyah bin Muhammad Salim:
ุฃู ุง ุฃู ูุฐูุจ ุฅูู ุงูู ูุชุ ุฃู ุฅูู ุงููุจุฑ ูููุฑุคูุง ูุจุนุถ ุงูุนูู ุงุก ูููู: ูุงู ุจุนุถ ุงูุณูู ูุญุจ ุฃู ููุฑุฃ ุนูุฏู ูุณุ ูุจุนุถูู ูุญุจ ุฃู ุชูุฑุฃ ุนูุฏู ุณูุฑุฉ ุงูุฑุนุฏุ ูุจุนุถูู ุณูุฑุฉ ุงูุจูุฑุฉุ ูู ุฐูู ู ู ุฃููุงู ุงูุณูู ูู ู ุฃูุนุงููู ุ ููุง ููุจุบู ุงูุฅููุงุฑ ูู ุฐูู ุฅูู ุญุฏ ุงูุฎุตูู ุฉุ ููู ุฃู ุฅูุณุงูุงู ุนุฑุถ ูุฌูุฉ ูุธุฑู ูุงูุชูู ุจุฐูู ููุฏ ุฃุฏู ู ุง ุนูููุ ููู ุฃู ุชุคุฏู ุฅูู ุงูุฎุตูู ุฉ ูุงูู ูุงุฒุนุฉ ูุงูู ุฏุงูุนุฉ ููุฐุง ููุณ ู ู ุณูุฉ ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูู ุงูุจูุงูุ ููู ุงูุฏุนูุฉ ุฅูู ุงููู ุฃู ุฅูู ุณูุฉ ุฑุณูู ุงููู
โAdapun kami pergi menuju mayit, atau kubur, dan kami membaca Al Quran. Maka sebagian ulama mengatakan: โDahulu kaum salaf menyukai membaca surat Yasin di samping mayit, sebagian lagi menyukai membaca surat Ar Raโdu, dan sebagian lain surat Al Baqarah. Semua ini merupakan ucapan dan perbuatan kaum salaf (terdahulu). Maka, tidak semestinya mengingkari hal itu hingga lahir kebencian. Seandainya manusia sudah menyampaikan pandangannya maka hal itu sudah cukup, dan dia telah menunaikan apa yang seharusnya. Tetapi jika demi melahirkan permusuhan, perdebatan, dan menyerang, maka ini bukanlah sunah Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam dalam memberikan penjelasan, dan bukan cara dakwah kepada Allah dan kepada sunah Rasulullah.โ (Syaikh โAthiyah bin Muhammad Salim, Syarh Bulughul Maram, Hal. 113. Maktabah Misykah)
Wallahu Aโlam
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : https://www.instagram.com/majelis_manis/?igshid=YmMyMTA2M2Y%3D
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/gabungmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130







