Pemateri: Ustadz Noorahmat
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah). (QS Ibrahim ayat 34)
Penggalan pertama ayat
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ
Dan Dia telah memberikan kepada kalian (keperluan kalian) dari segala apa yang kalian mohonkan kepada-Nya.
Dalam penggalan ayat tersebut bisa dikatakan bahwa Allah Azza wa Jalla menyediakan bagi kita semua segala sesuatu yang kita perlukan dalam semua keadaan sesuai dengan apa yang kita mohonkan kepada-Nya.
Sebagian ulama tafsir di masa awal Islam mengatakan bahwa makna yang dimaksud adalah dari semua yang kita mohonkan kepada-Nya dan yang tidak kita mohonkan kepada-Nya. Ada pula sebagian ulama yang membacanya dengan bacaan yang artinya “Dan Dia telah memberikan kepada kita keperluan kita dari segala apa yang kita mohonkan kepada-Nya dan yang tidak kita mohonkan kepada-Nya”.
Kemudian penggalan berikutnya dari ayat ini adalah
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا
Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kalian menghitungnya.
Dari penggalan tersebut, Allah Azza wa Jalla menceritakan sisi ketidakmampuan kita hamba-hamba-Nya untuk menghitung nikmat-nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita semua, terlebih lagi untuk menunaikan syukurnya.
Talq ibnu Habib telah mengatakan bahwa sesungguhnya hak Allah itu jauh lebih berat daripada apa yang dikerjakan oleh hamba-hamba-Nya sebagai rasa syukurnya. Dan sesungguhnya nikmat-nikmat Allah itu jauh lebih banyak daripada apa yang dihitung-hitung oleh hamba-hamba-Nya, tetapi mereka melakukan tobatnya di pagi hari, dan di sore hari mereka bertobat pula.
Di dalam kitab Sahih Bukhari disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengucapkan doa berikut:
“اللَّهُمَّ، لَكَ الْحَمْدُ غَيْرَ مَكْفِيّ وَلَا مودَع، وَلَا مُسْتَغْنًى عَنْهُ ربَّنا”
Ya Allah, bagi Engkaulah segala puji yang tidak pernah tercukupkan, tidak pernah terpisahkan, dan tidak pernah tertinggalkan, wahai Tuhan kami.
Semoga Allah Azza wa Jalla memampukan kita untuk senantiasa bersyukur pada Allah Yang Maha Menciptakan.
Salah seorang penyair mengatakan:
لَوْ كُلُّ جَارِحَة مِنِّي لهَا لُغَةٌ…
تُثْنيِ عَلَيكَ بِمَا أولَيتَ مِنْ حَسنِ…
لَكَانَ مَا زَادَ شُكري إِذْ شَكَرت بِهِ…
إليكَ أبلغَ فِي الإحسَان والمننِ…
Seandainya setiap anggota tubuhku dapat berbicara memuji-Mu sebab kebaikan yang telah Engkau berikan kepadaku, niscaya lebih rasa syukurku kepada-Mu merupakan nikmat yang paling besar yang dianugerahkan oleh-Mu kepadaku.
Wallahua’lam.
Barakallahu fiikum ajma’iin.
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
Subscribe YouTube MANIS : https://youtube.com/c/MajelisManisOfficial
📱Info & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
💰 Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
wa.me/6285279776222
wa.me/6287782223130
aslkm, judul nya salah gak sesuai dengan isi!
yang benar ibrahim ayat 34!