๐ Pemateri: Dra. Indra Asih
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ุฅูููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ููููุฑูููุนู ุงูุฏููุฑูุฌูุฉู ููููุนูุจูุฏู ุงูุตููุงููุญู ููู ุงููุฌููููุฉู ููููููููู ููุง ุฑูุจูู ุฃููููู ููู ููุฐููู ููููููููู ุจูุงุณูุชูุบูููุงุฑู ููููุฏููู ูููู
โSesunguhnya Allah taโala akan mengangkat derajat seorang hamba yang shalih di surga. Kemudian dia akan berkata, โWahai Rabb-ku, bagaimana hal ini bisa terjadi padaku?
Maka Allah menjawab, โHal itu dikarenakan doโa yang dipanjatkan anakmu agar kesalahanmu diampuni.โ (HR. Ahmad).
Allah taโala langsung membebankan tanggung jawab pendidikan anak kepada kedua orang tua.
ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ูููุง ุฃูููููุณูููู ู ููุฃููููููููู ู ููุงุฑูุง ูููููุฏูููุง ุงููููุงุณู ููุงููุญูุฌูุงุฑูุฉู (ูฆ)
โHai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.โ (At Tahrim: 6).
Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam juga memikulkan tanggung jawab pendidikan anak ini secara utuh kepada kedua orang tua.
Dari Ibnu radhiallahu โanhu, bahwa dia berkata, Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ูููููููู ู ุฑูุงุนู ูููููููููู ู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ุงููุฅูู ูุงู ู ุฑูุงุนู ููู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู ููุงูุฑููุฌููู ุฑูุงุนู ููู ุฃููููููู ูููููู ู ูุณูุฆูููู ุนููู ุฑูุนููููุชููู
โSetiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.
Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunjawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.โ (HR. Bukhari).
๐ Tanggung jawab pendidikan anak ini harus ditangani langsung oleh kedua orang tua.
Sedangkan para pendidik yang mendidik anak di sekolah-sekolah, hanyalah partner bagi orang tua dalam proses pendidikan anak.
Pendidikan yang diberikan orang tua merupakan pemberian yang berharga bagi sang anak, meski terkadang hal itu jarang disadari.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Al-Hakim, Nabi shallallahu โalaihi wa sallam bersabda,
ู ุง ูุญู ูุงูุฏ ููุฏู ุฃูุถู ู ู ุฃุฏุจ ุญุณู
โTiada suatu pemberian yang lebih utama dari orang tua kepada anaknya selain pendidikan yang baik.โ (HR. Al Hakim).
ููุงูููุฐูููู ูููููููููู ุฑูุจููููุง ููุจู ููููุง ู ููู ุฃูุฒูููุงุฌูููุง ููุฐูุฑูููููุงุชูููุง ููุฑููุฉู ุฃูุนููููู ููุงุฌูุนูููููุง ููููู ูุชููููููู ุฅูู ูุงู ูุง (ูงูค)
โYa Rabb kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.โ (Al Furqan: 74).
๐ Jika kita menginginkan anak-anak shalih, maka kita juga harus menjadi orang yang shalih. ๐๐
Ada pepatah Arab yang bagus mengenai hal ini,
ููู ุงุณุชูู ุงูุธู ู ุนูุฏู ุฃุนูุฌ
๐ โBagaimana bisa bayangan itu lurus sementara bendanya bengkok?โ๐
Kita selaku orang tua adalah bendanya sedangkan anak-anak kita adalah bayangannya. Jika diri kita bengkok, maka anak pun akan bengkok dan rusak. Dan sebaliknya, jika diri kita lurus, maka insya Allah anak-anak akan lurus.
Allah taโala berfirman,
ุฐูุฑูููููุฉู ุจูุนูุถูููุง ู ููู ุจูุนูุถู ููุงูููููู ุณูู ููุนู ุนููููู ู
โKeturunan itu sebagiannya merupakan (turunan) dari yang lain.โ (Ali Imran: 34).
Maksud dari ayat di atas adalah orang tua yang baik, sumber yang baik, insya Allah akan menghasilkan keturunan yang baik pula.
Kelak di surga, Allah taโala pun akan mengumpulkan sang anak bersama orang tua mereka yang shalih, meskipun amalan sang anak tidak dibanding amalan orang tua.
ููุงูููุฐูููู ุขู ููููุง ููุงุชููุจูุนูุชูููู ู ุฐูุฑูููููุชูููู ู ุจูุฅููู ูุงูู ุฃูููุญูููููุง ุจูููู ู ุฐูุฑูููููุชูููู ู ููู ูุง ุฃูููุชูููุงููู ู ู ููู ุนูู ูููููู ู ู ููู ุดูููุกู ููููู ุงู ูุฑูุฆู ุจูู ูุง ููุณูุจู ุฑูููููู (ูขูก)
โDan orang-orang yang beriman, dan anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.โ (Ath Thuur: 21).
Allah taโala memasukkan anak-anak orang mukmin ke dalam surga dengan syarat mereka juga beriman.
Betapa menyenangkannya, jika kita berkumpul bersama keluarga kita di surga sebagaimana kita berkumpul di dunia ini.
Meskipun amal ibadah sang anak tidak sepadan dengan kedua orang tuanya, amalnya kurang daripada orang tuanya, namun Allah tetap memasukkan keturunannya ke dalam surga.
Mengapa? Karena keshalehan kedua orang tuanya.
Betapa penting menjadikan pribadi kita, yaitu orang tua, menjadi pribadi yang shalih, sampai-sampai salah seorang yang shalih pernah mengatakan,
ูุง ุจูู ุฅูู ูุฃุณุชูุซุฑ ู ู ุงูุตูุงุฉ ูุฃุฌูู
โWahai anakku, sesungguhnya aku memperbanyak shalat karenamu (dengan harapan Allah akan menjagamu).โ
Ada seorang tabiโin yang bernama Saโid ibn al-Musayyib rahimahullah juga pernah berkata,
ุฅูู ูุฃุตูู ูุฃุฐูุฑ ููุฏู ูุฃุฒูุฏ ูู ุตูุงุชู
โAda kalanya ketika aku shalat, aku teringat akan anakku, maka aku pun menambah shalatku (agar anak-anakku dijaga oleh Allah taโala).โ
๐Semoga Allah mudahkan kita untuk mampu menjadi pribadi yang baik, taat kepada Allah dan shalih, kita jalankan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya dengan harapan nantinya Allah taโala menjaga dan memelihara anak-anak kita.๐
Aamiin Ya Mujiibassaailiin..
๐ฟ๐บ๐๐๐ผ๐๐ท๐๐น
Dipersembahkan oleh : www.manis.id
Follow IG MANIS : http://instagram.com/majelismanis
๐ฑInfo & Pendaftaran member : https://bit.ly/Joinmanis
๐ฐ Donasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
An. Yayasan Manis
No Rek BSM : 7113816637
Konfirmasi:
+62 852-7977-6222
+62 822-9889-0678